Hae Woo jalan dengan langkah berat, wajahnya syok sekali. Tangannya menggenggam erat liontin ikan hiu buatannya yang ia hadiahkan pada Yi Soo waktu mereka remaja.
Jun Young tiba di Hotel untuk menemui Yi Soo. Ia tiba di bar dan kebetulan melihat Yi Soo dan Hae Woo sedang bicara dengan serius.
Kembali ke Yi Soo, ia tanya bagaimana kalau insiden ciuman itu bukanlah kesalahan, kalau itu bukan kesalahan, apa Hae Woo akan mengerti. Hae Woo tidak tertarik, itu kesalahan atau bukan.
Hae Woo memperingatkan, agar insiden seperti kemarin tidak terjadi lagi.
Yi Soo : Aku adalah orang yang hidup dengan mengikuti kepalaku, aku merencanakan semuanya, bahkan hal yang terkecil dan bergerak sesuai yang direncanakan. Karena dengan cara itu maka tidak ada kesalahan.
Hae Woo : Jadi maksudmu, insiden yang terjadi kemarin juga sesuatu yang direncanakan?
Yi Soo : Tidak. Bertemu Jaksa Jo adalah suatu kebetulan. Itu adalah sesuatu yang tidak direncanakan.
Hae Woo mencoba bersikap netral dengan berkata semua orang membuat kesalahan, tidak mungkin selalu hidup sesuai yang sudah direncanakan.
Yi Soo : Mungkin, kesalahan bisa jadi adalah rencana yang sempurna. Bertindak sesuai rencana adalah pekerjaan kepala, tapi kesalahan ..adalah pekerjaan hati.
Hae Woo tidak percaya dengan kata2 Yi Soo. Jun Young akhirnya mendekat, anda tiba lebih awal. Jun Young menyapa Yi Soo dengan resmi.
Jun Young ke Hae Woo : Apa kau mendengar kalau aku ada janji dengan CEO Kim?
Hae Woo membenarkan dan berkata tidak akan mengganggu keduanya, ia permisi pergi. Jun Young menahan istrinya, lalu tanya apa Yi Soo keberatan kalau mereka duduk bersama.
Yi Soo tidak keberatan, tapi Hae Woo langsung menolak. Ia berkata punya banyak pekerjaan dan hanya datang untuk melihat wajah Jun Young. Jun Young tidak mendesaknya dan mengantar Hae Woo keluar hotel.
Jun Young jalan sambil bergandengan tangan dengan Hae Woo, ia tidak enak karena Hae Woo harus pulang sendiri. Hae Woo juga tidak suka. Jun Young tanya apa mereka tinggalkan saja CEO Kim dan pulang saja.
Hae Woo langsung setuju, ia ingin minum soju bersama Jun Young. Jun Young menghentikan Hae Woo, sepertinya banyak yang kau pikirkan. Setiap kali kau punya banyak masalah, yang pertama kau pikirkan selalu alkohol.
Jun Young tanya, bukankah kau kesini untuk mengatakan sesuatu kepadaku? Hae Woo menggeleng dan berkata lebih ingin melihat wajah Jun Young saja. Hae Woo juga tidak bisa mengatakannya karena ini rahasia pekerjaannya. Hae Woo menutupi kegundahan hatinya dengan tersenyum manis pada suaminya.
Jun Young mengerti dan minta Hae Woo pulang dulu. Jun Young juga tersenyum melepas Hae Woo, tapi ia tetap teringat dengan ekspresi Hae Woo dan 'CEO Kim' di dalam bar tadi.
Jun Young kembali ke bar dan bertemu Yi Soo. Hae Woo menunggu mobil dan mengingat kata2 Yi Soo. Hae Woo menyetir pulang dan tidak menerima telp dari Soo Hyun, ia masih marah kepada Soo Hyun. Padahal Soo Hyun ingin mengatakan soal paket dari Yi Soo.
Hae Woo memikirkan alasan Soo Hyun menipunya dan tampak marah. Hae Woo memutuskan telp ayah mertuanya, ia ingin bertemu dengan Jaksa Oh.
Yi Soo menyampaikan undangan dari Yoshimura untuk Jun Young dan Hae Woo. Jun Young bersedia pergi ke Jepang untuk memenuhi undangan pihak Giant. Jun Young menganggap Giant adalah jaringan Hotel yang bisa ia anggap sebagai contoh.
Yi Soo : Kalau saya bisa membantu kesuksesan Grup Hotel Gaya, saya akan merasa sangat terhormat.
Jun Young berkata istrinya mungkin tidak bisa ikut karena pekerjaannya banyak sekali.
Yi Soo : Sayang sekali, tapi apa boleh buat karena pekerjaan adalah yang paling penting.
Jun Young : Terima kasih atas pengertian anda.
Yi Soo tersenyum dan terlihat tulus.
Tiba-tiba Jun Young tanya apa Yi Soo suka olah raga. Yi Soo tidak terlalu suka.
Jun Young mencoba mengajak Yi Soo main basket di akhir pekan.
Yi Soo bersedia, karena ia juga suka main basket. Jun Young ingin Yi Soo menjadi partner basketnya. Jun Young yakin, saat permainan dimulai, Yi Soo pasti akan melakukan slam dunk dan bahkan mencetak 3 angka.
Yi Soo : Saat permainan dimulai, anda akan menyesal meminta saya menjadi partner.
Keduanya tersenyum. Lalu Jun Young mengaku, saat melihat CEO Kim, saya teringat dengan seorang teman. Bukannya anda mirip dia, tapi anda memiliki nuansa yang sama dengannya. Teman itu juga tampak kasar diluarnya tapi ia seorang yang sangat lembut jauh di dalam hatinya.
Yi Soo memotongnya, saya juga kasar sampai ke dalamnya.
Jun Young ketawa. Yi Soo menanyakan kabar Kepala Jaksa Oh. Jun Young sedikit heran. Yi Soo hanya berkata ia pernah melihatnya sekali di pesta pernikahan.
Jun Young berkata ayahnya sangat sehat, ia bahkan masih olah raga setiap pagi.
Yi Soo : Itu bagus sekali, kalau beliau memiliki banyak pekerjaan, ia harus sangat sehat. (What? mencurigakan)
Hae Woo menemui ayah mertuanya, Kepala Jaksa Oh. Ia berterus terang, ia tahu siapa yang ingin dilindungi Kepala Jaksa Oh. Tapi yang ingin diketahui Hae Woo adalah, dalam peristiwa 12 tahun lalu, seberapa jauh ayah mertuanya terlibat.
Jaksa Oh minta Hae Woo menguburnya saja. Masa lalu adalah sesuatu yang ada jika diterangi. Hae Woo membantah, ini bukan masa lalu tapi insiden yang baru terjadi.
Jaksa Oh memperingatkan Hae Woo, ini bukan hanya keluargamu, tapi sesuatu yang bisa melukai Jaksa Jo sendiri. Hae Woo berkata ia sudah siap dengan segala akibatnya. Jaksa Oh berkata ia hanya tahu soal tabrak lari itu, tapi apa yang terjadi setelah itu, ia tidak tahu.
Jaksa Oh tahu Hae Woo mungkin tidak akan bisa mempercayainya tapi itu yang sebenarnya.
Hae Woo : Tolong ijinkan saya mengambil kasus Jung Man Chul lagi.
Jaksa Oh menggelengkan kepala, itu diluar kekuatanku.
Hae Woo : Anda sudah melakukan banyak hal yang diluar kewenangan anda.
Jaksa Oh : Kalau kau tetap tidak mau mematuhinya, aku bisa menjalankan kewenanganku untuk menentangmu.
Hae Woo : Jika mengalihkan dan menguburkan kebenaran adalah pekerjaan seorang Jaksa, saya tidak tertarik lagi dengan posisi ini.
Jaksa Oh mencoba mengingatkan, ini adalah kasus yang sudah lewat batas waktu kadaluwarsa. Lagipula tanpa bukti-bukti yang jelas tidak mungkin bisa membuktikan apapun. Saksi juga tidak akan berguna.
Hae Woo berkata, yang ia maksudkan adalah kasus pembunuhan yang baru saja terjadi. Jaksa Oh memotongnya, kasus itu sudah diambil alih oleh Jaksa lain.
Hae Woo : Kebenarannya ada di masa lalu. Demi membongkar masa lalu, seseorang melakukan pembunuhan. Kita harus menghentikannya. Sebelum jatuh korban lain, kita harus menghentikannya.
Tolong katakan pada saya, apa yang terjadi 12 tahun lalu.
Jaksa Oh tetap tidak mau mengatakan apapun. Sudahlah, kau tidak boleh menangani kasus ini. Aku mengatakan ini demi kebaikanmu sendiri.
Hae Woo : Saya tidak bisa menyerah.
Jaksa Oh : Kalau begitu aku tidak punya pilihan selain memaksamu menyerah.
Hae Woo : Kalau begitu lakukan saja.
Ayah mertuanya kehabisan akal. Hae Woo mengerti, kalau Ketua Jaksa tidak punya pilihan dalam kasus ini. Tapi ia tetap tidak bisa menyerah. Saya minta maaf, Ayah mertua.
Hae Woo jalan sendiri di lorong kantornya yang sepi, ia tampak terpukul. Berarti kasus 12 tahun lalu itu memang sangat berkaitan dengan keluarganya. (Btw, keren juga, Kepala Jaksa masih di kantor di malam selarut itu.)
Kakek Jo meletakkan gagang telp, ia sudah mendapat laporan tentang cucunya yang keras kepala.
Jun Young mengantar Yi Soo keluar dari hotel, ia mengulurkan tangan mengajak Yi Soo bersalaman. Sejenak, ini mengingatkan Yi Soo pada masa remaja mereka. Yi Soo menerima uluran tangan Jun Young.
Yi Soo : Hari ini menyenangkan.
Jun Young : Jangan lupa janji anda untuk main basket.
Yi Soo tersenyum dan kelihatannya tulus, tentu saja.
Jun Young pulang, tapi masih teringat bayangan Hae Woo dan Yi Soo di bar tadi, ia menggelengkan kepala lalu membuka jendela mobil, mencari hawa segar.
Hae Woo pulang dan melihat Kim Soo Hyun menunggunya dengan paket dari Yi Soo. Soo Hyun minta maaf dengan bahasa paling halus untuk menyatakan rasa penyesalannya karena sudah membohongi Hae Woo. Sejujurnya, saat Kepala Jaksa meminta saya melakukannya, saya tidak bisa menolak. Karena saya ingin mendapatkan perhatiannya dari kesempatan ini.
Tapi setelah mendengar penjelasan Hae Woo, Soo Hyun sadar dan merasa menyedihkan serta malu. Saya seperti akan gila. Soo Hyun bahkan siap mengundurkan diri jika itu membantu Hae Woo. Tapi ia ingin membantu Hae Woo dan minta diberi kesempatan lagi.
Hae Woo minta Soo Hyun pulang, kalau kau mau membantuku maka kesehatanmu itu sangat penting. Pulanglah, kita bertemu besok di kantor.
Hae Woo tersenyum, ia sudah tidak marah lagi.
Soo Hyun tampak lega, baiklah Jaksa Jo. Soo Hyun memberikan paket dari Yi Soo lalu pergi.
Hae Woo masih mengingat kata-kata ayah mertuanya yang memintanya melepaskan kasus itu.
Jun Young pulang dan menemukan Hae Woo masih di halaman. Hae Woo tidak mengatakan pada suaminya kalau ia menemui ayah Jun Young. Jun Young merasa sedih karena ia tidak bisa meringankan beban pekerjaan Hae Woo.
Hae Woo menghibur Jun Young, kau sudah melakukan banyak hal. Jun Young tanya apa yang diinginkan Hae Woo, katakan, aku akan melakukannya untukmu.
Hae Woo : Aku ingin ramen, aku lapar sekali.
Jun Young mengetuk dahi istrinya dengan bercanda, kau keterlaluan, belum makan sampai selarut ini. Hae Woo membalas sambil bercanda, aku akan menuntutmu karena melakukan kekerasan.
Jun Young bercanda lagi dan berkata akan minta ayahnya menurunkan beban pekerjaan Hae Woo. Diluar dugaan, Hae Woo langsung berseru, jangan lakukan itu! Jun Young heran, aku cuma bercanda.
Hae Woo menghela nafas, aku tahu. Jun Young mengerti sekarang, ayahku membuatmu sulit, ya kan? Kalau ia tahu bahwa ayahmu terlibat dalam kasus ini, pasti akan sulit bagi kalian berdua.
Hae Woo membenarkan, kuharap ayahmu tidak tahu soal itu. Jun Young tersenyum, ia mengajak Hae Woo masuk dan akan membuatkan ramen untuk istrinya.
Yi Soo jalan terus dan tanpa ia sadari, langkahnya membawanya ke coffee shop tempat Yi Hyun bekerja. Yi Soo baru sadar setelah sampai di depan pintu cafe :)
Yi Soo akhirnya berdiri di depan counter Yi Hyun. Yi Hyun spontan menyambutnya, selamat datang.
Wajah Yi Soo blank, ia sedikit gugup tapi senang bisa melihat adiknya dari dekat. Yi Hyun sedikit geli, apa anda ingin memesan sesuatu?
Yi Soo masih dengan blank memesan jus. Yi Hyun tanya mau pesan jus apa.
Yi Soo : Apa yang kau suka?
Yi Hyun bingung, saya? Yi Soo cepat2 berkata ada banyak sekali jus dan minta rekomendasi dari Yi Hyun, jus apa yang kau suka. Yi Hyun suka semuanya, tapi yang paling ia suka adalah jus mangga. Jadi, Yi Soo pesan itu.
Yi Hyun : Baik, jadi jus mangga satu.
Yi Soo : Ya. Ah tidak, aku beli satu untuk semua jenis jus. Aku memesan untuk teman kantor.
Yi Hyun tersenyum, baik, tapi jumlahnya banyak sekali. Yi Soo akhirnya pesan 10 rasa saja. Yi Hyun mengerti, lalu komen, anda memiliki suara yang menyenangkan. (Yi Hyun-ah, kok tahu sih? itu yang ada di pikiranku! wkkk)
Yi Soo keluar sambil membawa banyak jus yang tidak diperlukannya haha, lalu bertemu Detektif Byun di depan cafe. Yi Soo menoleh dan melihat keakraban Yi Hyun dan ayah angkatnya, Yi Soo tersenyum. Ia tampak tenang, paling tidak adiknya tumbuh dalam keluarga yang normal.
Yi Soo akhirnya menyerahkan semua jus yang dibelinya pada Sekretaris Jang. Young Hee heran, anda membeli semua ini untuk saya? Yi Soo kelihatan kikuk, ia tidak bisa menjawabnya, sampai besok.
Young Hee menahannya dan mengundang Yi Soo masuk ke apartemennya. Silahkan masuk, saya tidak bisa menghabiskan semua ini sendiri. Saya akan menganggap ini sebagai hadiah pindahan rumah.
Young Hee dan Yi Soo tampak kikuk di dalam apartemen, ia meminta Yi Soo duduk. Saat Yi Soo duduk, ponsel Young Hee berdering, dari Tuan Yoshimura. Young Hee memilih tidak menjawabnya.
Yi Soo berdiri dan minta Young Hee menjawab telpnya, ia siap2 pergi. Tapi Young Hee berkata tidak akan menjawabnya dan membicarakan Oh Jun Young. Yi Soo berkata Jun Young akan memenuhi undangan mereka, tapi istrinya mungkin tidak bisa.
Young Hee mengundang Yi Soo makan malam, ia sedang menyiapkan sup ikan. Young Hee tahu Yi Soo selalu minum alkohol tanpa makan snack. Yi Soo menolaknya.
Young Hee : Tugas saya sebagai sekretaris juga termasuk menjaga kesehatan anda.
Yi Soo menolak, ia mengambil jus dan berkata, ini saja cukup. Young Hee heran, anda tidak menyukai jus kan? Yi Soo hanya tersenyum lalu jalan keluar, tidak perlu mengantarku. Yi Soo membawa jus buatan adiknya. He's so sweet..meskipun benci jus, tapi karena ini buatan Yi Hyun kesayangannya, Yi Soo jadi minum jus :)
Yi Hyun masih mengingat suara 'pelanggan' tadi, oppaku juga memiliki suara yang bagus. Yi Hyun pulang bersama Ayah angkatnya. Byun heran, suara?
Yi Hyun tanya soal kunci loker, kenapa bisa tertukar.
Det. Byun tidak ingin memberikan semua info pada Yi Hyun. Ia pura2 tidak tahu. Yi Hyun mengolok ayahnya, ayah bukan detektif yang hebat. Kalau aku, pasti sudah menemukan sebabnya. Byun setuju, kau seharusnya jadi detektif saja.
Yi Hyun: Ya mungkin seharusnya aku jadi detektif saja, aku tidak bisa mempercayai ayah.
Byun tertawa lalu tanya apa Yi Hyun pernah mendapat telp aneh akhir2 ini. Yi Hyun menggeleng, tidak. Ia heran kenapa ayahnya menanyakan hal yang sama seperti yang ditanyakan Hae Woo eonni. Ada apa memangnya?
Det. Byun hanya menggeleng, tidak. Ayah hanya bertanya.
Yi Hyun curiga : Kenapa?
Byun : Ayah ini hanya mencemaskan putrinya, apa perlu alasan? Dunia ini berbahaya dan penuh dengan orang gila. Lagipula, kau itu manis sekali. Bagaimana aku tidak khawatir?
Yi Hyun geli. Ayahnya hanya minta kalau ada sesuatu yang aneh, Yi Hyun harus segera lapor kepadanya. Yi Hyun membuat tanda hormat di kepalanya, siap ayah.
Hae Woo berkumpul bersama keluarganya. Ia menolak pergi ke Jepang karena banyak pekerjaan. Kakek membujuknya, karena acaranya termasuk akhir pekan, jadi tidak akan mengganggu pekerjaan Hae Woo.
Hae Woo minta maaf, tapi ia tetap tidak bisa.
Ayah Hae Woo jadi marah, kau ini seperti menyelamatkan negara saja. Apa yang harus kau lakukan di akhir pekan? Jangan membuat alasan dan pergi saja.
Hae Woo tidak bisa. Jo Ui Sun marah, kau ini penerus Gaya! Hae Woo mengaku sudah lama tidak ingin meneruskan Hotel Gaya. Jo Ui Sun syok, apa katamu?
Kakek Jo bersikap bijak seperti biasa, ia minta anaknya tidak marah. Jo ui Sun sudah panik.
Kakek Jo : Aku menghormati keputusanmu, tapi selain hubungan bisnis, Presdir Yoshimura dan aku memiliki hubungan istimewa, jadi paling tidak demi aku, kuharap kau menerima undangannya.
Jun Young menengahi mereka dan janji akan membujuk Hae Woo untuk pergi. Kata-kata Jun Young sukses menyudahi perdebatan mereka.
Setelah mereka ada di kamar pribadi, Jun Young berkata tidak akan memaksa Hae Woo pergi. Aku mengerti kau tidak akan bisa pergi. Aku sudah mengatakannya pada CEO Kim.
Hae Woo heran, lalu yang tadi itu apa? Jun Young hanya ingin menyelamatkan Hae Woo dari situasi seperti tadi. Jun Young janji akan menjelaskannya pada Kakek. Hae Woo menggoda Jun Young, kau menginginkan Hotel untukmu sendiri ya?
Tapi Hae Woo sangat berterima kasih pada Jun Young. Jun Young memeluknya, ia tidak ingin Hae Woo menyusahkan dirinya sendiri dan juga jangan terburu-buru. Kasus yang rumit akan semakin membingungkan jika kau terburu-buru.
Hae Woo membuka paket dari Yi Soo dan menemukan kunci loker dengan No. 22 seperti yang ditemukan Yi Hyun 12 th lalu.
Yi Soo memegang liontin ikan hiunya sambil berpikir.
Paginya, Hae Woo langsung pergi ke stasiun kereta api dimana Yi Soo dan ayahnya menyembunyikan dokumen.
Hae Woo membuka loker No. 22 dan menemukan sebuah amplop di dalamnya. Ada selembar foto lagi di dalam amplop, foto sebuah rumah sederhana di pedesaan. Hae Woo minta tolong Detektif Byun untuk mencari lokasi foto itu.
Hae Woo juga minta Kim Soo Hyun mencari lokasi foto itu. Itu adalah tugasmu mulai sekarang. Soo Hyun komen, sepertinya ini di Jepang.
Sekretaris Jang meminta Dong Soo memberikan sesuatu kepada Sekretaris Direktur Oh dari Hotel Gaya. Dong Soo terkejut, Jun Young hyungnim?
Young Hee terkejut, kau mengenal direktur Oh Jun Young?
Dong Soo membenarkan, lalu cerita bahwa Jun Young adalah seniornya di SMA, senior yang istimewa. Young Hee tertarik, benarkah?
Dong Soo : Saat itu, Yi Soo, Jun Young hyungnim, Hae Woo dan saya adalah 4 sekawan. Menyenangkan sekali dan kami selalu main bersama.
Young Hee : Apa maksudmu, Jaksa Jo Hae Woo?
Dong Soo : Benar, anda kenal Hae Woo?
Young Hee menjawab, hanya pernah bertemu beberapa kali. Dong Soo langsung menganggap bahwa antara Young Hee dan dirinya memang berjodoh.
Young Hee tanya apa Dong Soo masih suka bertemu Yi Soo. Dong Soo membenarkan. Yi Soo ada di sini, dalam hatiku. Dong Soo menepuk dadanya. Dia disini.
Young Hee kelihatan heran.
Dong Soo tampak sedih, meskipun ia sudah meninggal, tapi ia selalu hidup dan bernafas dalam hati saya. (hiks) Young Hee benar-benar terkejut, kau bilang ia sudah meninggal?
Dong Soo : Ah..truk menakutkan itu..
Dong Soo menghentikan perkataannya, ia membungkuk dan minta maaf karena selalu merasa marah setiap mengingat apa yang terjadi pada Yi Soo. Kalau saja kami bisa menemukan tubuhnya, mungkin saya dan Hae Woo tidak semarah ini.
Young Hee : Orang bernama Yi Soo dan Jaksa Jo itu pasti sangat dekat.
Dong Soo : Bukan cuma dekat. Kalau Yi Soo masih hidup sekarang ini, mereka akan..
Dong Soo menggeleng, sudahlah. Ia membungkuk pada Young Hee dan jalan pergi.
Hae Woo menyerahkan semua barang yang ia terima secara misterius kepada Detektif Byun. Paket, amplop, foto serta kunci loker.. Byun tahu kecil sekali kemungkinan orang itu meninggalkan sidik jari, tapi ia tetap akan minta bagian lab memeriksanya.
Hae Woo juga minta Byun memeriksa rekaman CCTV dari kantor pos dimana paket itu dikirim.
Byun tanya apa Hae Woo sudah tahu dimana lokasi foto itu. Hae Woo sedang menyelidikinya. Byun minta Hae Woo mengingatnya, ada kemungkinan lokasinya adalah suatu tempat yang pernah kau datangi, paling tidak sekali. Tapi Hae Woo merasa tidak pernah pergi ke tempat seperti itu.
Hae Woo : Aku juga belum pernah ke Jepang sekalipun, meskipun hanya sebagai turis.
Byun benar-benar pusing dan kesal setengah mati karena merasa dipermainkan oleh orang ini. Seperti apa sebenarnya dia itu. Seharusnya ia menunjukkan dirinya atau minta bantuan saja. Kita kan tidak sedang ujian. Hei, bukankah orang ini gila?
Hae Woo tersenyum, ia kelihatan geli. Byun heran, kenapa kau tersenyum?
bersambung......
Notes :
Terpaksa dipotong, baru sempat nonton setengah.
Btw, Nam Bo Ra ini beruntung sekali, selalu dapat kakak yang keren-keren.
Jung Il Woo dan Kim Nam Gil seharusnya main drama bersama Han Ga In dan Lee Yo Won sekali lagi untuk menyambung jodoh yang selalu putus wkkk..
Shark [1], [2], [3], [4], [5], [6]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)