Flashback pertemuan pertama Ma Ru dengan Jae Hee saat keduanya masih remaja. Ma Ru berkata dalam hati, sejujurnya, semua impianku menjadi kenyataan pada hari itu. Jantungku akan berdetak kencang hanya mendengar nama Jae Hee nuna. Sementara dia tersenyum di depanku.
Lalu saat mereka di Universitas. Jae Hee tanya kenapa Ma Ru menolak putri konglomerat yang menyukainya, apa karena harga dirimu? Meskipun latar belakang keluargamu berbeda darinya, tapi dimana lagi mereka bisa mendapatkan pria setampan dirimu? Gadis itu benar2 mendapatkan harta karun.
Ma Ru dengan ringan berkata, apa Nuna tidak menginginkan harta karun itu? Kalau tidak mau, lupakan saja.
Jae Hee langsung menerima pernyataan Ma Ru dengan gembira, tentu saja aku mau! Aku mau! Jae Hee berbaring di punggung Ma Ru dan minta Ma Ru menepati janjinya seperti pria sejati. Kau tidak boleh melanggar janjimu. Kau akan menderita kalau kau menghianati aku!
Keduanya tersenyum.
Kembali ke Aomori saat Ma Ru mencium Eun Gi, ia ingat isi suratnya pada Jae Hee, setelah hari itu, aku memulai sebuah mimpi yang baru. Meskipun aku tidak bisa mempercayainya, Nunaku, Han Jae Hee..aku benar2 bersyukur kau bisa ada di sisiku. Aku merasa percaya diri, meskipun aku tidak bisa memberikan pada Nuna kekayaan dan kemewahan.
Aku akan melakukan yang terbaik untuk mencintaimu. Ma Ru sengaja mencium Eun Gi untuk membuatnya benar-benar jatuh hati padanya.
Aku tidak akan membuatmu kesepian, tidak akan membiarkanmu sendiri. Apapun yang terjadi, aku tidak akan melepaskan tanganmu, Nuna. Ma Ru dan Eun Gi melihat festival Nebuta. Ma Ru sengaja menggandeng tangan Eun Gi.
Aku akan selalu berdiri di tempat yang ada dalam jangkauan Nuna.
Eun Gi tiba-tiba sadar, Ma Ru sudah tidak ada di sampingnya lagi. Eun Gi mencari Ma Ru dan merasa ketakutan oleh lampion2 dan suara-suara bising disekitarnya. Eun Gi terjatuh di jalan raya.
Ma Ru sebenarnya melihat Eun Gi, tapi ia hanya memandangi Eun Gi saja dari jauh.
Aku berjanji, yang pertama bagiku adalah Jae Hee Nuna. Keinginanku yang terakhir juga adalah Nuna. Aku janji.
Eun Gi akhirnya melihat Ma Ru. Ma Ru menunjukkan dua kaleng minuman. Eun Gi segera lari dan memeluk Ma Ru erat2. Seperti ketakutan kehilangan Ma Ru.
Kuharap Jae Hee Nuna juga merasa hal yang sama. 30 Juni 2003. Ma Ru.
Ma Ru balas memeluk Eun Gi tapi dengan sorot mata kosong. Seo Eun Gi hanya alat bagi Kang Ma Ru.
Sekretaris Hyun menjemput Eun Gi pulang. Ia mencuri lihat ke arah Eun Gi dengan wajah heran. Eun Gi tahu itu dan komen, aku seperti orang gila kan?
Hyun : Tidak.
Eun Gi mendengus dan berkata kalau ia seperti ini karena sedang jatuh cinta. Cinta bisa benar-benar membuat orang menjadi bodoh dan konyol.
Apa yang sebenarnya aku lakukan sebelumnya? Sampai tidak mengerti apa artinya cinta?
Hyun Jung Hwa ingat, bukankah itu pria yang waktu itu? Orang yang membuat Presdir marah..
Tapi Sekretaris Hyun segera menutup mulutnya dan berhenti bicara.
Eun Gi diam saja, lalu bicara sendiri. Aku harus membeli baju-baju baru. Bukan celana seperti ini, tapi gaun dan rok mungkin? Yang feminim, seksi dan elegan. Dimana aku bisa belajar mengenakan make-up?
Eun Gi ingin dikenalkan oleh orang yang pintar make-up. Hyun terkejut. Eun Gi geli, kenapa kau tampak terkejut? Bukankah aku sudah bilang tadi kalau Seo Eun Gi telah benar2 menjadi gila?
Eun Gi minta Hyun Jung Hwa merahasiakan ini. Kalau Presdir tahu masalah ini, aku mungkin akan terbaring di ranjang RS tidak lama lagi.
Hyun mengantar Eun Gi sampai di depan rumah keluarga Seo. Hyun menawarkan pil tidur pada Eun Gi. Tapi Eun Gi menolaknya, aku ini Seo Eun Gi.
Eun Gi menghela nafas dan menyiapkan diri untuk yang terburuk. Ia masuk ke dalam rumah. Seperti yang sudah ia duga, Park Jun Ha berdiri menunggunya dengan koper2 miliknya.
Eun Gi : Aku belum makan apapun sepanjang hari. Paling tidak ijinkan aku makan sebelum aku diusir keluar.
Eun Gi jalan dan berseru pada bibi untuk menyiapkan makan untuknya.
Tuan Seo muncul bersama Jae Hee, ia marah, kau pikir kau masih boleh makan?
Jae Hee memandang Eun Gi lalu minta ijin untuk memandikan Eun Suk. Eun Gi melihat ke arah Jae Hee dengan sebal.
Tuan Seo : Tidak peduli setebal apa kulitmu sampai tidak tahu yang namanya rasa malu, dan ikut campur dengan masalah perusahaan, apa kau masih bisa makan? Tidak ada yang bisa kau makan di rumah ini, jadi keluar dari sini sekarang.
Eun Gi : Yang harus kulakukan hanya keluar dari rumah ini kan?
Tuan Seo marah, kartu kredit, mobil, hotel. Apapun yang menjadi milik Tae San grup tidak berlaku lagi. Pengacara Park, ambil semua kartu kredit dan kunci mobil Direktur Seo!
Kontak hotel dan katakan pada mereka kalau mulai sekarang, Direktur Seo dilarang masuk ke sana. Sebagai tambahan, semua restoran dan fasilitas milik Tae San dan juga semua yang kerja untuk Tae San. Jangan pernah berikan bantuan sekecil apapun untuknya dan jangan berikan uang sesenpun padanya!
Park Jun Ha : Presdir!
Eun Gi : Jadi...hanya itu saja?
Tuan Seo : Kelak kau tidak perlu datang untuk kerja di perusahaan. Orang seperti dirimu, dimasukkan sehari saja ke perusahaan bisa membuat Tae San rugi.
Eun Gi menahan sakit hati lalu berkata, mungkin, maksudku "mungkin", "Kau sudah bekerja dengan baik, aku senang Eun Gi kita ada di sana untuk melindungi resort. Resort yang akan jatuh ke tangan penipu. Peninggalan terakhir istriku, resort itu. Telah dilindungi oleh putriku." Pujian seperti itu, apa kau tidak bisa mengatakannya sekali saja untukku?
Tentu saja Tuan Seo tidak sudi memuji putrinya. Aku sudah mengatakan sebelumnya kalau kerugian dari kontrak ini bisa mencapai 13 miliar lebih. Aku sebenarnya ingin membawa masalah ini ke pengadilan, tapi aku tidak melakukannya karena ibu Eun Suk menghentikanku.
Jae Hee ada di kamar mandi asyik memandikan dan main dengan Eun Suk.
Jun Ha mencoba membujuk Tuan Seo. Presdir, Direktur berkata ia akan introspeksi dan berubah. Apa anda tidak bisa memaafkannya?
Tuan Seo : "Aku salah, aku bodoh, tolong maafkan aku." Sampai saat ini dia tetap belum mengatakan satupun dari kata2 itu padaku. Bagaimana mungkin kau berharap aku memaafkan orang yang tidak pernah menyadari kesalahannya sendiri?
Eun Gi : Masalah Aomori resort, aku masih merasa kalau keputusanku benar dan aku tidak menyesalinya. Jika situasi yang sama terjadi lagi, aku tetap akan membuat keputusan yang sama.
Jun Ha putus asa dan Tuan Seo naik pitam, keluar!!
Eun Gi berkata ia tidak akan membawa baju dan asesories yang ada dalam koper2 itu karena semuanya dibeli dengan uang Tae San. Aku sebenarnya ingin melepas baju di tubuhku juga tapi aku tidak bisa pergi seperti itu.
Kuharap kau sehat2 saja Presdir. Eun Gi jalan pergi.
Jun Ha terkejut dan teriak memanggilnya. Lalu lari mengejar Eun Gi.
Tuan Seo merasakan sakit di dadanya.
Jun Ha mengejar Eun Gi di halaman rumah keluarga Seo, Direktur! Eun Gi tidak menggubrisnya. Jun Ha akhirnya teriak, Eun Gi-ya!
Eun Gi berhenti. Jun Ha memberikan kartu kredit untuk Eun gi. Eun Gi menolaknya, apa kau tidak mendengar perkataan Presdir barusan? Untuk tidak menerima bantuan dari staf Tae San?
Jun Ha : Ini bukan dari Park Jun Ha orang Tae San, tapi dari oppa Park Jun Ha yang sudah lama mengenalmu. Ambillah. (Oh so sweet..kenapa Eun Gi tidak dengan Jun Ha saja? Kurasa sindrom 2nd lead-ku mulai kambuh haha)
Eun Gi tidak bisa menerimanya, Jun Ha tetap saja staf Tae San. Aku tidak akan melanggar aturannya. Eun Gi mengambil uang tunai dalam dompetnya dan memberikan dompet pada Jun Ha. Sementara kunci mobil ada di dalam rumah.
Jun Ha terpaksa menerimanya. Ia tanya apa Eun Gi akan pergi seperti ini begitu saja? Eun Gi tidak punya pilihan karena ia memang sudah membuat perusahaan rugi besar. Dia (Ayahnya) benar2 membenciku karena ini. Tolong jaga Presdir baik-baik.
Eun Gi : Aku ingin tanya sesuatu.
Jun Ha : Katakan.
Eun Gi : Kalau aku ingin naik bis, aku harus mengambil jurusan mana?
Jun Ha hanya menghela nafas.
Sementara Jae Hee mengeringkan badan Eun Suk dan memujinya, putraku benar2 hebat hari ini. Benar2 seperti Presdir. Yang terbaik. Jae Hee memeluk Eun Suk dengan bahagia.
Eun Gi pergi ke rumah Ma Ru. Ia mendengar suara Jae Gil dan Choco dari dalam rumah.
Jae Gil sibuk menari atau senam demi mengusir kesedihan karena ditinggal pergi Yoo Ra. Choco tahu Jae gil ingin melihat Yoo Ra.
Jae Gil menyangkalnya, Yoo Ra? siapa Yoo Ra? Aku tahu Yoo Ri SNSD apa Yoo Ra ada hubungan dengannya?
Keduanya mendengar bunyi bel dan akhirnya Choco yang membuka gerbang. Choco mengenali Eun Gi, kau adalah eonni yang datang waktu itu. Apa kabar?
Eun Gi menanyakan Ma Ru. Choco berkata kakaknya kerja. Eun Gi ingin tahu alamat tempat kerja Ma Ru.
Ma Ru ada di bar. Ia memiliki tamu yang menyewa seluruh bar itu. Han Jae Hee.
Jae Hee memesan minuman yang diminum Van Gogh sebelum ia memotong telinganya. Ah..namanya Absinthe.
Jae Hee : Segelas Absinthe. Aku sudah memesan bar ini. Hari ini, hanya ada kita berdua disini.
Maru tampak menahan marah. Jae Hee berkata Ma Ru selalu tampak tampan. Tidak heran gadis seperti Seo Eun Gi akan tertarik padanya.
Jae hee minta Ma Ru berhenti kencan dengan Eun Gi dan memberikan tempat Eun Gi untuknya. Kalau dia tahu nanti, akan menjadi pukulan besar untuknya. Penderitaan yang kuberikan padanya lebih dari cukup. Kau tidak perlu melakukan ini. Dia mungkin akan pura-pura kuat dan melawan sampai mati, tapi dia bukan tandinganku.
Bagaimana orang yang memiliki segalanya, bisa menang melawan orang yang tidak punya apa-apa?
Ma Ru menyiapkan Absinthe untuk Jae Hee. Ia tidak tertarik dengan perkataan Jae Hee, kenapa kau tidak pulang saja?
(Absinthe, minuman dengan kadar alkohol sangat tinggi, julukannya the Green Fairy. Cara menyiapkannya, Absinthe dituang di gelas, letakkan pisau Absinthe dengan gula diatas gelas, tuangkan air es untuk melarutkan gula. Teknik lain dengan membakar gula diatas pisau sehingga menimbulkan karamelisasi.)
Jae Hee : Saat aku berkata aku akan kembali padamu, aku bersungguh-sungguh. Sampai sekarang aku masih belum melupakan Kang Ma Ru.
Ma Ru tampak goyah. Lalu ia menerima sms dari Jae gil, ada seorang wanita bernama Seo Eun Gi sedang menuju tempatmu. Jika ada wanita lain, cepat kau selesaikan urusanmu dengan mereka, kami akan tiba disana 10 menit lagi.
Jae Gil mengantar Eun Gi dengan taksi. Eun Gi tampak tidak enak, kau seharusnya tinggal mengatakan saja alamatnya padaku.
Jae Gil berkata ia juga akan pergi ke tempat yang sama. Aku juga kerja disana, sebagai penyanyi.
Ma Ru sengaja menelepon Eun Gi. Ia menyalakan speakernya dan membiarkan Jae Hee mendengar percakapan mereka. Ma Ru bicara pada Eun Gi tapi dengan mata memandang ke arah Jae Hee.
Ma Ru : Apa kau dalam perjalanan kesini?
Eun Gi : Ya, kami akan segera tiba.
Ma Ru : Itu bagus. Aku seperti gila karena merindukanmu.
Eun Gi berkata ia diusir dari rumah. Ma Ru berkata ia tahu ini akan terjadi, dan ia sudah menyiapkan kamar, di rumahku. Kau bisa tinggal bersamaku.
Jae Hee tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
Eun Gi : Aku lapar.
Ma Ru : Kau mau makan apa? Kalau aku tahu, aku bisa memasakkannya sendiri untukmu.
Eun Gi : Ramen, mandu dan tteokbokki.
Ma Ru : Pilihan makananmu hampir mirip dengan makananku, cepatlah datang, semuanya akan siap untukmu.
Eun Gi tampak ragu lalu ia memberanikan diri berkata, Aku mencintaimu.
Ma Ru terdiam. Eun Gi mengulangnya dengan lebih keras, aku mencintaimu!
Jae Hee seperti tidak bisa bernafas. Ma Ru menyeringai ke arahnya dan menjawab : Aku juga, aku mencintaimu, Seo Eun Gi.
Ma Ru berkata ke Jae Hee, pacarku akan datang. Kami tutup untuk hari ini.
Jae Hee tanya seberapa jauh Ma Ru ingin terus seperti ini. Dia (Eun Gi) sepertinya 100% serius padamu. Anak yang rapuh dan tidak tahu apa-apa, bagaimana ia akan sanggup menahannya kelak?
Ma Ru : Apa kau pikir aku tidak 100% serius? Aku juga seorang pria Korea normal dengan perasaan. Kepada seorang gadis dari keluarga yang luar biasa, muda, pintar, cantik dan mempesona, apa kata2ku padanya 100% bohong?
Eun Gi masih di dalam taksi dan tanya berapa lama lagi mereka akan sampai. Jae Gil kelihatan gelisah dan berkata mereka hampir sampai.
Ma Ru mengusir Jae Hee. Mereka akan segera tiba, apa tidak aneh jika kalian bertemu? Jae Hee menantang Ma Ru, apa kita tunjukkan saja diri kita? Apa kita harus melakukan itu Ma Ru?
Jae Hee tiba-tiba menarik Ma Ru dan menciumnya.
Jae Hee : Sebuah ciuman akan menjelaskan segalanya, benar kan? Kalau Seo Eun Gi datang, seperti apa situasinya saat ini, karena siapa, untuk alasan apa, dan bagaimana ia diperalat. Semuanya akan terjawab dengan sendirinya. Tidak perlu dijelaskan dengan kata-kata.
Benar, kita perhitungkan saja waktu saat Eun Gi jalan masuk dan kita lakukan saja apa yang tadi kita lakukan. Kita hancurkan saja diri kita bersama, Kang Ma Ru.
Ma Ru mengusap bibirnya seperti membersihkan bekas lipstik Jae Hee. Tiba-tiba Ma Ru membalas Jae Hee dan menciumnya dengan kasar. Jae Hee panik. Ma Ru bahkan berhasil mengabadikan ciuman mereka di ponselnya.
Ma Ru melepaskan Jae Hee dan membersihkan bibirnya lagi. Jae Hee marah, apa yang kau lakukan?
Ma Ru menyeringai, menjadi reporter berita sepertinya tidak membuatmu mengerti apa artinya "menghancurkan." Ma Ru menunjukkan foto mereka, ini yang kau sebut "menghancurkan", Han Jae Hee.
Diluar, taksi Eun Gi tiba di depan bar. Eun Gi mendapat kiriman foto. Ternyata foto Jae Hee yang sedang mencium Pengacara Ahn. Eun Gi tampak syok dan marah. Ia segera menelepon Park Jun Ha.
Jae Hee : Apa kau sudah gila? Apa kau sudah tidak waras Kang Ma Ru?
Ma Ru masih bicara dengan Jae Hee, jenis permainan ini dimainkan saat kedua pihak ada dalam kondisi yang sama, Han Jae Hee. Tanpa tahu aturan permainan, dan melemparkan begitu saja kartumu. Kau tidak bodoh. Bagaimana orang yang tidak memiliki apapun untuk dipertaruhkan bisa menang melawan orang yang memiliki banyak untuk dipertaruhkan?
Jae Hee : Kau bilang kau ingin menangkapku, ya kan? Apa kau ingin menarikku turun? Jika kau ingin menangkap, kau harus naik lebih tinggi lagi.
Kau harus pergi ke lembah yang tidak berdasar. Mungkin akan lebih menjijikkan dari yang bisa kau bayangkan.
Ma Ru tahu itu. Jae Hee tanya, meskipun kau tahu semua ini, kau akan tetap naik ke atas? Apa kau akan tetap naik? Baiklah, kita tunggu dan lihat saja, aku tidak berniat turun, dan kau tidak berniat untuk berhenti. Jadi bagaimana? Kita hanya bisa menunggu dan melihat. Kita akan melihat bagaimana akhirnya bersama.
Jae Hee jalan pergi dan tampak menahan sakit. Ma Ru masih terlihat mencemaskan Jae Hee.
Jae Hee keluar dari bar dan bertemu Jae Gil. Tapi Jae Hee cuek saja.
Pengacara Ahn menjemputnya. Jae Hee heran. Ahn tahu Jae Hee tidak membawa mobil. Pengacara Ahn menanyakan kondisi kesehatan Jae Hee.
Jae Hee berkata ia tidak apa-apa, hanya punggungnya mulai membuat ulah. Jangan khawatir tentang itu. Aku tahu kau punya rencana lain, untuk rencana Pengacara Ahn, aku akan memberanikan diri dan membiarkanmu memanfaatkanku sampai akhir.
Manfaatkan saja aku, tapi jangan jatuh cinta padaku. Lebih mudah seperti ini bagi wanita seperti Han Jae Hee.
Jae Gil jalan masuk dan heran melihat Ma Ru hanya sendiri dalam bar. Apa hari ini tutup? Kenapa Kak Jae Hee disini? Apa dia datang menemuimu? Dengan berdandan dengan seksi seperti itu?
Ma Ru diam saja. Jae Gil teriak memanggilnya, Kang Ma Ru!
Jae Gil ingin tahu apa yang dilakukan Jae Hee, apa dia ingin kembali kepadamu lagi? Apa dia akan bercerai dan kembali padamu?
Ma Ru : Apa kau sudah gila? kau berlebihan lagi, kenapa kau sendirian? Bukankah kalian datang bersama?
Jae Gil : Siapa? Pacarmu yang ke-17?
Ma Ru hanya ingin tahu apa mereka datang bersama. Jae Gil membenarkan, tapi Eun Gi tiba-tiba pergi karena ada masalah mendesak. Ma Ru ingin tahu urusan apa tapi Jae Gil tidak tahu.
Jae Gil minta Ma Ru menemaninya untuk melupakan Yoo Ra. Karena Choco aku tidak bisa mengekspresikannya di rumah dengan bebas, aku bahkan tidak bisa menangis. Apa kau bisa minum denganku?
Eun Gi masuk ke Zoo cafe untuk bertemu Jun Ha. Eun Gi marah2. Jun Ha memintanya duduk. Apa ini diambil dari internet? Apa kau melaporkannya ke unit kejahatan dunia maya?
Jun Ha menjelaskan, foto itu diambil dari CCTV kediaman Presdir dan tidak ada tanda2 dipalsukan. Tolong duduk dulu.
Jun Ha berkata kalau Presdir mengajukan kesepakatan untuk mengangkat Eun Gi kembali ke posisinya. Jika Eun Gi bisa mendapat kesepakatan dalam dua hari, tentang pekerja outsourcing dan demonstrasi serikat buruh, Presdir akan mengangkat Eun Gi kembali sebagai Direktur.
Eun Gi : Diangkat kembali? Bukan ini yang seharusnya kita bahas sekarang.
Jun Ha tahu Eun Gi pasti akan bereaksi seperti ini, jadi ia sengaja mengirim foto itu pada Eun Gi. Saat kau melihatnya, kau pasti akan kembali. Bagaimanapun caranya, kita harus mengembalikan posisi anda kembali.
Presdir tidak sehat seperti sebelumnya. Nyonya...Nyonya Han, karena masalah Aomori Resort dia akan menjadi bagian dalam manajemen perusahaan mulai minggu depan. Dia orang yang mampu melakukan apapun. Jika terus seperti ini, saya takut anda bisa tidak memiliki posisi di perusahaan.
Eun Gi menahan marah, ia mencengkeram pegangan kursi sampai buku2 jarinya memutih. Eun Gi tanya apa ayahnya tahu masalah ini.
Jun Ha : Tidak, karena kondisinya yang lemah. Saya takut ini akan membuatnya terlalu syok. Itulah sebabnya saya tidak mengatakan padanya.
Eun Gi setuju, kau benar.
Jun Ha : Apa rencana anda? Direktur?
Eun Gi minta Jun ha diam dulu. Bukankah aku sedang berpikir? Diamlah dulu.
Presdir Seo telp Pengacara Ahn dan tanya apa bisa melacak telp ibu Eun Suk. Ahn bisa melakukannya. Presdir ingin Ahn melacak Jae Hee.
Presdir melihat ke tempat tidur Jae Hee yang kosong dan ia menekan dadanya karena sakit.
Ahn pura2 heran dan tanya bukankah dia ada di rumah?
Presdir : Katanya dia akan bertemu dengan guru TK Eun Suk. Tapi pertemuannya dibatalkan, mungkin karena pertemuan itu batal, ia keluar untuk bertemu orang lain? Aku sudah bilang aku hanya mempercayai wanita sebesar 30%. Masih seperti itu sampai sekarang.
Ahn mengerti dan janji akan melacak keberadaan Jae Hee. Padahal Jae Hee tertidur di bangku belakang.
Jae Gil mabuk. Ma Ru duduk menemaninya bersama soju. Ma Ru ingat Jae Hee benar-benar terluka punggung dan panggulnya karena sering ditendangi oleh ayahnya yang pemabuk.
Jae Hee menolak memberikan uang Ma Ru pada ayahnya. Akibatnya ia harus menahan semua tendangan dan pukulan ayahnya. Jae Hee memegang erat tasnya. Ini bukan milikku. Ini uang Ma Ru, uang kuliahnya. Aku harus membayarnya kembali.
Ma Ru termenung dan minum soju. Ia tidak mengangkat telp dari Eun Gi.
Eun Gi ada di warung soju. Menunggu pemimpin serikat pekerja yang melakukan pemogokan. Jun Ha mendampingin Eun Gi sebagai penasehatnya.
Eun Gi berterima kasih karena mereka mau datang. Aku takut kalau semuanya akan berkata, "Kami tidak ingin bertemu penghianat sepertimu."
Ketua serikat tanya apa yang diinginkan Eun Gi. Eun Gi menunjukkan soju satu krat dan berkata ia hanya ingin minum soju bersama mereka, bukankah kau sering minum soju bersamaku? Kepala Komite?
Kalau kau bersedia minum soju denganku, aku akan memenuhi semua permintaanmu, kalau kau tidak percaya padaku, ada pengacara di samping kita saat ini, aku bisa menulis catatan untukmu.
Eun Gi menantang Ketua Komite, diantara semua pekerja, kau yang punya kemampuan besar untuk minum alkohol. Minumlah denganku sampai kapasitas maksimalmu hari ini, jika kau menang aku akan memenuhi semua permintaanmu. Tapi kalau aku menang, kau harus memenuhi permintaanku.
Jun Ha tampak cemas, Direktur..
Eun Gi cuek, jadi..kita mulai?
Choco masuk ke dalam bar, ia terkejut melihat Jae Gil pingsan di lantai dan kakaknya tertidur sambil duduk.
Choco membungkuk dan mendengar ceracauan Jae Gil tentang Yoo Ra. Choco menghela nafas, kau sudah seperti ini, dan masih ingin pura2 tabah. Takut kalau aku merasa bersalah dan bahkan mencoba menari2 seperti itu.
Choco mengamati Jae Gil, ia benar2 jatuh hati pada Jae Gil haha. Choco minta Jae Gil bangun, kalau kau tidur disini ..mulutmu akan menjadi miring.
Jae Gil : Kang Choco.
Choco minta maaf dan merasa bersalah, apa yang kau inginkan? Katakan saja. Jae Gil membisikkan sesuatu dan Choco merasa Jae Gil ingin jam tangan.
Choco : Apa? Jam tangan Ma Ru? Jam tangan kakakku?
Choco tanpa pikir panjang langsung mendekati Ma Ru dan melepas jam tangan milik kakaknya lalu diberikan pada Jae Gil wkk. Choco juga susah payah menggendong/menyeret Jae Gil pulang. Meninggalkan Ma Ru sendiri.
Kembali ke pojangmocha dimana pertarungan minum masih berlangsung. Eun Gi menuang dua botol soju sekaligus dalam mangkuk dan meminumnya sampai habis. Paman itu juga tidak mau kalah dan melakukan hal yang sama.
Jun Ha jelas pusing melihat kelakukan Eun Gi. Apalagi sejak pagi, Eun Gi belum makan apapun.
Beberapa saat kemudian, Eun Gi berkata ia harus keluar sebentar. Jun Ha tampak panik dan lari mengikutinya.
Jun Ha menahannya, kenapa anda harus mengatakan kata2 itu?
Eun Gi sengaja melakukan ini agar para paman yang di dalam itu merasa ia lumayan manis dan mengasihaninya. Bukankah ini satu-satunya cara untuk mengakhiri pemogokan selama dua hari?
Ini cara untuk mendapatkan dan mengalahkan mereka. Menyeret mereka dan menyelesaikan dengan kekerasan, mereka tahu aku tidak sanggup melakukan itu. Tapi mereka terpesona oleh Han Jae Hee itu. Sementara pria tua itu seperti kayu yang membusuk.
Jun Ha : Direktur.
Eun Gi : Aku sudah memikirkan itu. Pertama..pertama, yang terbaik yang bisa aku lakukan saat ini adalah...melarikan diri.
Jun Ha heran. Eun Gi meminta Jun Ha mengambil mobilnya kesini, sebelum paman2 itu melihatnya.
Jun Ha segera pergi mengambil mobil. Tapi saat Jun Ha sampai di tempat Eun Gi, Eun Gi sudah menghilang.
Ma Ru terbangun dan melihat jamnya sudah hilang. Jae Gil juga tidak kelihatan batang hidungnya. Ma Ru akhirnya jalan pulang.
Eun Gi telp. Ma Ru bicara sambil jalan, apa yang terjadi?
Eun Gi minta maaf karena ada sesuatu yang terjadi. Ma Ru tanya apa Eun Gi minum alkohol.
Eun Gi : Cuma minum sedikit (what?) soju.
Eun Gi bicara terus, aku ingin tahu. Sebenarnya apa yang kau lakukan padaku? Apa yang kau lakukan sampai aku hanya memikirkanmu setiap hari dari pagi sampai malam. Saat berjalan, melompat, dan bayanganmu. Kang Ma Ru...karena kau aku sepertinya menjadi gila.
Aku tidak bisa mengurus pekerjaan dengan benar karenamu. Aku tidak bisa konsentrasi. Ajussi kau terus saja muncul di kepalaku. Aku terus merindukanmu. Aku benar2 bukan orang seperti ini. Seo Eun Gi benar2 bukan orang seperti ini.
Ma Ru mengikuti suara Eun Gi dan heran karena suaranya dekat sekali. Ma Ru jalan mundur dan menemukan Eun Gi duduk di jalan di perkampungan rumahnya.
Ma Ru mendekat dan jongkok di depan Eun Gi.
Eun Gi tampak takjub, apa? Apa kau adalah ilusi dalam kepalaku juga?
Ma Ru menghela nafas : Sebenarnya berapa banyak kau minum?
Eun Gi masih heran, ilusi ini sama dengan yang hidup. Benar-benar sama. Eun Gi menyentuh wajah Ma Ru, ini 3 Dimensi!
Ma Ru menatap Eun Gi dengan serius, melihat kehidupanmu, aku merasa sangat menyesal. Anggaplah ini sebagai mimpi buruk yang pendek dalam kehidupanmu yang panjang.
Eun gi heran : Ilusi ini bisa bicara.
Ma Ru : Mimpi buruk ini akan segera berakhir. Setelah beberapa saat, kau mungkin tidak akan ingat mimpi apa yang kau alami.
Eun Gi : Ini benar2 ajaib. Benar-benar bisa bicara.
Lalu Eun Gi pingsan karena mabuk. Ma Ru memandanginya dan membawa Eun Gi ke rumahnya.
Ma Ru mengompres kepala Eun Gi dan memandangi wajahnya. Ponsel Eun Gi berdering, dari Pengacara Park.
Ma Ru mengangkatnya, halo..ini ponsel Seo Eun Gi.
Jun Ha terkejut, boleh tahu siapa ini? Apa direktur kami ada di samping anda?
Ma Ru melihat ke arah Eun Gi yang tidur pulas, dia mabuk dan tertidur saat ini. Aku mengangkat ponselnya karena cemas kalau ada yang khawatir. Aku Kang Ma Ru.
Jun Ha : Apa mungkin, anda adalah pacar Direktur?
Ma Ru mengiyakan.
Jun Ha : Benarkah? Kalau begitu sungguh bagus. Direktur tiba-tiba menghilang dan saya menjadi cemas. Saya mengerti. Maaf mengganggu anda malam-malam seperti ini. Selamat malam.
Jun Ha menutup telp dan tampak pasrah. Paling tidak, Eun Gi bersama "pacarnya" dan pasti aman.
Paginya, Ma Ru tidur meringkuk di samping Eun Gi tanpa selimut. Sementara Eun Gi ternyata sudah bangun dan memandangi Ma Ru sambil tersenyum.
Jae Hee berbaring di samping Presdir Seo dan sepertinya tidak bisa tidur semalaman. Wajahnya tampak tersiksa.
Jun Ha lari pagi dan bertemu Pengacara Ahn yang juga lari pagi di taman. Jun Ha hanya mengangguk tanpa banyak bicara. Jun Ha pergi ke kantor pagi-pagi dan mulai mengecek lagi rekaman CCTVnya.
Jun Ha menemukan gambar yang terlewat olehnya, yaitu rekaman saat Ma Ru mengantar Eun Gi pulang.
Jun Ha familiar dengan wajah Ma Ru dan mengambil foto Kang Ma Ru yang diperolehnya. Jun Ha membandingkan foto dan rekaman itu. Wajahnya sama. Oh no.
Jun Ha telp seseorang untuk memperjelas gambar di CCTV.
Ma Ru terbangun dan Eun Gi tersenyum padanya, selamat pagi.
Ma Ru : Selamat pagi.
Eun Gi ingin tahu bagaimana ia bisa sampai disini. Ma Ru berkata sepertinya Eun Gi pergi ke sini sendiri, ia tinggal membawa Eun Gi masuk ke dalam rumahnya.
Eun Gi : Aku pasti mabuk berat.
Ma Ru : Sedikit
Eun Gi ingin tahu apa yang dikatakannya. Apa aku mengatakan hal-hal gila seperti aku mencintaimu?
Ma Ru membenarkan. Eun Gi tanya apa jawaban Ma Ru. Saat aku mengatakan hal2 itu apa kau menjawabku?
Ma Ru : Ya.
Eun Gi ingin tahu apa jawabannya. Ma Ru mengalihkan pembicaraan, apa kau tidak lapar? Kau minum banyak kemarin.
Eun Gi tidak peduli soal makanan. Ia hanya ingin tahu jawaban Ma Ru. Katakan sekali lagi. Aku tidak mendengarnya kemarin.
Ma Ru berkata ia tidak ingat. Eun Gi tidak terima, ini tidak adil. Ma Ru mengajaknya makan.
Eun Gi menahan tangan Ma Ru, apa yang kau katakan padaku?
Jun Ha telp Sekretaris Hyun. Ini mengenai pacar Direktur. Apa namanya Kang Ma Ru?
Eun Gi masih membujuk Ma Ru untuk mengatakan jawabannya semalam. Ma ru akhirnya bicara, Seo Eun Gi, kau sudah menginjak kotoran dan kau benar2 malang karena bertemu Kang Ma Ru.
Apa kau mau lari saat kau masih bisa lari? Berdirilah, pakai sepatumu dan larilah sejauh mungkin dengan semua kekuatanmu. Kau hanya punya satu kesempatan.
Eun Gi : Apa kau benar2 mengatakan itu? Lalu, bagaimana responku?
Ma Ru : Kau belum menjawabnya.
Eun Gi : Jawabannya, apa aku bisa memberikannya sekarang?
Lalu tanpa peringatan lebih dulu, Eun Gi mendekat dan mencium Ma Ru.
Jae Hee mencoba gaun pengantin. Wajahnya berseri-seri.
Pengacara Ahn mendampinginya. Ahn jelas terpesona tapi ia tetap tidak mengubah raut mukanya.
Jae Hee dapat telp, itu ponsel Ma Ru. Tapi ternyata telp itu dari kakak Jae Hee. Mata Jae Hee terbelalak karena ketakutan. Kakak Jae Hee ingin tahu dimana adiknya sekarang.
Jae Hee tidak menjawabnya. Pengacara Ahn bisa melihat kalau Jae Hee ketakutan.
Jae Gil luka parah. Choco merawatnya, apa sakit? Jae Gil mengiyakan.
Ma ru pulang dan heran melihat kondisi rumah yang berantakan dan Jae Gil luka-luka. Apa yang terjadi?
Choco berkata, kakak Jae Hee datang dan memukuli kak Jae Gil.
Jae Gil menyangkalnya, tidak. Tidak ada apa-apa, aku hanya tidak hati-hati. Choco tidak terima, apa maksudmu? kenapa gangster itu datang kesini mencari Kak Jae Hee? Bukankah hubungan kita sudah lama putus?
Jae Gil tidak mau Ma Ru terlibat masalah lagi. Ia mengalihkan pembicaraan, bukankah kau seharusnya kerja?
Ma Ru benar2 cemas, Kak Jae Sik datang ke rumah kita?
Ma Ru ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya. Choco langsung cerita, kakak Jae hee yang gangster itu berkata ia baru saja keluar dari penjara dan datang ke rumah kita, ia ingin kita memberikan alamat Kak Jae Hee. Dia memecahkan barang2 dan bahkan memukuli kak Jae Gil.
Jae Gil mengingatkan Ma Ru, jangan ikut campur Kang Ma Ru. Apapun yang terjadi, jangan ikut campur. Ia jelas kelihatan ingin membunuh, kalau Kak Jae Hee tertangkap olehnya, dia mungkin akan dibunuh.
Jadi tolong jangan ikut campur. Kalau ia datang lagi, aku akan mencari cara untuk mengatasinya. Jadi anggap saja kau tidak tahu apapun dan diam saja disini.
Choco berkata kalau tadi paman gangster itu mencoba mencari nomor telp kak Jae Hee. Ia mengacak-acak kamar Ma Ru dan mengambil ponsel kakak.
Eun Gi bertemu lagi dengan anggota serikat pekerja yang melakukan pemogokan. Mereka mengajukan permintaan dan Eun Gi harus tanda tangan. Eun Gi tidak punya bolpen dan meminjam bolpen mereka.
Eun Gi membaca satu-satu permintaan mereka :
1. Gaji tahunan th 2011 naik 2% dari th 2010. Eun Gi setuju.
2. Membangun area rekreasi untuk staf. Eun Gi berkata kalau apartemen di sekitar sudah dikembalikan dan membuat penyesuaian gedung sedikit, kurasa ini bisa dilaksanakan.
3. Membayar 100 % biaya pendidikan anak-anak staf berapapun jumlah anak mereka.
Eun Gi : Dari warisan yang ditinggalkan mendiang ibuku dan setelah melelang beberapa hal, setengah dari dana ini bisa kusediakan. Sisanya aku bisa mendapatkan pinjaman. Baiklah.
Eun Gi setuju. Jun Ha tampak tidak setuju. (Jujur saja, permintaan ketiga ini menurutku keterlaluan. Kalau ada bantuan pendidikan wajar, tapi biaya pendidikan 100%? kalau di Ind, perusahaan dah bangkrut semua. Atau pekerjanya diganti robot semua wkk)
4. Permintaan terakhir, mempekerjakan kembali 9 karyawan yang dipecat.
Eun Gi : 3 dari 9 karyawan ini menimbulkan kerugian besar untuk perusahaan. Presdir jelas tidak setuju dengan ini. Enam yang lain punya hubungan denganmu, aku akan mempekerjakan mereka sendiri. Gaji dan tunjangan kesejahteraan akan sama dengan staf biasa. Kita lakukan saja sesuai keinginanmu.
Mereka tampak ragu, tidak. Presdir tidak mungkin mengirim putrinya kesini untuk memberikan semua dana pribadinya demi memenuhi permintaan kami. Apa ini tidak apa-apa?
Eun Gi : Meskipun ini bukannya tidak apa-apa, paling-paling aku akan dikeluarkan dari silsilah keluarga. Apa kita bisa mengakhiri ini? Ayo kita selesaikan ini dan setelah itu kita bisa minum bersama.
Beberapa saat kemudian, Eun Gi berdiri di halte bis. Jun Ha menyusulnya, Direktur.
Eun Gi : Kalau kau ingin mengritikku, kirim sms saja. Kondisiku hampir kosong dan sangat melelahkan berurusan denganmu.
Jun Ha diam saja. Ia mengulurkan amplop hijau pada Eun Gi. Eun Gi menerimanya, apa ini?
Jun Ha hanya minta Eun Gi melihatnya kalau ada waktu. Ia membungkuk dan pergi. Eun Gi naik ke dalam bis dan pulang ke rumah Ma Ru.
Eun Gi hampir sampai di depan rumah Ma Ru. Bibi tetangga Ma Ru mendekat, maaf..kau wanita yang tinggal di rumah Ma Ru kan?
Eun Gi membenarkan. Bibi itu senang, ia mengenalkan diri sebagai tetangga Ma Ru, namanya Kang Gu. Bibi Kang menyerahkan sesuatu pada Eun Gi untuk diberikan pada Ma Ru.
Bibi : Studio foto di bawah itu menutup bisnisnya dan memintaku memberikan ini padanya.
Eun Gi menerima pigura foto itu, baiklah. Bibi itu segera pergi.
Eun Gi jalan, lalu merasa ingin tahu dan membalik pigura foto itu. Itu foto Han Jae Hee dan Kang Ma Ru dalam acara wisuda Jae Hee. Keduanya tersenyum bahagia. Ma Ru bahkan membawa buket bunga untuk Jae Hee.
Ekspresi wajah Eun Gi berubah. Ia syok.
Ini semua adalah perbuatan Sekretaris Jo. Mungkin atas perintah Pengacara Ahn.
Ma Ru membuka gerbang rumah dan berdiri di depan Eun Gi. Eun Gi membalik pigura foto itu. Eun Gi menatap Ma Ru dengan pandangan marah dan terluka. Ia sadar sudah dibohongi.
Ma Ru tersenyum manis pada Eun Gi.
Tapi kali ini Seo Eun Gi tidak membalas senyuman Ma Ru.
Nice Guy [1], [2], [3], [4], [5]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)