Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 4 akhirnya bisa ku selesaikan juga. Tinggal berjuang ngedit gambar nih, hehhehhe.... maaf yang temen2, aku membagi2 waktu kalau siang aku ngajar, sorenya masak, malam terawih n tadarus di masjid, jadi sempetnya yah... jam2 segini... jam 10 malam... hehhehe.... jadi penulisan sama gambarnya dicicil2.
Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Ep 4 ( Bagian 2 ))
Saat pembuatan tembikar itu dia terus teringat saat2 membuat tembikar bersama ayahnya.
Dan untuk bagian yang menggambarkan kasih sayang seorang ayah adalah keseluruhan dari mangkuk kecil itu, dimana menggambarkan perjuangan ayah Jung Yi dalam membesarkan Jung Yi seorang diri. Jung Yi terus meminta Raja melepaskan ayahnya, tapi karena raja tak mau mendengarkan penjelasannya, Jung Yi sampai kelepasan bicara, dia berkata, "Yang Mulia tidaklah pantas menyandang gelar Raja."
Jelas saja kata2 itu memancing amarah raja, bukan hanya Raja, semua orang diruangan itu juga tersentak. Penasehat Yi tidak membuang2 kesempatan itu, dia langsung angkat bicara dan mengatakan kalau Jung Yi sudah mengatakan hal2 yang tidak pantas, jadi dia harus dihukum mati. Para Menteri yang datang setuju dengan pendapat Penasehat Yi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Ep 4 ( Bagian 2 ))
Jung Yi benar2 bekerja keras untuk membuat sebuah tembikar yang indah. Sampai2 dia terkantuk2 saat membuat tembikar itu. Tak dapat menahan kantuknya, Jung Yi malah menjatuhkan mukanya ke tembikar yang sedang dia bentuk.
Tae Do tetap dengan setia berada di sisi Jung Yi. Saat Jung Yi mencuci wajahnya, darah keluar dari hidungnya, jUng Yi mimisan karena kelelahan.
Tae Do lalu memutuskan menemui Hwa Ryung, tentu saja Hwa Ryung sangat senang melihat Tae Do menemuinya. Mereka ♏ªĸªΩ mie bersama. Tae Do meminta Hwa Ryung membantu Jung Yi membuat sebuah tembikar. Namun sayang, Hwa Ryung tak dapat membantu Jung Yi.
Jung Yi sudah banyak mencoba namun dia tetap gagal. Tae Do datang dengan membawa sebuah guci cantik. Tae Do menjelaskan kalau China telah menawarkan tembikar indah dan elegan tiada banding sebagai upeti. Jung Yi terkagum2 melihat guci yang di bawa Tae Do.
Tae Do menambahkan lagi, kalau dia sengaja meminjam guci tersebut untuk membantu Jung Yi. Jung Yi langsung memeluk dan merasa setiap ukiran bunga dari guci tersebut.
Jong Soo berjalan membawa peti yang berisi banyak tanah dan glasir untuk Bun Won.. Tiba2 P Gwang Hee melintas dan dia mencegat Jong Soo yang terlihat mencurigakan. Saat mengetahui barang yang dibawa Jong Soo adalah tanah dan glasir dari Bun Won, Pangeran mencurigai Jong Soo adalah orang jahat.
Jung Soo memperkenalkan dirinya sebagai pengrajin bun Won bagian tembikar rusak, dia juga menjelaskan kalau barang2 yg dia bawa bukanlah barang2 yg berharga. Tentu saja P Gwang Hee tak bisa begitu saja terpengaruh, dia tetap mencurigai Jong Soo.
P Gwang Hee pun menganggap apa yang di lakukan Jong Soo adalah penggelapan, dia lalu bertanya kemana Jong Soo akan membawa semua barang2 itu.
"Kasihanilah hamba, Yang Mulia" ucap Jong Soo sambil berlutu. "Hamba hanya merasa kasihan pada putri Eul Dam. Ayah gadis malang itu dipenjaara. Sendirian pasti sangat kesepian. Mohon lepaskan kali ini saja, Yang Mulia. ªкŭ bersumpah ini yang pertama kalinya, hamba akan segera membawanya kembali ke Bun Won. Hamba mohon......."
ßềLū♏ sempat Jong Soo mengatakan kalimat2 meminta ampunan, P Gwang Hee tersenyum dan memotong, "kau bilang kau adalah Kim Jong Soo pengrajin tembikar yang rusak?"
Jong Soo mengiyakan, P Gwang Hee pun berkata lagi kalau seorang pengrajin tembikar yang rusak pasti sangat sibuk, jadi dia memutuskan kalau dia yang akan membantu Jong Soo mengembalikan tanah itu.
P Gwang Hee tidak membawa tanah liat itu ke Bun Won melainkan ke rumah Jung Yi. Tae Do keluar dan mengatakan pada pangeran kalau Jung Yi tak butuh tanah dan galsir lagi, karena Jung Yi sudah menyerah.
Pangeran dan Tae Do masuk, mereka melihat Jung Yi hanya meraba2 dan berusaha merasakan guci yang di bawa Tae Do. Tae Do dan P Gwang Hee berusaha mengajak Jung Yi bicara, namun Jung Yi tak menghiraukannya, dia masih sibuk merasakan guci itu.
Tae Do kesal, dia berusaha mengambil guci itu, namun Jung Yi menahan guci tersebut dan memeluknya.
Tae Do dan pangeranpun keluar, Tae Do mengatakan kalau Jung Yi berubah menjadi seperti itu sejak melihat guci tersebut. Awalnya Jung Yi ingin membuat guci sama seperti itu, namun karena gagal akhirnya Jung Yi menyerah. Selain itu Tae Do juga mengtakan kalau Jung Yi dak makaaan dan tak tidur yang dilakukan Jung Yi hanya memandangi tembikar itu.
P Gwang Hee bertanya apa yang bisa dia bantu. Tae Do menjawab kalau dia bisa bertemu dengan Eul Dam, mungkin itu akan bisa membantu.
P Gwang Hee membawa Tae Do menemui Eul Dam, awalnya para penjaga melarang P Gwang Hee masuk ke kawasan penjara, namun akhirnya dia diperbolehkan masuk, sedangkan Tae Do harus mendapatkan izin setelah P Gwang Hee mengakuinya sebagai pengawal pribadinya.
Tae Do menyampaikan apa yang terjadi pada Eul Dam. Diapun mengatakan pada Tae Do untuk memberikan sebuah buku yang di simpan di rumah kepada Jung Yi.
Keluar dari kawasan penjara, P Gwang Hee membahas tentang pengakuannya sebelumnya yang mengatakan kalau dia ingin menjadikan tae Do sebagai pengawal pribadinya. Tae Do tidak menolaknya, asalkan P Gwang Hee mau berjanji dia akan menjaga JungYi juga.
Melihat Tae Do yang begitu perhatian pada JUng Yi membuat P Gwang Hee berpendapat,"apakah sebuah keluarga seperti itu. Seorang anak yang ingin melindungi ayahnya. Ayahnya yang ingin melindungi anaknya. Kakak yang ingin melindungi adiknya. Adiknya ingin melindungi kakaknya."
Tae Do sedikit terkejut, dia pun menjawab kalau kita harus melindungi apa yang kita anggap sebagai hal yang sangat berharga dalam hidup kita. Kekayaan dan kekuasaan semua itu juga untuk orang-orang yang kita cintai. Dalam hati, P Gwang Hee berkata kalau dia juga akan melindungi rakyatnya, termasuk Jung Yi.
Jung Yi tertidur dan dia masih memeluk keramik yang di bawa Tae Do. Dia bermimpi bertemu dengan Sa Seung, dalam mimpinya Sa Seung bertanya pada Jung Yi apa yang paling berharga di dunia ini menurut Jung Yi. Namun Jung Yi bingung menjawabnya, Sa Seung pun memberi contoh, kalau menurut dia, hal yang sangat berharga di dunia untuknya di dunia ini adalah arak.
Sa Seung pun berpesan pada Jung Yi untuk berfikir apa yang membuat Jung Yi bisa bahagia, dari sana Jung Yi bisa membuat tembikar yang indah, yang mencerminkan sesuatu yang menurut Jung Yi bisa membuatnya bahagia. Jung Yi pun tersenyum, akhirnya dia bisa menemuka jawaban dari yang dia pikir2kan selama ini.
Seperti pesan Eul Dam, Tae Do memberikan buku yang memang di tulis untuk Jung Yi. JUng Yi membaca buku itu dari kata perkata dan lembar per lembar, isi buku itu benar2 membuat Jung Yi terus mengalirkan air matanya.
Isi buku itu, "Jung Yi, tempat pembakaran keramik runtuh saat kau lahir. Ibumu meninggal demi menyelamatkan kita berdua. Dia sangat menginginkan dirimu menjadi seorang pengrajin keramik wanita nomor satu di Joseon."
Jung Yi mendapat semangat baru, diapun memulai membuat tembikar lagi. Jung Yi tidak membuat guci seperti yang selalu dia peluk sebelumnya, Jung Yi hanya membuat sebuah mangkuk kecil, Jung Yi membuatnya dengan hati dan tetesan air matanya.
Saat pembuatan tembikar itu dia terus teringat saat2 membuat tembikar bersama ayahnya.
Keesokan harinya, JUng Yi membawa mangkuk kecil itu ke istana. Di depan Raja, P Gwang Hee, P Imhae dan para menteri lainnya, Jung Yi memperlihatkan mangkuk kecil buatannya. Raja terus memperhatikan mangkuk buatan Jung Yi, dia pun meminta pendapat Kang Chun mengenai mangkuk buatan Jung Yi. Kang Chun mengatakan kalau mangkuk kecil itu retak bagian sisi2nya karena terlalu banyak zat garam.
Mendengar penjelasan Kang Chun, Raja pun menyadari kalau Jung Yi membuatnya dengan menangis. Raja kecewa dengan tembikar buatan Jung Yi, tapi bukan Jung Yi kalau dia menerima begitu saja keputusan raja. Jung Yi beralasan kalau sebelumnya Raja tak pernah mengatakan hal indah apa yang raja maksud, karena itu Jung Yi membuat tembikar dengan memikirkan sesuatu yang indah menurutnya sendiri.
Raja pun bertanya apa hal yang paling indah menurut Jung Yi. Jung Yi menjawab kalau hal yang paling indah adalah kasih sayang orang tua, dari semua bentuk dan sisi pada mangkuk itu menggambarkan kasih sayangnya pada orang tuanya.
Jung Yi meminta Raja membalik mangkung kecil buatannya itu, di tengah2 bagian belakang terdapat benjolan yang mirip dengan puting susu ibu, Jung Yi menjelaskan kalau bagian itu adalah bagian yang menggambarkan keindahan kasih sayang seorang ibu. Bukan hanya seorang ibu yang membesarkan anaknya, tapi anak pun dapat memahami kesusahan seorang ibu. Jung Yi juga menceritakan kalau dirinya belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dari dia lahir, P Gwang Hee tersentak mendengar itu, karena dia juga mengalami hal yang sama. Raja pun begitu dia langsung melihat ke arah P Gwang Hee saat mendengar Jung Yi mengatakan itu.
Jung Yi pun menyadari kesalahannya, dia langsung meminta maaf . P Gwang Hee tidak bisa lagi tinggal diam, dia langsung berkata, "lalu bagaimana dengan aku? aku telah memecahkan Guci Raja Tae Jo. Yang Mulai, dia telah kehilangan ibunya sama seperti aku. Dia sudah membuat sebuah tembikar dengan air matanya hanya untuk menyelamatkan ayahnya. Yang Mulia, aku memohon kebijakan Yang Mulia."
Keputusan Raja keluar, dia mengatakan kalau mangkuk kecil buatan Jung Yi sudah meluluhkan hatinya. Satu hal yang membuat Raja tersentuh adalah kesetiaan dan kasih sayang kepada seorang ayah setara dengan kecintaan terhadap bangsa. Raja membebaskan Eul Dam dan Jung Yi, selain itu Raja juga mencabut hukuman untuk P Gwang Hee.
Akhirnya Jung Yi dan P Gwang Hee bisa tersenyum lega, sedangkan P Imhae dan Kang Chun terlihat jelas, mereka tidak menyukai keputusan itu.
P Gwang Hee menemui Jung Yi, Jung Yi sangat berterima kasih atas bantuan P Gwang Hee selama ini. Namun karena Jung Yi terus beranggapan kalau dia lah yang memecahkan guci itu, P Gwang Hee ingin meluruskannya, P Gwang Hee mengatakan kalau guci itu sudah pecah sebelumnya, dan bukan Jung Yi yang memecahkannya.
Jung Yi marah dan kesal, dia merasa sudah dibohongi oleh P Gwang Hee. Apalagi kebohongan itu hampir merenggut nyawa Jung Yi dan ayahnya. Jung Yi benar2 tak bisa memaafkan P Gwang Hee, dia langsung pergi.
Jung Yi menunggu ayahnya di depan ruang tahanan. Eul Dam akhirnya keluar, betapa senang dan terharunya pertemua ayah dan anak ini. Jung Yi langsung memeluk Eul dam dan keduanya sama2 menangis. MAsih menangis mereka berdua sama2 mengaku salah. Jung Yipun berjanji akan melakukan apa yang EUl Dam suruh padanya asal Eul Dam tak meninggalkannya lagi.
P Gwang Hee memanggil Kang Chun. Pada Kang Chun P Gwang Hee mengungkapkan kalau dia sendiri yang akan memberikan petisi pada raja agar Raja memperbolehkan EUl Dam menjadi bagian dari pengrajin di Bun WOn. Tentu saja Kang Chun tak senang mendengarnya.
Ditengah kota Kang Chun melihat Eul Dam dan Jung Yi bersama, melihat Eul Dam terawa senang seperti itu, membuat Kang Chun tak suka.
Kang Chun kemudian bertemu dengan Penasehat Yi, dimana Penasehat Yi menyalahkan Kang Chun atas apa yang terjadi, karena seharusnya dia memberitahu Penasehat Yi dari awal tentang pecahnya guci tersebut. Dan sekarang apa yang di dapat Kang Chun atas tindakannya sendiri, Eul Dam maupun putrinya saja tak bisa dia dapatkan.
Ditengah kota Kang Chun melihat Eul Dam dan Jung Yi bersama, melihat Eul Dam terawa senang seperti itu, membuat Kang Chun tak suka.
Kang Chun kemudian bertemu dengan Penasehat Yi, dimana Penasehat Yi menyalahkan Kang Chun atas apa yang terjadi, karena seharusnya dia memberitahu Penasehat Yi dari awal tentang pecahnya guci tersebut. Dan sekarang apa yang di dapat Kang Chun atas tindakannya sendiri, Eul Dam maupun putrinya saja tak bisa dia dapatkan.
Eul Dam dan Jung Yi merayakan kebebasannya bersama keluarga Tae Do, mereka terlihat sangat bahagia.
Kabar Eul Dam akan di bawa ke Bun Won sudah menyebar kemana2, apalagi kalau yang tahu si JUng Soo. Yups! ayah HWa Ryung ini menceritakan kepada semua pengrajin di Bun Won kalau Eul Dam itu orangnya baik, yang pastinya lebih baik dari Kang CHun.
Tanpa Jung Soo sadari kalau Kang Chun dan Yook Do mendengarkan semua yang dia katakan.
Wanita pengumpul keramik datang menemui Eul Dam, dia memberikan hadiah pada Eul Dam karena sudah menjadi guru yang baik untuk Hwa Ryung, sehingga Hwa Ryung bisa bekerja dengan baik dibawah perintahnya. Eul Dam pun mengatakan niatnya, dia ingin menebus Hwa Ryung dari wanita pengumpul keramik itu.
Hwa Ryung ikut serta ke rumah Eul Dam, jadi dia bisa bertemu dengan Jung Yi, tentu saja Jung Yi sangat amat senang bisa bertemu dengan Hwa Ryung.
Hwa Ryung berkata kalau dia datang karena wanita pengumpul keramik yang menjadi majikannya, memberikan hadiah kepada EUl Dam, hadiah sebagai ucapan selamat kalau Eul Dam akan menjadi pengrajin keramik di kerajaan.
owalaaaah tu ahjumma modus ternyata... hahhahha... hadeuuuh... P GWang Hee cari gara2 lagi. Dengan menyebarkan berita kalau Eul Dam akan diangkat menggantikan Kang Chun, itu malah membahayakan nyawa EUl Dam.
Kang Chun benar2 tak suka pada EUl dam, sampai2 dia memutuskan menyuruh anak buahnya untuk membunuh Eul Dam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)