Dayang Joo dan yang lainnya disiksa agar mengaku. Jo Sa Seok yang memimpin penyiksaan. Ia teriak agar semua mengaku siapa yang memasukkan racun dalam makanan yang akan dimakan Yang Mulia Raja. Dayang suragan menyangkal, jelas bukan saya Daegam.
Menteri Jo menunjuk Dayang Joo, lalu apa kau yang melakukannya? Kau ada di sekitar dapur istana sepanjang hari itu. Apa kau diperintah Ratu untuk memasukkan racun dalam makanan itu?
Dayang Joo menyangkal, itu mustahil Daegam, saya hanya memastikan bahwa makanan itu disiapkan dengan benar, saya tidak melakukan apapun! Menteri Jo teriak dan mengancam akan mencabut nyawa Dayang Joo jika tidak mau mengatakan siapa orangnya.
Dayang Joo tiba-tiba ingat seorang dayang lain yang masuk ke dapur istana. Menteri Jo tanya siapa orangnya. Tapi sayangnya Dayang Joo tidak tahu siapa nama dayang istana itu. Menteri Jo marah-marah dan memerintahkan penyiksaan yang lebih keras lagi.
Sukjong membahas masalah ini dengan P. Dong Pyeong, ia sama sekali tidak mengerti insiden ini. Semua orang tahu bahwa ada yang akan mencicipi makanan untukku, lalu kenapa memasukkan racun ke dalam makanan itu.
P. Dong Pyeong : Mungkin bukan ditujukan untuk anda.
Sukjong : Kalau bukan aku maka..Hee Bin?
P. Dong Pyeong merasa ada banyak orang di istana ini yang tahu bahwa Hee Bin biasa mencicipi makanan untuk Yang Mulia Raja. Jika bukan Raja sasarannya, hal seperti ini hanya bisa disebabkan oleh kecemburuan diantara dua orang wanita..tapi ini juga tidak bisa dibayangkan mengingat karakter Ratu Inhyeon. Lagipula, jika terjadi sesuatu dengan makanan yang dibawa Ratu maka Ratu akan dicurigai. Jadi Ratu tidak boleh melakukan sesuatu dengan sembrono.
Sukjong : Bagaimana kalau..memang bukan Ratu pelakunya, tapi orang dibelakang Ratu?
P. Dong Pyeong : Apa anda mencurigai Min Yoo Jung dari partai Seoin? Apa alasan mereka melakukan itu?
Sukjong : Kita harus terbuka untuk semua kemungkinan.
Ratu Inhyeon mondar-mandir di kediamannya, memikirkan kata2 ayahnya bahwa sepertinya ini adalah rencana Hee Bin. Ratu memikirkan semua tingkah laku Hee Bin malam itu, sengaja memintanya membuat makanan, sengaja mencicipi makanan untuk Raja dan sengaja mengorbankan dirinya. Raja yang langsung mencurigainya saat melihat Hee Bin jatuh pingsan. Ratu jelas curiga.
Ok Jung mencoba menuangkan teh untuk Sukjong dan tangannya gemetaran. Ia gugup sekali. Ini pertama kalinya ia melakukan trik dengan sengaja, mau tidak mau Ok Jung merasa ketakutan dan gugup.
Sukjong mengambil teko teh di tangan Ok Jung dan menuang sendiri tehnya, bahkan juga menuangkan teh untuk Ok Jung. Apa kau masih merasa tidak enak badan?
Ok Jung tidak berani melihat ke mata Sukjong, ia berkata baik-baik saja. Ini pasti karena saya ..masih lelah.
Sukjong merasa itu karena pengaruh racun di tubuh Ok Jung. Ok Jung menyangkalnya, ia sudah memakan ginseng dari Sukjong dan ia merasa lebih baik sekarang.
Sukjong menatap Ok Jung : Lalu kenapa kau tampak begitu gugup?
Ok Jung memang gugup, ia berusaha menutupinya dengan tersenyum. Apa saya..terlihat seperti itu, Yang Mulia?
Ibu Suri Myeongseong diperiksa oleh tabib istana dan ia mengeluh kenapa sakitnya tidak sembuh juga. Tabib istana minta maaf, tapi ini karena sakit asma Ibu Suri sangat parah dan ditambah berbagai komplikasi.
Ibu Suri mengeluh, bagaimana kalau ia tidak bisa melihat garis keturunan untuk suksesi. Tabib menenangkan Ibu Suri dan berkata kalau Hee Bin memiliki tubuh yang sehat dan pasti bisa melanjutkan garis keturunan Raja. Ibu Suri hanya dingin menanggapinya, benarkah?
Tabib istana mengatakan kalau Hee Bin tahu soal kondisi Ratu yang infertil, jadi ia pasti berusaha untuk segera memberikan keturunan untuk Raja.
Ibu Suri terkejut, Hee Bin tahu kalau Ratu infertil?! Bagaimana Hee Bin bisa tahu? katakan! Tabib istana ketakutan.
Ibu Suri segera menemui Ok Jung. Saat itu Ok Jung sedang menyulam. Ibu Suri marah dan membanting sulaman Ok Jung. Kau sengaja menjebak Ratu!
Ok Jung terkejut : Apa maksud Yang Mulia?
Ibu Suri : Kau pingsan setelah memakan makanan yang dibawa Ratu. Kau sengaja melakukannya dan memakan racun itu untuk menjebak Ratu!
Ok Jung mulai gemetaran tapi ia menyangkalnya, kata-kata anda keterlaluan Dae Bi Mama. Ini perbuatan saya sendiri? bagaimana saya bisa mempertaruhkan nyawa saya sendiri?
Ibu Suri : Kau sendiri yang tahu alasannya.
Ok Jung pura2 sakit hati, Yang Mulia..sebelum saya jatuh sakit akibat keracunan, anda dengan lembut memanggil saya Hee Bin..anda bahkan memberikan obat yang membantu saya agar bisa mengandung. Saya benar2 tersentuh. Lalu saat mencicipi makanan untuk Yang Mulia Raja...putra anda..saya hampir diambil ke alam maut. Bagaimana anda bisa mengatakan kata-kata sekejam itu! Saya benar-benar terluka!
Ibu Suri : Tapi kalau kau sudah mengetahui soal infertilitas Ratu dan kalau kau tidak ingin menggantikan Ratu dan duduk di posisi Ratu. Lalu apa itu?
Ok Jung pura-pura terkejut, apa ini..? Yang Mulia Ratu infertil?
Ibu Suri tidak percaya, kau pura-pura tidak tahu soal ini? Kau pikir aku tidak tahu kalau kau mengetahuinya dari tabib dan merencanakan ini? Aku akan mengatakan semuanya pada Raja!
Ibu Suri jalan pergi. Tapi Ok Jung mengingatkannya, Yang Mulia..tentu saja tidak masalah jika anda mengatakan ini pada Yang Mulia Raja. Tapi kalau anda melakukannya, saya akan semakin cemas tentang Ratu. Apapun masalahnya, semua orang akan tahu kalau Ratu mandul. Apa itu akan benar-benar menguntungkan Ratu? Ratu juga mungkin takut Yang Mulia Raja dan para Menteri mengetahui masalah ini.
Ibu Suri : Jadi maksudmu, Ratu yang mandul jadi gelisah dan melakukan itu kepadamu?
Ok Jung : Anda harus menanyakan itu kepada Yang Mulia Ratu. Bagaimana saya bisa mengetahuinya?
Ibu Suri : Tentu saja, tidak ada bukti. Tapi aku tahu apa yang kau pikirkan. Kau mencoba menggantikan Ratu yang bijaksana karena kau didukung oleh Raja. Baiklah, kita lihat saja. Pihak mana yang akan dipilih oleh Yang Mulia Raja pada akhirnya nanti.
Ibu Suri jalan pergi dengan marah.
Sukjong menghadiri pertemuan dengan para Menteri dan minta Jo Sa Seok melaporkan temuannya. Jo Sa Seok berkata semua dayang belum ada yang mengaku. Tapi dari kondisinya, ia merasa ini disebabkan karena kecemburuan dari kediaman Ratu.
Menteri Min mendengar semua kata2 Jo Sa Seok dengan marah. Tapi ia diam saja. Menteri Kim membela Ratu, tapi tidak ada bukti, itu hanya tebakan anda saja.
Salah satu menteri partai Namin membantah, siapa bilang tidak ada bukti. Saat dayang suragan membuat makanan atas perintah Ratu..Dayang Joo dari istana Ratu ada di dapur sepanjang waktu. Dan racunnya ditemukan dalam makanan yang akan dimakan Yang Mulia Raja!
Pihak Seoin membantah, tapi jumlahnya kecil dan tidak fatal.
Jo Sa Seok : Tidak fatal kata anda? tapi jika Hee Bin Mama tidak mencicipi makanan itu dan Yang Mulia Raja yang memakannya..maka itu bisa menjadi suatu tragedi yang akan menjungkirbalikkan Joseon! Dan jelas faktanya bahwa Ratu adalah pusat insiden mengerikan ini.
Raja melirik Menteri Min yang hanya diam saja. Jo Sa Seok mohon agar Raja benar-benar mengusut tuntas masalah ini. Jo Sa Seok minta maaf, tapi ia memohon agar Ratu diturunkan saja. Tolong pertimbangkan ini.
Partai Seoin marah. Menteri Kim membentak Jo Sa Seok, omong kosong! beraninya kau bicara soal menurunkan ibu dari negara ini! Semua ribut.
Sukjong hanya menghela nafas dan ia membenarkan tidak ada bukti yang mendukung, lagipula yang akan meninggal adalah Hee Bin bukan dirinya, jadi ia akan memikirkannya lagi. Sukjong membubarkan sidang.
Jang Hyeon menemui Hee Bin, ia heran kenapa Yang Mulia Raja tidak bergerak secepat yang mereka perkiraan. Ok Jung tahu Ratu tidak akan bisa dihancurkan semudah itu. Sekarang setelah ia melakukan rencana mereka, ia menyadari sudah melakukan dua kesalahan. Jang Hyeon heran.
Ok Jung menjelaskan, pertama ia belum mendapatkan dukungan partai Namin sepenuhnya dan kedua, ia belum memberikan keturunan untuk Raja.
Jang Hyeon mengerti tapi ia percaya dan mengandalkan perhatian Raja pada Ok Jung. Ok Jung tahu itu, ia janji tidak akan membiarkan perhatian Raja beralih darinya sedikitpun mulai saat ini.
Sukjong kembali ke kamarnya dan merenung. Ia sepertinya mulai mengerti kalau ini perbuatan Ok Jung. Sukjong ingat saat Ok Jung memeluknya dengan erat dan berkata ia akan melakukan kekacauan dan Ok Jung berharap Raja akan mengerti kalau ini semua dilakukan karena ia mencintai Raja. Lalu saat peristiwa keracunan itu dan pesan ayahnya, kalau Sukjong tidak boleh mempercayai seorang pun kecuali dirinya sendiri.
Sukjong menghela nafas, ia pusing sekali. Apa aku benar2 tidak bisa mempercayai siapapun?
Malamnya, Ibu Suri minum obat dibantu Dayang Hong. Ibu Suri tidak bisa meminum obatnya sampai habis karena ia sangat kesakitan. Dadanya sakit sekali. Ibu Suri mengatur nafasnya dan berkata ia harus menyelesaikan ini. Kalau tidak ia tidak akan bisa menutup matanya dengan tenang di alam baka.
Ibu Suri ingin pergi keluar. Dayang Hong melarangnya, jangan Yang Mulia..tabib sudah melarang anda pergi keluar. Ibu Suri ingin menyelamatkan Ratu dan ia harus membuat keputusan ini.
Jo Sa Seok masih meneruskan penyiksaan-nya. Akhirnya dayang Suragan (dapur istana) tidak tahan, saya akan mengaku..saya akan mengaku. Dayang Joo bingung, apa yang akan kau akui? Dayang suragan itu berkata mereka akan tetap disiksa sampai mengaku. Jo Sa Seok tanya apa yang akan diakui dayang itu. Dayang Suragan berkata akan mengatakan siapa yang menyuruhnya memasukkan racun.
Ok Jung terkejut saat mendengar ada dayang yang akhirnya akan mengaku. Shi Young berkata semua dipanggil ke lapangan penyiksaan. Ok Jung akhirnya pergi dan bertemu Ratu. Ratu jelas marah melihat Ok Jung, tapi ia menahan dirinya. Ok Jung hanya memandang Ratu dengan dingin, tapi tetap membungkuk ke arah Ratu.
Keduanya bertemu Sukjong. Sukjong menatap dingin mereka, ia kelihatan serba salah. Sukjong jalan ke arah para dayang bersama dua istrinya. Jo Sa Seok menghormat dan ia minta dayang Suragan itu bicara, cepat katakan siapa yang menyuruhmu memasukkan racun ke dalam makanan yang akan dimakan Raja!
Dayang Suragan itu gemetaran, ia memandang ke arah Hee Bin, lalu Ratu, lalu Raja. Dayang itu kebingungan dan tidak bisa bicara.
Tiba-tiba terdengar suara Ibu Suri, Saya yang melakukannya!
Sukjong dan kedua istrinya serta semua yang hadir terkejut. Ibu Suri datang dipapah Dayang Hong. Saya sudah memutuskan. Untuk mencegah agar darah keluarga Raja tidak dinodai oleh darah rendahan, saya mencoba membunuh Hee Bin!
Sukjong syok mendengar ini. Bahkan Ok Jung juga terkejut, tapi ia mengerti ini cara Ibu Suri melindungi Ratu. Ratu menangis mendengarnya. Ibu Suri batuk2 lagi dan tanya apa yang akan dilakukan Raja.
Sukjong menahan tangisnya, Ibunda..itu tidak benar, ibunda tidak akan..
Ibu Suri berkata memang dia pelakunya. Saya berpikir bahwa anak Raja tidak seharusnya dilahirkan dari tubuh yang rendahan itu, itu sebabnya saya meminumkan obat infertil untuknya! dan membuatnya jatuh dari kuda! Kali ini, karena saya tahu bahwa Hee Bin selalu mencicipi makanan anda..saya menyuruh mereka melakukannya. Ibu Suri membentak dayang suragan untuk mengaku, benarkan?!.
Flashback, Ibu Suri menemui dayang suragan itu di penjara dan ia minta dayang itu mengaku saja. Kau akan tetap disiksa sampai kau mengaku jadi katakan pada Raja bahwa aku yang menyuruhmu. Raja tidak akan bisa membunuh ibu kandungnya sendiri.
Dayang itu menangis dan akhirnya berkata, orang yang memerintah saya adalah ..Dae Bi Mama!
Semua tidak percaya mendengarnya. Ibu Suri menangis, benar. Memang aku pelakunya! Ok Jung jadi kebingungan.
Sukjong menangis. Tidak mungkin..tidak. Ibunda..anda tidak mungkin melakukan itu!
Ibu Suri menangis, benar. Memang saya yang melakukannya. Sekarang, apa yang akan anda lakukan? Apa anda..akan mengusir ibu kandung anda? lalu Ibu Suri batuk-batuk sangat parah sampai muntah darah dan terjatuh ke tanah. Sukjong panik dan memburu ke arah ibunya, Ibunda! Ratu juga ketakutan. Sukjong teriak, panggil tabib istana!
Sukjong gemetaran antara murka dan sedih, pandangan matanya jelas menunjukkan ketidak-percayaan.
Ibu Suri berbaring di kamarnya, kondisinya kritis. Sukjong dan Ratu Inhyeon duduk di sampingnya. Ibu Suri mengulurkan tangan, Ratuku...
Ratu segera menggenggam tangan Ibu Suri. Ibu Suri berpesan untuk mempertahankan harga diri keluarga Raja dan jangan sampai si Jang itu mengambilnya.
Ratu menangis, Ibunda, Ibunda...anda tidak bisa pergi seperti ini..jangan tinggalkan saya. Saya mohon tetaplah bersama saya lebih lama lagi.
Ibu Suri menggapai ke arah Sukjong, putraku..ini bukan salah Ratu. Ini semua salah saya. Berjanjilah kepada saya, bahwa anda akan menjaga Ratu.
Sukjong menangis, Ibunda..
Ibu Suri : Ini perbuatan Hee Bin. Tapi tidak ada bukti...saya mohon lindungilah Ratu dan jadilah Raja yang bijaksana.
Sukjong menangis. Ibu Suri menghembuskan nafas terakhirnya. Ibu Suri Myeongseong mangkat. Sukjong, Ratu dan semua staf menangisinya. Dae Bi Mama..! Ok Jung berdiri di depan pintu, ia menangis tapi tidak berlutut.
Istana berduka. Sukjong duduk di depan altar Ibu Suri mengenakan baju berkabung dan mengingat kata-kata terakhir ibunya, bahwa semua ini adalah perbuatan Hee Bin tapi tidak ada bukti.
Ok Jung jalan masuk dan menyapanya pelan, Yang Mulia.
Sukjong tidak menjawab atau menanggapinya. Ok Jung mengerti, kehadirannya tidak diinginkan Sukjong saat ini. Ok Jung menahan tangisnya, ia membungkuk dan jalan keluar.
Ratu masuk ke kamar dan bertemu Ok Jung, keduanya berpandangan dengan dingin. Ratu kelihatan marah kepada Ok Jung. Ok Jung hanya membungkuk dan keluar.
Ratu Inhyeon duduk di samping Sukjong. Ok Jung melihat keduanya dari luar kamar. Mungkin untuk pertama kalinya Ok Jung merasakan sebagai orang yang tidak diinginkan Sukjong.
Chi Soo melihat buku tentang mode baju yang biasa dibaca Ok Jung. Chi Soo ingat permintaannya kepada Menteri Min, saya hanya menginginkan satu hal.
Flashback, Chi Soo pernah menemui Jang Hyeon dengan membawa satu peti uang. Apa tidak cukup menyiksa Ok Jung, sekarang kau akan menjual Ok Jung ke istana? Kau pikir aku tidak tahu itu?
Chi Soo minta Jang Hyeon mengambil uangnya dan melepaskan Ok Jung.
Jang Hyeon ketawa, bukan aku yang mengirim Ok Jung ke istana. Chi Soo ingin tahu siapa yang mengirim Ok Jung ke istana.
Jang Hyeon mengancam Chi Soo, dasar bodoh! kalau kau mendekati Ok Jung lagi nanti, aku akan mencincangmu dan akan mengakhiri hidupmu.
Tidak ada yang tahu apakah dia akan berkorban atau memiliki kekuasaan. Meskipun aku mendorongnya, jika itu bukan pilihannya, maka akan mustahil.
Chi Soo jalan bersama Ok Jung di kebun teh dan tersenyum kepadanya. Chi Soo menyembunyikan cincin, sepertinya ia ingin melamar Ok Jung.
Kau harus tahu satu-satunya hal yang menggerakkannya adalah hatinya sendiri.
Jang Hyeon memerintah anak buahnya menahan Chi Soo. Chi Soo teriak marah, aku bersumpah akan mendapatkan Ok Jung kembali!
Jang Hyeon menertawakannya, mendapatkan Ok Jung kembali? kau harus menjadi orang paling kaya di Joseon dan memiliki kekuasaan melebihi Raja Joseon.
Chi Soo murka, jangan terlalu yakin..tentang masa depanku! Chi Soo berusaha melawan dan menyerang Jang Hyeon, tapi ditahan oleh anak buahnya termasuk Kwang San.
Chi Soo melihat tatto di lengan Kwang San dan ingat kata2 Ja Kyung soal orang bertatto yang membakar gudang mereka. Chi Soo kalap dan teriak2 seperti orang gila, kau membunuh ibuku!
Jang Hyeon mengambil pentungan dan memukuli Chi Soo sampai pingsan. Setelah itu, ia menyuruh Kwang San mengikat dan menenggelamkan Chi Soo di laut.
Untungnya Chi Soo sadar dan berusaha melepaskan diri. Saya hanya menginginkan satu hal saja, yaitu kepala Jang Hyeon.
Seol Hyang menemui Chi Soo dan berkata ada pesan dari Menteri Min Yoo Jung.
Ok Jung jalan bersama para dayangnya dengan wajah murung. Sukjong melihat Ok Jung dari balkon tapi hanya diam saja.
P. Dong Pyeong menemui Sukjong, ia mendengar Raja tidak menemui Hee Bin Mama akhir2 ini.
Sukjong berkata ia terus memikirkan apa yang terjadi akhir2 ini sejak kematian ayahnya, lalu kematian ibunya. Sukjong tidak percaya, ibunya bisa bertindak sejauh itu. Tapi Ibunda pergi setelah mengatakan itu. Sukjong ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Sukjong ingin tahu kebenarannya, tapi ini pertama kalinya ia takut menghadapi kebenaran.
P. Dong Pyeong heran, apa yang harus ditakutkan oleh Yang Mulia?
Sukjong tersenyum getir, aku bukan monster, aku ini juga manusia.
P. Dong Pyeong : Apa yang anda takutkan?
Sukjong : Takut kalau aku mungkin menghadapi kebenaran yang tidak bisa kuatasi.
P. Dong Pyeong terkejut, maksud Yang Mulia, kebenaran itu mungkin melibatkan Hee Bin?
Sukjong bahkan takut memikirkan pilihan yang harus ia ambil setelah tahu kebenarannya. Sebagai Raja dan sebagai seorang pria yang sudah bertekad menerima segalanya tentang seorang wanita.
Akhirnya..ketakutan itu akan membuatku menutupi insiden ini.
Sukjong sudah curiga bahwa insiden itu memang direncanakan oleh Ok Jung sendiri, tapi ia tidak siap menyingkapkan kebenarannya karena Sukjong tidak siap kehilangan Ok Jung dan tidak mengira Ok Jung bisa bertindak sejauh itu.
Ok Jung melihat Sukjong jalan keluar dari kediamannya bersama Hyeon Moo. Ok Jung memandang Sukjong dengan penuh harap.
Sukjong sempat melirik sekilas pada Ok Jung lalu mengalihkan pandangannya, seolah tidak melihat Ok Jung.
Ok Jung tertegun dan kecewa.
Chi Soo bertemu Sukjong di gibang. Hyeon Moo sempat terkejut melihat Chi Soo. Tapi Chi Soo hanya tersenyum tipis.
Chi Soo masuk ke dalam kamar. Sukjong berbalik dan terkejut, ini bukan pertemuan pertama kita. Chi Soo membungkuk, maafkan saya, Yang Mulia. Sukjong tersenyum.
Sukjong duduk bersama Chi Soo. Ia mengutip kata-kata Chi Soo, membiarkan koin palsu beredar akan menghancurkan aturan pasar..dan kau akan memulai bisnis besar. Itu kan yang kau katakan?
Chi Soo minta maaf, saat itu ia tidak tahu sedang berbicara dengan Raja.
Sukjong tanya apa Chi Soo sudah membuat kemajuan berarti dalam rencana bisnisnya di Joseon?
Chi Soo : Tentu saja. Saya sudah dikenalkan kepada Yang Mulia Raja, pusat dari bisnis di Joseon. Itu adalah rencana saya. Jadi, ini adalah awal yang baik.
Sukjong ketawa, langkah pertama adalah berkenalan dengan Raja Joseon. Lalu apa langkah keduanya?
Chi Soo menjawab, tentu saja membuat kesepakatan dengan Yang Mulia Raja.
to be continued....
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15]
Notes :
I'm quite busy, ep 16 part 2 will be ready in a couple of days ^^
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)