Seorang pria membuka lembaran album milik mendiang polisi Jung Man Chul. Lalu menemukan selembar foto lama di halaman belakang. Ada tulisan di balik foto, 10 Mei 1950 bersama Jo Sang Deuk. (Berarti foto ini diambil kira-kira sebulan sebelum pecah Perang Korea - Juni 1950. Perang saudara.)
Kembali ke Hae Woo dan Yi Soo. Hae Woo mulai curiga bahwa CEO Kim adalah teman yang dicintainya, Han Yi Soo. Hae Woo mendekat dan langsung tanya, siapa kau? Siapa sebenarnya kau ini?
Yi Soo : Kurasa kau sudah tahu jawaban pertanyaan itu.
Hae Woo : Aku tidak membicarakan tentang Direktur Kim Jun yang sudah dikenal semua orang.
Yi Soo memotongnya, Kim Jun yang dikenal semua orang itu tidak ada. Hae Woo tidak mengerti maksudnya. Yi Soo menjelaskan, semua orang memiliki perspektif dan pendapat mereka sendiri mengenai orang tertentu. Kim Jun yang dikenal Hae Woo berbeda dengan Kim Jun yang dikenal orang lain. Sama halnya, Jo Hae Woo yang kukenal hanya ada dalam benakku. Jadi orang yang kau kenal tidak ada dalam dunia nyata, tapi hanya ada di pikiranmu.
Hae Woo kesal, ia tidak sedang ingin bermain kata-kata.
Yi Soo : Aku jelas tidak menyukai permainan kata-kata. Apa sebenarnya yang ingin kau dengar dariku? Kau tampak pucat. Ada apa?
Hae Woo tanya apa Yi Soo pernah terluka parah. Sepertinya bahu dan kakimu terluka. Yi Soo mengaku, ia mengalami kecelakaan. Kejadiannya sudah lama. Hae Woo langsung curiga, kecelakaan seperti apa?
Yi Soo : Ada perkelahian. Itu biasa untuk orang-orang dari kelompok Yakuza. Apa itu menjawab pertanyaanmu?
Hae Woo : Ternyata begitu.
Yi Soo : Apa ada lagi yang ingin kau ketahui?
Hae Woo menggeleng, tidak ada. Hae Woo minta maaf karena sudah menanyakan pertanyaan yang tidak sopan. Hae Woo bersikap resmi lagi. Yi Soo tersenyum dan berkata ia sudah membuat Direktur Oh Jun Young menunggu terlalu lama.
Hae Woo baru tahu itu. Yi Soo mengerti, Hae Woo pasti tidak tahu kalau ia diundang.
Hae Woo berkata suaminya pasti sedang bersama seorang teman.
Yi Soo : Maksudnya Kim Dong Soo?
Melihat keterkejutan Hae Woo, Yi Soo menjelaskan kalau ia tahu bahwa Dong Soo teman Jun Young karena Jun Young mengatakannya lewat telp. Hae Woo heran, bagaimana CEO Kim bisa mengenal Dong Soo.
Mata Yi Soo berpendar jenaka saat menjawab : Dia bekerja di Giant Hotel. Kita keatas sekarang?
Yi Soo jalan mendahului Hae Woo ke arah lift. Keduanya masuk lift bersama. Hae Woo tanya, apa kebetulan juga merupakan bagian dari sebuah rencana? Bukankah anda selalu merencanakan semuanya dan bertindak sesuai rencana anda? Saya terus memikirkan semua kebetulan yang terlalu sering terjadi diantara kita.
Yi Soo menyindir Hae Woo, anda sepertinya benar-benar tertarik pada saya secara tiba-tiba.
Hae Woo mengoreksinya, ia lebih suka memakai istilah ingin tahu bukan tertarik. Ia ingin tahu apa kebetulan juga adalah bagian dari rencana CEO Kim.
Yi Soo : Itu mungkin bagian dari rencana penguasa yang lebih tinggi/Tuhan. Karena kebetulan yang terus berulang adalah tanda sesuatu yang tidak terelakkan.
Dong Soo sudah mulai mabuk dan bicara sembarangan, ia melakukan toast untuk Oh Jun Young, "remaja bandel sejati". Jun Young melihat CEO Kim tapi wajahnya berubah saat melihat Hae Woo jalan dibelakang CEO ini.
Dong Soo langsung berdiri dan membungkuk pada Boss Kim. Ia heran bukannya tadi Hae Woo berkata tidak bisa datang. Jun Young membungkuk pada Yi Soo dan tersenyum.
Young Hee menyelinap ke apartemen Yi Soo. Young Hee berdiri di depan lukisan Orpheus karya Chagall. (Aku merasa aneh dengan drama ini, apartemen Yi Soo penuh lukisan aneh. Marc Chagall sendiri adalah pelukis Yahudi dari suku Lewi, penganut Hasidic Judaisme yang berasal dari ajaran Kabbalah.)
Young Hee mengeluarkan alat penyadap dari tasnya dan menempelnya di belakang lukisan Orpheus itu.
Young Hee langsung jalan keluar, tapi terlompat kaget karena mendengar bunyi ponselnya. Kim Dong Soo menelepon Young Hee.
Dong Soo sedih karena Young Hee tidak bergabung bersama mereka, ia mengundang Young Hee minum bersama. CEO Kim tidak tahu kalau Dong Soo mengundang Young Hee, ini hanya permintaan pribadi Dong Soo.
Jun Young, Yi Soo dan Hae Woo duduk satu meja. Jun Young komen, ia cukup heran Dong Soo bisa kerja di Giant, kebetulan seperti ini sungguh jarang terjadi.
Yi Soo berkata ia juga terkejut. Jun Young memuji Dong Soo, ia adalah orang yang bisa dipercaya dan berhati hangat. Saya harap anda menjaganya dengan baik.
Hae Woo yang sejak tadi diam saja, berkata akan keluar untuk telp dulu. Jun Young mengerti. Hae Woo mengambil ponselnya, tanpa sengaja menjatuhkan liontin hiu kayunya.
Yi Soo secara reflek mengulurkan tangan untuk mengambilnya. Tangan keduanya bersentuhan tentu saja. Jun Young minum alkohol untuk menenangkan diri. Hae Woo jalan keluar.
Jun Young tanya soal pembangunan Hotel Giant, ia dengar Giant akan membuka cabang di Seoul, proyek pembangunannya pasti sudah berlangsung karena akan dibuka tahun ini.
Yi Soo belum bisa menjawabnya, ia hanya tersenyum. Dong Soo kembali ke meja mereka, masih mabuk. Ia merasa sangat senang karena Boss bersedia bergabung bersama mereka. Yi Soo setuju, aku juga.
Hae Woo telp Soo Hyun, ia minta Soo Hyun menyelidiki semuanya tentang Yoshimura Jun, CEO Giant. Nama Koreanya Kim Jun. Dari mulai tanggal lahir, keluarga, latar belakang pendidikan dll, selidiki semuanya. Soo Hyun tanya apa orang ini ada kaitannya dengan kasus Jung Man Chul.
Hae Woo belum tahu dan minta Soo Hyun melakukan saja perintahnya.
Hae Woo kembali ke meja mereka. Jun Young membantunya duduk. Yi Soo hanya melirik dingin pasangan itu. Ini pertama kalinya, empat sahabat berkumpul kembali setelah 12 tahun.
Dong Soo sudah mabuk dan komen macam2, ia juga komen kenapa Jo Hae Woo sang alkoholik legendaris tidak menyentuh minumannya. Dong Soo ngoceh, ia minta Hae Woo tidak bersedih, kalau Hae Woo sedih ..ia juga sedih dan Yi Soo juga akan merasa sedih.
Hae Woo sengaja melirik Yi Soo untuk melihat ekspresinya, tapi Yi Soo tetap dingin dan minum alkoholnya.
Dong Soo masih bicara pada Bossnya, ia berkata Jun Young adalah teman yang paling ia hormati dan Hae Woo adalah..cinta pertamanya. Wkk..
Yi Soo tersenyum geli, benarkah? Dong Soo bicara lagi, tapi setiap ia melihat Jun Young dan Hae Woo, Dong Soo teringat seorang teman yang ada di dalam hatinya dan ia merasa sedih. Dong Soo menangis.
Jun Young merasa tidak enak pada CEO Kim dan minta Dong Soo jangan membicarakan masalah itu disini. Yi Soo tidak menunjukkan ekspresi. Dong Soo masih bicara, aku yakin Direktur Kim akan mengerti.
Dong Soo bicara ke "Boss-nya", Pak, anda sepertinya tidak memiliki teman kan? Yi Soo tersenyum, apa aku kelihatan seperti itu?
Dong Soo membenarkan, anda seperti memiliki banyak kecemasan yang tidak diketahui oleh orang lain. Tapi lukisan dan ikan tidak bisa menjawab anda, benar kan? Anda selalu bicara kepada ikan anda. (Akhirnya! Dong Soo menyuarakan pikiranku wkkk..)
Hae Woo terkejut dan menoleh ke arah Yi Soo. Dong Soo melanjutkan, atau bicara dengan lukisan, anda harus menghentikannya. Anda harus mulai keluar dan mencari teman. Minum bersama mereka, saya benar kan? iya kan?
Jun Young tidak berdaya dan hanya bisa minta maaf pada Yi Soo. Yi Soo tersenyum, ia mengerti.
Hae Woo tanya, apa CEO Kim benar-benar menyukai lukisan? Yi Soo membenarkan. Hae Woo tanya apa ada pelukis tertentu yang paling disukainya. Yi Soo belum bisa menjawabnya.
Untung Dong Soo menyelamatkannya, ia menangis karena merindukan Yi Soo. Aku merindukanmu...teman baikku, sekarang setelah dipikir-pikir, aku tidak pernah punya kesempatan minum bersama Yi Soo.
Jun Young berdiri dan membujuknya, berhentilah minum. Ayo kita pergi. Dong Soo masih mewek-mewek, Jun Young..aku bahkan tidak punya kesempatan mengucapkan selamat tinggal. Aku belum sempat melakukan hal-hal yang baik untuknya. Yi Soo yang paling baik hati di dunia ini harus...Yi Soo! kenapa kau melakukan ini kepadaku..dasar brengsek! Dong Soo menangis dan Jun Young hanya bisa menepuk bahunya. Yi Soo sendiri, sekuat tenaga menahan perasaannya lalu minum alkoholnya.
Jun Young akhirnya memasukkan Dong Soo ke mobil hotel untuk diantar pulang. Dong Soo masih cengar-cengir di dalam mobil. Mereka bertiga berdiri di depan hotel. Jun Young minta CEO Kim mengerti, karena Yi Soo adalah teman dekat Dong Soo. Yi Soo tersenyum, ia mengerti.
Jun Young mengajak Yi Soo minum lagi di tempat lain, tapi Yi Soo menolaknya.
Tiba-tiba Young Hee datang, ia memanggil Yi Soo. Saya datang tepat waktu. Young Hee memberi salam pada semuanya. Yi Soo heran bagaimana Young Hee tahu kalau ia ada disini.
Young Hee mendapat telp dari Kim Dong Soo. Ia tidak ingin mengganggu mereka tapi ia pikir Yi Soo mabuk, jadi ia datang untuk mengantarnya pulang.
Jun Young memuji Young Hee sebagai sekretaris yang sangat kompeten. Kudengar, ide mempekerjakan Dong Soo adalah idemu. Young Hee langsung membenarkan, ternyata ini adalah keputusan yang tepat. Dia selalu membuat saya ketawa.
Yi Soo kelihatan heran dengan jawaban Young Hee.
Jun Young tersenyum, dia selalu ceria. Young Hee menyambung, terkadang sedikit aneh. Young Hee menawarkan diri mengantar pasangan Oh pulang. Kediaman anda searah dengan Gedung Starville apartemen mereka.
Hae Woo berkata ia membawa mobil dan tidak minum. Young Hee terlihat heran, anda tidak minum? Apa CEO Kim membuat anda tidak nyaman? Hae Woo tersenyum, ia masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi tidak minum.
Young Hee : Menjadi Jaksa sepertinya pekerjaan yang berat.
Hae Woo membenarkan sambil tersenyum. Jun Young berkata akan bertemu mereka di ulang tahun Hotel Gaya. Yi Soo membenarkan, lalu mereka berpisah.
Jun Young komen, mereka terlihat serasi. Tapi Hae Woo tidak menjawab, ia terus melihat ke arah Yi Soo dengan tajam, lalu sadar dan mengajak suaminya jalan-jalan.
Yi Soo dan Young Hee sudah tiba di apartemen Yi Soo. Keduanya berdiri di depan lukisan Orpheus. Young Hee berkata bahwa Presdir Yoshimura akan langsung pergi ke acara ulang tahun Hotel Gaya. Anda tidak apa-apa?
Yi Soo tanya apa maksud Young Hee.
Young Hee tahu Yi Soo semakin dekat dengan pasangan Oh sementara mereka menyabot transaksi akuisisi pihak Hotel Gaya. Young Hee kelihatan tidak enak kalau harus mengatakan hal itu di saat ulang tahun Hotel Gaya nanti.
Yi Soo tiba-tiba berkata, lukisannya sedikit miring. Young Hee tampak tegang sekali. Yi Soo mendekat ke lukisan Chagall itu dan meluruskan letaknya. Yi Soo tersenyum, lalu berkata ke Young Hee, bisnis adalah bisnis. Tidak perlu cemas.
Young Hee mengerti. Yi Soo memintanya istirahat. Setelah Young Hee keluar, Yi Soo memeriksa dibalik lukisan tapi tidak ada apa-apa. Yi Soo tersenyum tipis.
Young Hee ingat, tadi setelah menerima telp dari Dong Soo, ia berubah pikiran dan melepas penyadap di balik lukisan, ia seperti mencari lokasi lain untuk meletakkan penyadap.
Hae Woo jalan-jalan bersama Jun Young. Jun Young ingin menanyakan sebuah pertanyaan bodoh, kalau Hae Woo sudah tahu sejak dulu bahwa Yi Soo masih hidup, apa Hae Woo masih akan menikah dengannya? wow..it's tough question.
Hae Woo tertegun. Jun Young tersenyum, sudah kubilang ini pertanyaan bodoh. Sudahlah, ayo kita masuk.
Hae Woo berseru : Ya, aku akan tetap menikah denganmu. Kau adalah orang yang selalu ada disisiku saat keadaan jadi berat. Dan orang yang ada disampingku saat ini adalah kakak. Tidak ada "kalau", hanya ada saat ini. Alasan kenapa aku tidak bisa melepaskan kasus ini, bukan karena aku masih memiliki perasaan pada Yi Soo, ini karena...
Jun Young memotongnya. Aku tahu. Setiap kali kau menghadapi suatu kasus, kau tidak pernah berhenti sampai kau memecahkannya. Aku lebih tahu dari siapapun, kau memang seperti itu. Itulah sebabnya aku akan selalu mempercayai dan mendukungmu.
Saat mereka sedang bicara, Detektif Byun telp dan tanya apa Hae Woo punya foto Yi Soo, kenapa tidak dikirim ke paman di Okinawa itu. Hae Woo sudah melakukannya dan paman tua itu tidak mengenalinya, wajahnya berbeda.
Jun Young heran mendengar percakapan mereka. Jadi anak di Okinawa itu bukan Yi Soo?
Byun sengaja menunggu mantan partner Jung Man Chul. Polisi Oh. Byun berharap Oh bisa mengatakan beberapa hal soal Jung Man Chul. Oh berkata ia sudah mengatakan semuanya.
Byun menahannya, tapi kau tidak mengatakan bahwa Jung Man Chul menerima sogokan dari Jo Ui Sun lalu menutupi kasus tabrak lari itu.
Oh pura2 tidak mengerti, apa maksudmu? Byun tanya, apa Oh terlibat juga? Oh langsung menyangkalnya. Lalu berkata kalau ia memang menduga partnernya melakukan itu, tapi ia tidak yakin.
Oh : Kau tahu apa yang terjadi kalau pers mendengar soal ini, seorang polisi menerima uang suap dan menutupi suatu kasus!
Byun mengerti, kepercayaan publik pada kepolisian akan jatuh dan para senior juga akan dipecat. Oh mengangguk, kau sudah tahu kan? Ya sudah. Ia jalan pergi.
Byun masih belum menyerah, apa Detektif Jung mengambil kunci loker itu? (kunci loker No. 14 yang ada di TKP tapi hilang saat sudah masuk ke ruang penyimpanan barang bukti milik polisi.)
Oh berbalik dengan wajah marah. Byun berkata hanya ingin tanya dugaan Oh saja, tidak berharap mendapat jawaban pasti. Oh menjawab pendek, aku tidak punya dugaan apapun. Byun jelas tidak percaya begitu saja.
Oh tidak jadi masuk kantor tapi pergi ke klab yang sering dikunjungi Jung Man Chul, bahkan tempat terakhir sebelum Jung diculik. Detektif Byun mengikuti Oh.
Oh masuk ke sebuah ruang minum pribadi, oh my..ada lukisan Menara Babel di dindingnya. (Ini jelas mbahnya Kabbalah)
Oh ingat terakhir kali bertemu Jung Man Chul, rekannya itu berkata memegang banyak rahasia penting para konglomerat. Kalau dia buka mulut, banyak orang akan hancur. Oh tanya konglomerat siapa.
Jung tidak ingin mengatakannya. Ia minta temannya bersabar, ia sedang menunggu waktu yang tepat. Oh tersenyum, kenapa harus menunggu. Segera menangkan jackpotmu dan sekolahkan anak2mu ke LN.
Jung Man Chul tetap tidak mau, ini hanya soal waktu, kau salah memperkirakan, maka kau tidak jadi mendapatkan jackpotnya. Kau juga harus mempertahankan buktinya kalau kau ingin melakukannya dengan benar.
Oh geli, kak kau ini adalah orang biasa sekarang. Jung juga sudah menyiapkan sesuatu agar Oh bisa mendapat pensiun yang menyenangkan. Keduanya ketawa. Jung Man Chul menoleh ke arah lukisan Menara Babel yang hancur itu, seolah ada sesuatu di lukisan itu.
(Menara Babel berbicara soal kesombongan manusia yang ingin menyamai Tuhan, lalu Tuhan menyerakkan manusia ke seluruh dunia dengan mengacaukan bahasanya.)
Sekarang, Oh berdiri di depan lukisan Menara Babel itu, ia memeriksa bagian belakang lukisan itu, mencoba mencari sesuatu, tapi tidak ada apa-apa.
Byun muncul, apa yang kau cari? Oh terkejut, apa kau mengikutiku? Byun tahu ada yang harus mereka bicarakan.
Ternyata paman pemilik toko buku itu sudah ada di depan Room Business Club, ia memegang bolpen beracunnya.
Byun dan Oh berdiri di depan lukisan Menara Babel. Oh merasa ada sesuatu yang tersembunyi dibelakang lukisan itu.
Byun : Baiklah, taruhlah kau memang benar. Apa bukti yang dimaksud adalah sesuatu yang ada di dalam loker itu?
Oh tidak tahu. Aku sudah bilang, aku teringat sesuatu yang dikatakan Jung Man Chul, itu sebabnya aku pergi ke sini. Byun mengangguk, tapi kau tidak tahu apa buktinya? Oh membenarkan. Byun komen, aku tidak mempercayaimu. Ini tidak masuk akal, untuk apa kau melakukan ini sendiri?
Oh mulai marah, baginya Jung Man Chul adalah rekan pertama dan teman dekatnya. Aku tidak ingin ia dipersalahkan padahal tidak ada bukti!
Byun mengangguk, lalu? apa kau akan menghancurkan bukti kalau kau menemukannya? Oh kesal, untuk apa aku melakukannya? Aku ingin menemukan pembunuhnya! Aku ingin menangkap pembunuh Detektif Jung, sama sepertimu! Dan sejujurnya, apa yang dilakukan Detektif Jung tidak sebanding dengan pembunuhan itu!
Byun menjelaskan, 12 tahun lalu kalau Detektif Jung tidak mengambil kunci loker itu, jika kita bisa menemukan bukti yang disembunyikan Yi Soo dengan susah payah...maka Detektif Jung tidak akan dibunuh. Banyak orang terbunuh hanya karena hal 'tidak seberapa' yang dilakukan Detektif Jung. Dan penjahat sebenarnya mungkin tidak akan ditemukan! Apa kau mengerti?
Kakek Jo bicara di telp dengan seseorang, sepertinya membicarakan Byun dan Oh. Ia melarang rekannya melakukan sesuatu, tidak perlu sejauh itu. Kakek Jo akan menunggu dan melihat saja, terkadang dengan melakukannya, ia mendapat jawaban.
Kakek Jo tanya apa rekannya sudah menemukan keberadaan anak laki-laki itu. Kakek mengerti, itu tidak akan mudah. Tapi bagaimanapun kau harus menemukannya. Semua ini akan berakhir kalau kita bisa menemukannya.
Yi Soo mendapat telp dari Chin-gu/teman. Ia menjawab, ya ini aku. Lalu?
Young Hee mendengarkan percakapan itu dari apartemennya. Ia sudah menemukan lokasi yang aman untuk menyimpan penyadapnya.
Yi Soo mendengarkan kata2 sang teman, lalu memutuskan, lanjutkan sesuai rencana kita. Yi Soo menutup telp dan menoleh ke teropong bintangnya. Yi Soo merindukan adiknya.
Seperti merasakan kerinduan kakaknya, Yi Hyun juga mengamati bintang dengan teropongnya. Byun masuk ke kamar putri angkatnya, putriku..ayah pulang. Yi Hyun tersenyum lebar. Byun tanya apa yang dilakukan Yi Hyun.
Yi Hyun : Berkomunikasi.
Byun heran, komunikasi dengan siapa? Yi Hyun menjawab, Jawab aku, Han Yi Soo.
Byun tertegun. Yi Hyun mengeluh, wajah ayah seperti itu lagi, itu sebabnya ia tidak bisa cerita pada ayahnya. Byun mendelik, wajah apa? Sudahlah, cepat tidur. Kau mimisan karena terlalu sering begadang. Ayo cepat tidur.
Sebelum keluar kamar anaknya, Byun tanya apa Yi Hyun benar-benar percaya bahwa kakaknya masih hidup.
Yi Hyun : Ayah, aku tidak pernah sekalipun berpikir bahwa Yi Soo sudah meninggal.
Byun : Apa ini karena kau ingin mempercayai itu atau kau memiliki alasan untuk mempercayainya?
Yi Hyun tidak memiliki alasan khusus, tapi kau pasti tahu kalau ada hal yang benar2 penting bagimu. Jadi aku hanya..tahu.
Byun mengangguk, baiklah, tidurlah.
Byun tetap waspada dan minta istrinya untuk diam-diam mengawasi Yi Hyun. Siapa yang ditemuinya dan apa dia mendapat telp yang aneh dan sebagainya.
Ny.Park tanya apa kasus yang sedang dikerjakan Hae Woo ada hubungannya dengan Yi Soo? Hae Woo tidak bisa mengatakannya pada Ny. Park. Hae Woo minta maaf. Ny. Park mengerti.
Percakapan mereka terganggu suara keras ayah Hae Woo yang teriak di telp, apa katamu? siapa yang mengatakan omong kosong itu? Apa kau sudah menemukan siapa yang membocorkan informasi itu? Kalau begitu cari tahu sekarang!
Hae Woo mendekat, apa yang terjadi? Ayah Hae Woo tidak menjawab, ia hanya lari mencari ayahnya, Ayah...!
Kakek Jo sedang bicara dengan Jun Young, ia baru mendengar kalau Presdir Hotel Wolik adalah teman Presdir Yoshimura. Yoshimura ini memang istimewa. Kakek Jo ingin tahu kenapa Jun Young dan Hae Woo pulang cepat, kudengar Hae Woo memutuskan pulang cepat setelah berkunjung ke satu tempat. Apa yang terjadi?
Jun Young belum bisa menjawab karena ayah Hae Woo datang dengan tergopoh-gopoh. Ayah! sesuatu yang mengerikan baru saja terjadi! Ada berita gila yang bocor.
Jun Young heran, berita gila?
Tentu saja Han Yi Soo yang ada di belakang kekacauan ini. Yi Soo dengan tenang memberi makan ikan2nya. Di meja ada rancangan berita, seorang mantan detektif dibunuh. Orang terakhir yang berbicara dengannya di telp adalah CEO J. Putri CEO J adalah seorang Jaksa dan menantunya adalah putra Kepala Jaksa. Apa Jaksa menutupi ini?
Hae Woo membaca berita itu, ia kesal sekali.
Staf wanita Hae Woo masuk dan berkata itu hanya rumor. Ia minta Hae Woo tidak perlu merasa malu karena sudah bekerja keras untuk membongkar kasus itu. Soo Hyun ikut masuk, ia merasa berita ini akan semakin heboh untuk sementara waktu.
Hae Woo heran, siapa yang membocorkan berita ini. Soo Hyun yakin pelakunya adalah orang dalam, kalau bukan polisi ya kejaksaan. Karena hanya orang dalam yang tahu informasi seperti itu. Soo Hyun akan menyelidikinya.
Jo Ui Sun panik sekali dan minta Jun Young memanggil Kepala Bagian hukum di perusahaan mereka, ia akan menuntut orang yang sudah menulis rumor yang bukan2 ini. Jun Young memintanya untuk tenang dan menunggu saja. Ui Sun tidak mau, ia ingin langsung menyelesaikannya di pengadilan.
Jun Young : Ini bisa menjadi bumerang. Jika kita terlalu keras menanggapinya, orang-orang akan mengira semua itu benar.
Jo Ui Sun marah dan teriak2, jadi kau minta aku hanya duduk dan diam saja?! Jun Young menatap tajam ayah mertuanya, kalau semua itu tidak benar, maka berita itu akan mereda dengan sendirinya.
Jo Ui Sun : Apa Hae Woo mengatakan sesuatu kepadamu?
Jun Young : Tidak.
Jun Young mendengar laporan Sekretaris Kim, media sudah terus menghubungi PR Hotel, lalu mulai menyerang nilai saham Gaya grup. Berita ini muncul tepat sebelum mereka mengakuisisi Hotel Grand Blue.
Jun Young mengerti, ia akan bertemu kepala bagian hukum dan PR hotel.
Saat Jun Young membaca berita itu, ia melihat ayahnya juga disebut-sebut.
Jaksa Oh bertemu supervisor Hae Woo. Kantor Jaksa mulai diperhatikan oleh reporter berita karena Jaksa Oh dan Jo disebut dalam berita itu. Mereka harus segera mengambil tindakan. Jaksa Kepala hanya menghela nafas.
Jaksa Oh tanya seberapa jauh yang bisa mereka lakukan. Rekannya usul untuk mulai melakukan investigasi. Mau tidak mau, mereka harus menyeret Direktur Jo ui Sun ke pengadilan.
Jaksa Oh mengerti, ia juga curiga bahwa berita ini mungkin bocor dari kantor Jaksa. rekannya tidak setuju, menurutnya bukan dari kantor Jaksa tapi dari Kepolisian. Mulai saling tuding.
Detektif Byun kembali ke TKP, tempat mayat Jung Man Chul ditemukan bersama rekannya, Detektif Na. Rekan Byun heran, petugas forensik dan polisi sudah memeriksa tempat ini secara mendetil, apa anda pikir masih ada yang tertinggal?
Byun tetap memeriksa lagi, tidak begitu menghiraukan ocehan Na. Tiba-tiba Byun melihat sesuatu, ia mengambil benda itu, seperti tap card. Byun tanya benda apa itu. Detektif Na menjelaskan, itu adalah kunci apartemen elit.
Hae Woo kebetulan telp Detektif Byun. Byun mengatakan soal kunci apartemen yang ia temukan di TKP Jung Man Chul. Nama gedungnya Star Building. Hae Woo terkejut, ia ingat kata-kata Young Hee bahwa mereka tinggal di gedung yang sama.
Hae Woo mengajak Byun bertemu di depan Star Building. Dijalan, Hae Woo telp Dong Soo untuk mencari tahu informasi apartemen CEO Kim karena ada sesuatu yang harus ia berikan. Hae Woo mendapatkan nomornya dari Dong Soo.
Young Hee kebetulan mendengarnya, ia heran apa yang akan diberikan Jaksa Jo pada CEO Kim. Dong Soo balik tanya, hari ini ia harus mengantar Boss kemana. Young Hee berkata CEO Kim mengemudi sendiri hari ini dan ia sengaja memanggil Dong Soo untuk mengajaknya makan siang bersama. Dong Soo jelas kegirangan.
Young Hee ingin mencari makanan untuk menghilangkan pengaruh alkohol pada Dong Soo. Dong Soo berkata semalam ia tiba-tiba teringat temannya dan jadi sedih.
Young Hee sepertinya memang ingin mengorek soal Yi Soo dan tanya apa Yi Soo masih memiliki keluarga yang masih hidup. Dong Soo membenarkan, Yi Soo memiliki seorang adik perempuan cantik yang sedang kerja part time di cafe jus. Young Hee tampak terkejut, ia ingat saat CEO Kim tiba-tiba membeli jus dalam jumlah banyak.
Dong Soo merasa Young Hee adalah orang yang sangat perhatian karena mau mempedulikan temannya. Young Hee kelihatan tidak enak, aku bukan orang yang baik. Dong Soo dengan polos mengira Young Hee hanya mencoba merendah. Young Hee mengajak Dong Soo minum jus di cafe tempat adik Yi Soo bekerja. Dong Soo langsung setuju.
Kim Soo Hyun ternyata mulai hobi pergi ke cafe tempat Yi Hyun bekerja. Yi Hyun menyindirnya, kak Hae Woo sangat sibuk akhir2 ini tapi kenapa rekan kerjanya justru santai. Soo Hyun sepertinya ingin mengajak Yi Hyun pergi kencan wkk tapi Yi Hyun tidak begitu peduli.
Soo Hyun pergi.
Dong Soo dan Jang Young Hee tiba di cafe itu untuk membeli jus. Soo Hyun berpapasan dengan Young Hee. Soo Hyun tiba-tiba berhenti dan melihat Young Hee dengan pandangan heran, seolah mengenalnya. Young Hee menoleh dan menyadari kalau Soo Hyun mengamatinya.
Dong Soo dengan bangga mengenalkan Young Hee pada Yi Hyun. Young Hee komen, mata Yi Hyun sangat mirip dengan seseorang yang ia kenal.
Yi Soo duduk merenung lalu memilih setelan jas. Hari ini ia akan pergi ke satu tempat.
Detektif Byun dan Hae Woo tiba di apartemen Yi Soo. Hae Woo langsung pergi ke arah apartemen 1512.
Hae Woo mencegah Byun membunyikan bel, ia ingin membuktikan sesuatu, Hae Woo mencoba membuka pintu apartemen Yi Soo dengan kunci magnetik yang ditemukan Byun. Hae Woo tidak mendengar larangan Byun.
Yi Soo sudah mengenakan setelan dan ingin keluar. Sepertinya ia mendengar suara orang. Yi Soo langsung membuka pintu dan menemukan dua orang itu di depan apartemennya.
Hae Woo dan Byun terkejut. Yi Soo dengan dingin tanya apa Jaksa Jo ingin bertemu dengannya. Hae Woo tidak bisa menjawab. Byun berkata mereka salah apartemen dan ia mengenalkan diri sebagai polisi.
Yi Soo melihat kunci magnetik di tangan Hae Woo. Yi soo tanya apa Hae Woo sedang melakukan penyelidikan. Hae Woo membenarkan.
Yi Soo tanya apa Hae Woo baik-baik saja, ia sudah membawa berita Pasar Finansial pagi ini. Hae woo berkata ia baik-baik saja. Yi Soo berkata akan pergi dan tidak bisa mempersilahkan mereka masuk. Hae Woo mengerti.
Sebelum turun, Yi Soo komen, mereka bisa pergi ke kantor petugas keamanan untuk mencari tahu kunci itu berasal dari apartemen mana. Yi Soo pergi. Hae Woo menatap tajam Yi Soo.
Setelah Yi Soo tiba di lantai bawah, ia baru terlihat cemas. Apa Yi Soo tidak menduga ini?
Byun dan Hae Woo akhirnya mendapat nomor apartemen yang sesuai dengan kunci itu. Byun heran kenapa Hae Woo berpikir bahwa pria itu adalah pemilik kunci apartemen itu. Hae Woo hanya berkata kalau pria itu selalu menarik perhatiannya tapi ia belum bisa menjelaskannya saat ini. Byun mengerti.
Mereka akhirnya menemukan apartemen yang sesuai. Byun menekan bel, mengenalkan diri bahwa ia polisi dan ingin menanyakan sesuatu pada penghuni apartemen. Pemilik apartemen keluar, seorang wanita.
Hae Woo terbelalak saat melihat wanita itu. Karena dia adalah mantan reporter Lee, pacar gelap ayahnya. Whoa..
Hae Woo : Bagaimana ini bisa terjadi?
Reporter Lee : Aku juga ingin menanyakan itu padamu.
Detektif Byun semakin merasa aneh, sepertinya Hae Woo hampir mengenal semua penghuni apartemen ini wkk Hae Woo ingin bicara dengan Lee. Lee mengajak mereka ke cafe dekat apartemen.
Yi Soo menemui Kakek Jo, ia menunggu di perpustakaan. Yi Soo melihat semua penghargaan dan foto-foto Kakek Jo, ia tersenyum sinis.
Kakek Jo tiba dan sedikit terkejut karena CEO Kim datang tanpa menelepon lebih dulu. Yi Soo berkata ia hanya singgah sebentar untuk memberikan sebuah hadiah. Apa anda habis dari satu tempat?
Kakek Jo menjelaskan bahwa ia baru melihat-lihat toko buku bekas di dekat sini, ia tahu toko itu dari Hae Woo. Di usiaku ini, aku terus memikirkan bagaimana aku hidup waktu itu. Mungkin karena ia sudah tua, jadi lebih menyukai hal-hal yang sudah lama.
Yi Soo : Karena kenangan masa lalu adalah yang paling kuat.
Kakek membenarkan. Ny. Park masuk untuk menyajikan teh. Yi Soo dan Kakek Jo duduk.
Kakek Jo membuka bungkusan dan melihat sebuah guci antik. Yi Soo berkata bahwa itu adalah guci Korea yang mereka temukan di Jepang. Kakek tampak kagum, bagaimana aku bisa menerima benda berharga seperti ini?
Yi Soo : Akhirnya benda ini kembali kepada pemilik aslinya. Jadi tentu saja anda harus menerimanya.
Kakek Jo terkejut mendengar ini. Apa maksudmu dengan "pemilik yang asli?"
Yi Soo pura-pura heran, anda tidak mengenalinya? Kakek Jo menjawab, ini pertama kalinya ia melihat guci keramik itu. Apa aku pernah melihat ini sebelumnya?
Yi Soo menjelaskan, menurut orang Jepang yang menyimpannya, ini adalah guci berharga milik ayah anda. Kakek Jo terkejut. Yi Soo pura-pura tidak enak, ia berkata orang Jepang itu pasti sudah membuat kesalahan.
Kakek Jo memaksakan sebuah senyuman, sekarang karena kau mengatakannya, kurasa aku memang pernah melihatnya di satu tempat. Ini adalah kenangan yang sudah lama, aku tidak begitu mengingatnya.
Yi Soo membenarkan. Kakek Jo tanya bagaimana CEO Kim bisa mengenal orang Jepang itu. Yi Soo menjawab, orang itu adalah tamu VIP di hotelnya, ia sangat menyukai keramik. Saya kebetulan mendengarnya membicarakan guci ini dan berhasil membujuknya untuk menyerahkan guci itu.
Kakek Jo : Kau tidak perlu melakukan hal itu. Aku menerima hadiah yang sangat berharga.
Yi Soo : Meskipun saya tidak melakukan ini, benda ini memang akan kembali pada anda.
Kakek Jo : Bagaimana bisa?
Yi Soo : Semua akhirnya akan kembali ke tempatnya semula. Itu prinsipnya. Bagaimanapun, guci ini berisi jiwa dari mendiang ayah anda. Jadi memang sudah sepantasnya kalau ini dikembalikan kepada anda.
Kakek Jo tersenyum dan mengangguk, ia berterima kasih untuk perhatian CEO Kim. Yi Soo tersenyum, tidak perlu sungkan, saya senang bisa memberi penghargaan kecil untuk orang yang saya hormati.
Setelah Yi Soo pergi, Kakek Jo tampak marah, ia memandangi guci itu dan bicara sendiri, jiwa ayahku...
Byun dan Hae Woo bicara dengan reporter Lee di cafe dekat apartemennya. Byun tanya apa Lee pernah kehilangan kunci apartemen.
Tidak, kata Lee. Ia membuktikannya dengan mengeluarkan kunci apartemen dari tasnya. Ia juga tidak pernah kehilangan kunci lalu mendapatkannya kembali. Ia juga tinggal sendirian.
Lee heran kenapa Detektif Byun bertanya hal-hal itu kepadanya.
Hae Woo menjelaskan, kunci apartemen Lee ditemukan di sebuah TKP pembunuhan. Reporter Lee merasa tidak ada hubungannya dengan kasus itu.
Byun tanya dimana Lee tanggal 19 bulan lalu antara jam 4 s/d 6 pagi?
Lee tidak ingat. Hae Woo berkata dengan tajam, itu adalah hari pernikahanku.
Lee : Tentu saja aku tidur di rumahku.
Byun minta Lee menjawab yang sebenarnya. Lee tampak tersinggung, ia tidak punya alasan untuk berbohong. Byun berkata jika nanti dalam penyelidikan mereka menemukan bukti bahwa Lee berbohong, maka Lee bisa menjadi tersangka. Kami akan memeriksa CCTV juga, apa tidak apa-apa?
Lee tampak gelisah dan melihat ke arah Hae Woo sekilas. Hae Woo mengerti dan berkata ke Byun, kalau ia ingin bicara dengan Lee secara pribadi.
Setelah berdua saja, Hae Woo tanya apa yang disembunyikan Lee.
Lee : Di hari pernikahanmu, aku sedang bersama ayahmu. Benar. Ayahmu. Dan Jo Ui Sun memang kehilangan kunci apartemenku beberapa waktu lalu. Tapi memang benar bahwa ia sedang bersamaku diantara jam itu. Dia pulang sekitar jam 6 pagi.
Oh no...jelas ini memberatkan ayah Hae Woo. Hae Woo terpukul. Lee berkata sebenarnya ayah Hae Woo tidak ingin Hae Woo tahu soal ini, tapi ia tidakpunya pilihan karena Hae Woo memaksanya.
Hae Woo : Apa kau terus menemuinya sampai sekarang?
Lee memebnarkan, ia sudah 5 tahun berhubungan dengan ayah Hae Woo, bahkan pernikahannya juga sudah gagal dalam 5 tahun ini. Hae Woo syok. Lee tahu, Hae Woo pasti tidak mengerti dan Lee juga tidak berharap Hae Woo bisa mengerti dirinya.
Detektif Byun menemui Hae Woo, apa yang kalian bicarakan? Ia heran karena Hae Woo kelihatan syok dan bingung.
Hae Woo mohon, soal kunci apartemen itu...tolong biarkan saja untuk sementara ini.
Jo Ui Sun marah2 saat mendengar dari reporter Lee soal kunci apartemen itu, kenapa kau mengatakan hal seperti itu pada Hae Woo?! Jo Ui Sun menutup telpnya, lalu melempar lampu duduk dan menginjak-injaknya. Orang ini aneh sekali, untung Hae Woo tidak menuruni sifatnya.
Hae Woo mengatakan pendapatnya di depan Byun, ini jebakan. Ini rencana untuk menjebak ayahku sebagai pembunuh. Mereka sudah memeriksa TKP dengan teliti, mana mungkin mereka bisa melewatkan kunci apartemen begitu saja!
Byun setuju, tapi ia tetap harus menyelidiki faktanya. Katanya ia bersama ayahmu di antara jam itu. Hae Woo yakin, pelakunya akan melakukan apapun untuk menghubungkan ayahnya dengan pembunuhan ini. Media akan menyebut ayahnya sebagai pembunuh. Byun mulai tidak senang, jadi kau ingin menutupi masalah ini?
Hae Woo : Tapi kita tidak bisa membiarkan penjahat sebenarnya mendapatkan apa yang ia inginkan!
Byun mengerti, Hae Woo mungkin benar tapi ia tetap tidak bisa menutupi soal ini begitu saja. Meskipun Jo Ui Sun tidak bertanggung jawab (untuk pembunuhan itu) dia tetap memberikan alibi palsu. Dia jelas berkata sedang ada di rumah saat itu.
Hae Woo : Tapi kau tahu kenapa ia berbohong. (karena takut ketahuan selingkuh)
Byun tahu. Tapi kunci apartemennya ditemukan di TKP! Hae Woo tampak putus asa, si pembunuh menginginkan ini dan infonya bocor secara bersamaan. Byun tanya apa Hae Woo bisa membuktikannya? Sebuah dugaan tanpa bukti itu tidak ada gunanya.
Hae Woo mohon, ia ingin diberi kesempatan untuk membuktikan semuanya.
Byun : Kau tidak bisa menutupinya begitu saja. Detektif Na sudah tahu soal kunci apartemen itu.
Hae Woo : Tapi ia tidak tahu apa yang terjadi hari ini.
Byun : Yang jelas saat ini adalah, Jo Ui Sun memberikan alibi palsu! Kau lebih tahu dariku bahwa hanya dengan itu ia bisa langsung ditahan! Kita masuk dalam perangkap atau tidak, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Jo Ui Sun memberikan alibi palsu dan sebagai detektif, ini adalah tugasku untuk melakukan penyelidikan yang adil. Aku tidak bisa membuat pengecualian hanya karena dia adalah ayahmu.
Byun pergi. Hae Woo benar-benar putus asa.
Byun mendapat telp dari Na, ia menanyakan kunci apartemen itu. Byun minta Na melupakan kunci itu untuk sementara. Na heran, apa maksud anda?
Byun : Bagaimana sesuatu yang tidak ditemukan (saat itu) tiba-tiba muncul begitu saja? Ini tidak masuk akal!
Byun menutup telp dan marah2 sendiri. Ia sadar argumen Hae Woo memang benar, semua mengarah ke ayahnya. Jo Ui Sun memang bersalah, tapi tidak melakukan pembunuhan ini.
Soo Hyun juga telp Hae Woo dan menganjurkannya untuk tidak ke kantor sekarang karena media sudah menunggu untuk berbicara pada Hae Woo. Hae Woo setuju. Lalu tanya hasil penyelidikan Soo Hyun tentang CEO Kim Jun.
Hae Woo minta Soo Hyun mengirim hasilnya lewat e-mail.
Hae Woo telp Yi Soo, ia ingin bertemu Yi Soo sekarang.
Detektif Oh mengunjungi janda Jung Man Chul. Oh melihat album foto di meja. Istri mendiang Jung Man Chul sedang mengingat lagi kenangan masa lalu bersama suaminya. Ia tidak bisa tenang sampai polisi menangkap pembunuhnya. Istri Jung pergi ke dapur.
Oh duduk dan melihat album foto itu. Kita kembali ke awal episode, Oh melihat foto lama dan tanya pada istri Jung Man Chul, foto ini sudah tua sekali, siapa mereka? Istri Jung juga baru melihatnya sekarang. Lalu ia ke dapur lagi. Oh mengambil foto itu dan membaliknya, di belakangnya ada tulisan : 10 Mei 1950, Aku dan Sang Deuk.
Detektif Oh heran, Sang Deuk? Presdir Jo Sang Deuk?
Yi Soo menemui Hae Woo di taman, ia melihat Hae Woo dari jauh, mata Yi Soo sekilas kelihatan seperti merindukan Hae Woo, lalu berubah dingin dalam sekejap waktu Hae Woo menoleh ke arahnya. Yi Soo mendekat.
Hae Woo berterima kasih karena CEO Kim mau menemuinya. Yi Soo mengaku, ia yang seharusnya berterima kasih, tidak mudah menemukan alasan untuk bertemu Hae Woo.
Shark [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7-1], [7-2], [8]
Notes
Well, jadi ..si Orpheus itu adalah Hae Woo ya..and Yi Soo adalah istrinya Orpheus yang ada di dunia kematian/kegelapan. Hae Woo ingin menyelamatkan Yi Soo dari kehancuran, tapi Orpheus tidak sabar dan istrinya menghilang selamanya. Semoga Hae Woo sabar dan tidak membuat Yi Soo menghilang selamanya.
Drama ini penuh lukisan aneh-aneh.
Btw, scene saat Yi Soo membawa jus dalam jumlah banyak, lalu dengan kikuk menyerahkannya ke Young Hee ini membuatku geli.KNG bisa juga bergaya kikuk gitu...kebayang misalnya KNG ini single parent, lari-lari ke TK anaknya karena bekalnya ketinggalan dan ketemu dong ama guru TK-nya yang cantik wkkkk...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)