Choi Won tiba di markas Heuk Suk Gol untuk memperingatkan mereka, tapi terlambat, ia menemukan mayat bergelimpangan. Mu Myeong dan kelompok pembunuhnya masih sibuk bertarung dengan para bandit.
Mu Myeong dan Kkeok Jung bertarung di atas jembatan kayu. Sayang, kaki Kkeok Jung terperosok di sebuah lubang. Mu Myeong menyeringai, ia mendekat dan siap membunuh Kkeok Jung.
So Baek keluar dari dalam rumah dan melihatnya. Ia langsung menyerang Mu Myeong. Tapi So Baek terdesak dan terancam nyawanya. Mu Myeong mengayunkan pedang ke arah So Baek.
Untunglah, Choi Won datang tepat waktu. Ia menerjang So Baek sampai jatuh ke tanah. Keduanya melihat ke arah Mu Myeong. Mu Myeong mengenali Choi Won, ia ingin menghabisi Choi Won. Do Mun menyusul Choi Won dan bertarung dengan Mu Myeong.
So Baek ingin menolong Kkeok Jung yang terperosok kakinya. Choi Won mencegahnya, aku yang akan menyelamatkannya. Kau pergi dan bawa semua orang-orangmu pergi. Pasukan pemerintah sedang menuju kesini sekarang. So Baek akhirnya pergi.
Gae Pal Son ternyata tidak terbunuh (aku salah lihat orang sepertinya), ia melarikan diri dengan uang milik para bandit.
Choi Won lari ke arah Kkeok Jung dan berusaha membebaskan kaki Kkeok Jung dari lubang kayu itu. Choi Won berkata So Baek pergi untuk menyembunyikan penghuni perkampungan.
So Baek membujuk Nenek untuk melarikan diri, tapi Nenek menolaknya. Ia minta So Baek segera menyembunyikan penghuni perkampungan ini. Nenek sudah hidup cukup lama dan tidak peduli dengan kematian. Nenek minta So Baek segera lari. So Baek menolaknya.
Nenek : Kenapa kau tidak mau mendengarku? Aku ingin mati disini. Kumohon, anggap saja ini adalah permintaan terakhirku.
So Baek bersedia pergi, ia minta Nenek bertahan hidup, setelah ia menyembunyikan orang-orang, ia akan kembali menjemput Nenek. So Baek mengajak orang2 melarikan diri.
Choi Won tetap di perkampungan itu, ia melihat Chun Bong terluka. Choi won menolongnya dan membujuk Chun Bong untuk melarikan diri. Chun Bong tidak mau, semua sudah seperti ini, untuk apa lari. Choi Won tidak ingin Chun Bong tertangkap, agar anda bisa membantu Putra Mahkota naik takhta. Aku sudah mempertaruhkan hidupku agar kau bisa dibebaskan.
Geo Chil mendekat dan ikut membujuk Chun Bong. Dengarkan dia (Won), dia tidak melepaskan kesempatan untuk membersihkan namanya dan menyelamatkanmu agar kau tertangkap disini! Cepat pergi. Won mendesaknya, kita tidak tahu apa yang akan dilakukan Ratu. Anda harus pergi dan lindungi Putra Mahkota.
Tapi sebelum semuanya bisa melarikan diri, pasukan Uigeumbu datang. Dipimpin oleh Jung Hwan dan Gon Oh. Geo Chil minta Choi Won segera lari. Choi Won mengerti dan pergi bersama Chun Bong. Tapi sebelumnya, Choi Won harus memastikan bahwa Nenek sudah lari.
Choi Won masuk ke dalam rumah dan terkejut karena Nenek belum sembunyi juga. Nenek tidak mau, ia mohon Choi Won melakukan sesuatu. Choi Won mengerti dan janji pada Nenek.
Kelompok pembunuh yang datang bersama Mu Myeong mulai mundur karena petugas sudah datang. Tapi Mu Myeong masih harus bertarung melawan Do Mun. Jung Hwan melihat keduanya dan ikut bergabung, ia juga ingin sekali menangkap Mu Myeong. Pertarungan 2 lawan 1 sekali lagi.
Tapi kali ini, Do Mun berhasil menendang Mu Myeong dan Jung Hwan melukai dada Mu Myeong. Mu Myeong mulai terdesak. Ketiganya bertarung lagi dan Mu Myeong terluka lagi, ia jatuh.
Do Mun segera mengarahkan pedang untuk membunuh Mu Myeong, tapi Jung Hwan melarangnya. Mu Myeong tidak boleh dibunuh begitu saja.
Geo Chil dan beberapa anak buahnya mencoba melawan petugas, tapi mereka kalah jumlah. Choi Won muncul bersama Nenek dan menghentikan mereka.
Gon Oh langsung senang melihat Choi Won, jadi kau disini. Dia kriminal berbahaya. Cepat tangkap dia! Petugas maju untuk menangkap Won, tapi Jung Hwan muncul dan mencegah mereka. Hentikan!
Gon Oh protes, tapi wajahnya pucat saat melihat Do Mun memanggul Mu Myeong yang terluka parah.
Jung Hwan dengan tegas mengumumkan, Choi Won bukanlah kriminal. Mendiang Raja Jungjong telah menyatakan bahwa Choi Won tidak bersalah. Dia hanya tabib tidak berdosa yang difitnah.
Geo Chil melihat Mu Myeong dan murka, ia ingin membunuh Mu Myeong yang telah membantai penghuni perkampungan ini. Choi Won menahan Geo Chil. Tenanglah ketua. Meskipun anda membunuhnya, apa keluarga kita yang sudah terbunuh akan hidup kembali? Lagipula, kalau anda membunuhnya, bagaimana dengan So Baek? Apa yang akan dilakukan So Baek?
Jung Hwan menambahkan : Meskipun kau tidak membunuhnya (Mu Myeong), dia akan dihukum mati dengan cara dipenggal. Tangkap Palu besi Yangju juga!
Choi Won membujuk Geo Chil, demi Kkeok Jung dan semua orang, lakukan sesuai perintah Inspektur Lee. Geo Chil akhirnya mengikuti saran Choi Won dan membiarkan Won mengambil palu besinya.
Jung Hwan dan Choi Won bicara berdua saja. Bagi Won, ini adalah tempat persembunyiannya dan ia sudah menganggap semua orang disini sebagai keluarganya, jika bukan karena mereka, ia sudah mati sebelum bisa membersihkan namanya.
Jung Hwan : Jadi karena kesalahanku, kau hampir mati. Tapi yang menghentikan itu adalah para bandit, apa itu maksudmu? Tapi bandit tetaplah bandit, menangkap mereka adalah tugasku.
Choi Won membujuknya, Inspektur..apa anda tidak bisa merasakan apapun melihat situasi diluar? Siapa yang sebenarnya membunuh orang2 disana? Orang2 yang meninggal itu, kebanyakan mereka hanya menggunakan keringatnya untuk bertani dan sudah merasa bersyukur untuk setiap butir beras yang mereka makan. Mereka adalah orang2 baik, kenapa mereka bisa menjadi bandit? Kenapa mereka harus dibunuh dengan kejam? Apa anda benar-benar tidak mengerti?
Saya punya permintaan, meskipun mereka tinggal mayat, ijinkan saya memberikan penguburan yang layak untuk mereka.
Jung Hwan setuju. Ia mengijinkan Choi Won melepas para korban dengan sepantasnya. Geo Chil dan semua yang masih hidup merasa sedih melihat para korban.
Jung Hwan juga merasa bersalah tapi Gon Oh hanya mencibir melihat mereka.
Semua mayat dibungkus dan siap dikuburkan. Geo Chil, Kkeok Jung merelakan diri mereka diikat.
Choi Won menyadari bahwa Mu Myeong juga terluka parah. Ia langsung mencoba menolong Mu Myeong. Choi won bicara ke Jung Hwan, Jika ia terus pendarahan seperti ini, ia bisa mati. Ia orang penting, anda harus menyelamatkannya untuk menemukan siapa dalang dibalik ini.
Jung Hwan mengerti dan membiarkan Won mengobati Mu Myeong.
Nenek mulai menangis, ia sedih karena orang-orang yang terbunuh hanya bisa makan bubur nasi dan akar pohon setiap hari, tidak mudah untuk memakan nasi kepal. Nenek mulai memohon agar orang2 yang masih hidup diijinkan makan nasi kepal sebelum pergi.
Gon Oh marah, trik apa lagi yang akan kalian lakukan? Nenek juga marah, trik apa yang bisa kulakukan? Sekarang pikiran dan tubuhku kelaparan. Aku tidak bisa jalan lagi! Kalau kau mau menggendongku sampai ibukota, maka lakukan saja.
Jung Hwan menghentikan pertengkaran mereka dan memberi ijin para bandit untuk makan dulu sebelum pergi. Geo Chil dan para bandit mulai makan.
Choi Won melihat para petugas mulai menelan ludah, bagaimanapun mereka juga merasa lapar. Choi won memutuskan untuk membagi sebagian nasi untuk petugas.
Nenek protes, mereka sudah menangkap kami, kenapa mereka harus dibagi makanan juga? Choi Won membujuk Nenek, tolong bagi sebagian untuk mereka.
Choi Won menawarkan nasi kepal untuk para petugas. Mereka ragu-ragu saat mengambilnya. Won juga memberikan nasi untuk para petinggi. Ia khusus mengambil nasi untuk Jung Hwan. Jalan yang harus kita lalui sangat panjang, silahkan makan dulu.
Jung Hwan menerima nasi dari Won dan memakannya. Gon Oh dan semua petugas Uigeumbu juga makan. Nasi buatan Nenek sepertinya enak sekali atau mereka memang kelaparan, semua makan dengan lahap.
Chun Bong berkumpul dengan sisa patriot yang ada, mereka memikirkan cara agar PM Yi Ho bisa segera naik takhta dengan aman. Tinggal dua hari lagi. Chun Bong yakin, pihak Ratu akan menggunakan semua cara untuk mencegah PM Yi Ho naik takhta. Anak buah Chun Bong lapor, pihak Ratu sudah mulai mengerahkan pasukan.
Chun Bong ingin melumpuhkan Kim Chi Young lebih dulu. Anak buahnya tanya bagaimana caranya. Chun Bong bertekad menyingkirkan Kim Chi Young dengan berbagai cara, kalau kita tidak bisa menggunakan hukum, kita harus menggunakan cara yang lain.
Kembali ke perkemahan bandit. Ternyata semua petugas Uigeumbu tidur nyenyak, termasuk Gon Oh dan Jung Hwan. Haha..pasti karena skandal nasi kepal itu.
Choi Won dan kelompok bandit berhasil melarikan diri. Choi Won akan pergi ke ibukota terlebih dulu. Geo Chil setuju dan minta Won membawa Kkeok Jung juga. Sementara ia akan membawa Nenek dan yang lain ke lokasi aman lalu baru menyusul ke ibukota.
Kkeok Jung protes, apa kau harus ke ibukota? Choi Won membenarkan.
Nenek menggenggam tangan Choi Won. Terima kasih banyak, kalau bukan karena kau, kita semua pasti sudah mati. Bagaimana kau bisa memikirkan cara luar biasa seperti itu?
Flashback, Choi Won memberikan obat tidur pada Nenek dan memintanya mencampur obat itu ke dalam makanan.
Rombongan itu berpisah. Tiga sekawan jalan ke ibukota. Mereka kompak juga.
Petugas Uigeumbu perlahan-lahan mulai sadar. Gon Oh sadar lebih dulu dari Jung Hwan. Gon Oh awalnya merasa marah karena para tahanan lepas, tapi ia memutuskan menyelamatkan Mu Myeong lebih dulu. Gon Oh memastikan bahwa Jung Hwan masih belum sadar, lalu ia membantu Mu Myeong kabur.
Saat Gon Oh pergi bersama Mu Myeong, Jung Hwan membuka matanya. Jadi sejak awal, Jung Hwan tidak terbius. Ia hanya pura2 tidur.
Flashback, Choi Won mengatakan rencananya pada Jung Hwan, kalau ia sengaja membubuhkan obat bius ke dalam nasi kepal. Jung Hwan tidak mengerti kenapa Choi Won mengatakan ini padanya. Choi Won menjawab, alasan yang sama kenapa Tuan juga mengatakan soal penyerbuan ini.
Jung Hwan hanya menghela nafas, ia juga tidak ingin membantai para bandit.
Ratu Munjeong mendengar laporan Gon Oh. Mu Myeong terluka tapi berkat perawatan Choi Won, Mu Myeong berhasil melewati masa kritisnya.
Yoon Won Hyeong tidak percaya, maksudmu si Choi won itu menyelamatkan Mu Myeong? Apa itu masuk akal? Apa dia sudah gila?
Mereka mengerti bahwa Choi Won bukan orang biasa, itu sebabnya Putra Mahkota mempertahankan Won. Gon Oh berkata tidak bisa menyentuh Choi Won karena ada Lee Jung Hwan dan Do Mun.
Semua terkejut, jadi Do Mun, anak buah Jang Hong Dal tidak meninggal.
Ratu mengerti, ini perbuatan Putra Mahkota lagi. PM Yi Ho sengaja menyelamatkan Do Mun demi melindungi Choi Won. PM Yi Ho, Lee Jung Hwan dan Choi Won kerja sama.
Kim Chi Young ingin membunuh Lee Jung Hwan dulu. Mereka harus mengubah rencana dan mencegah PM Yi Ho naik takhta.
Kim Chi Young : Jadi, kita akan membunuh Putra Mahkota?
Ratu Munjeong : Persiapkan pemberontakan.
Semua langsung mengiyakan, kami menerima perintah Yang Mulia Ratu.
Kim Chi Young mengumpulkan sekutunya dan mulai menyiapkan rencana. Harus sangat ekstra hati-hati, jika masalah ini bocor, semua akan mati. Yoon menenangkannya, mereka sudah menyuap banyak pejabat birokrasi. Orang-orang kita sudah siap di seluruh penjuru negeri. Tapi Tuan, jika kita kehilangan kendali atas masalah ini, kita hanya akan bisa melihat Putra Mahkota naik takhta.
Kim Chi Young : Sinmumun (gerbang Utara Istana Gyeongbok). Dua hari lagi, malam hari. Kita harus masuk melalui Sinmumun.
Yoon ingat itu adalah cara yang digunakan saat akan menghabisi Jo Gwang Jo. Kim Chi Young membenarkan, mereka akan menggunakan cara yang sama seperti saat menghancurkan Jo Gwang Jo.
Choi Won mengobati kaki Kkeok Jung di lokasi persembunyian sementara mereka. Jika kau menunda pengobatan, jangankan balas dendam, kau mungkin tidak akan bisa lagi menggunakan kakimu.
Choi Won juga memberikan obat pada Do Mun. Do Mun tahu kalau Won sebenarnya ingin minta tolong kepadanya. Do Mun akan ke istana dan mengecek kondisi Rang dan Da in. Do Mun langsung pergi.
Do Mun berpapasan dengan Geo Chil dan So Baek. So Baek langsung lari ke arah Kkeok Jung, apa kau baik-baik saja?
Kkeok Jung membenarkan. Won tanya kondisi semua penghuni perkampungan. Geo Chil berkata mereka sudah aman.
Geo Chil akan pergi untuk membunuh Kim Chi Young. Ia minta Kkeok Jung tetap di tempat ini. So Baek ingin ikut.
Geo Chil dengan keras melarangnya, ini yang kutakutkan, bahwa kau akan marah seperti ini. Apa kau tahu berapa lama aku memendam ini dalam hatiku?
So Baek marah, dia musuh yang membunuh ibuku, bukan orang lain melainkan ibuku! So Baek akan pergi menuntut balas.
Kkeok Jung teriak, ia saja yang pergi. Kalau Kim Chi Young tidak mati, ia yang akan mati.
Jung Hwan harus menghadapi omelan atasannya. Kau ini benar-benar tidak berguna! Setan Merah yang tidak tertandingi di tanah ini, tertidur setelah makan nasi kepal dan membuat para bandit itu kabur semua!
Jung Hwan : Tidak ada yang bisa saya katakan. Kalau semua jadi seperti ini, saya juga merasa malu sebagai Setan Merah. Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk melepaskan seragam saya. Bagaimana?
Atasan Jung Hwan terkejut, apa? Apa katamu sekarang? Apa kau bersungguh-sungguh..?
Jung Hwan berubah pikiran, kalau memikirkan ada beberapa orang yang bersorak gembira karena saya melepaskan seragam saya, rasanya saya tidak ingin melepasnya begitu saja. Tapi, saya bersedia menerima hukuman. Saya mohon diri.
Bossnya kesal sekali. Tapi tidak bisa mengatakan apapun.
Jung Hwan jalan pergi. Lalu berhenti dan pura-pura teringat sesuatu, Oya, saat saya tiba di perkampungan bandit itu, sudah ada para pembunuh yang membuat perkampungan itu menjadi kacau. Apa anda tahu sedikit saja soal ini?
Atasan Jung Hwan tampak gelisah, pembunuh apa?
Jung Hwan : Salah seorang pembunuh terluka parah karena saya. Tapi saya melihat Inspektur Im melepaskan orang itu diam-diam. Soal Inspektur Im...
Boss mulai panik, kenapa?
Jung Hwan : Saya berpikir untuk menyelidiki masalah ini jika anda memberikan ijin.
Jung Hwan meninggalkan kantor bossnya dan disergap oleh Woo Young. Woo Young tengok kanan-kiri lalu menculik Jung Hwan.
Woo Young menarik Jung Hwan masuk ke perpustakaan. Jung Hwan protes, di tengah hari seperti ini, bagaimana kau bisa membawaku ke tempat rahasia seperti ini?
Woo Young tidak peduli dan meminta Jung Hwan duduk. Ia sudah menyiapkan meja dengan alkohol dan makanan kecil. Jung Hwan heran, bukankah ini meja anggur? (hee..aku ingat Ratu Nogook dan meja anggurnya wkkk)
Woo Young : Setan Merah yang tidak tertandingi di tanah ini pergi ke markas bandit dan kembali dengan tangan hampa. Karena saya tidak bisa memberikan hadiah, paling tidak saya bisa menyajikan meja anggur kan?
(Woo Young merasa bersalah, karena ia tahu kakaknya pasti sudah membujuk Jung Hwan. Woo Young tahu Jung Hwan orang yang memegang prinsip, jadi ini pasti demi Choi Won)
Jung Hwan : Kau ini cepat tanggap juga, aku sedang tidak enak hati hari ini dan aku memang berpikir pergi ke gibang untuk minum alkohol.
Woo Young jadi tersinggung, kalau begitu silahkan pergi ke gibang. Woo Young mengangkat kembali meja anggurnya. Jung Hwan menahannya lalu meletakkan kembali meja itu.
Jung Hwan : Kenapa? Apa kau tidak senang kalau aku berkata akan pergi ke gibang?
Woo Young : Apa saya harus merasa senang?
Jung Hwan menghela nafas, Kau ini tidak sopan, tapi aku tertarik dengan sikapmu yang tidak sopan...apa aku minum saja?
Woo Young mengambil teko dan siap menuangkan anggur untuk Jung Hwan.
Jung Hwan menolaknya, ia mengambil teko di tangan Woo Young, aku hanya minum alkohol kalau gisaeng yang menuangkannya. Woo Young cemberut, lalu mengambil cawan dan minta Jung Hwan menuangkan alkohol untuknya.
Jung Hwan menolak : Tidak.
Woo Young semakin kesal : Kenapa? Anda hanya akan menuang alkohol untuk para gisaeng juga?
Jung Hwan : Tidak. Aku hanya akan menuangkan alkohol untuk wanita yang akan menjadi istriku nanti. Apa kau masih mau menerima alkohol dariku?
Woo Young tiba-tiba panik dan meletakkan cawannya. Jung Hwan tersenyum. Ia mengambil teko dan tetap saja menuangkan alkohol untuk Woo Young. Ahh...ini cara Jung Hwan melamar Woo Young? hahaha..
Jung Hwan mengamati Woo Young sambil tersenyum tipis, senang dengan reaksi Woo Young. Woo Young memalingkan wajah, ia bingung dan merasa malu, Woo Young sibuk mengipasi wajahnya. (ok, ulangi lagi, rewind.)
Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong kembali ke RS Istana. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mencoba mengeksekusi Kepala Tabib wanita Jang Geum karena mengabaikan kesehatan mendiang Raja Jungjong. Tapi karena Jang Geum dekat dengan PM Yi Ho, maka Putra Mahkota harus memberikan ijin untuk membuang Jang Geum.
PM Yi Ho masuk ke ruangan itu dan dengan tegas menolaknya. Aku ingin Jang Geum tetap tinggal di RS Istana.
Kim Chi Young dan Yoon mendesak PM Yi Ho untuk menghukum Jang Geum, dia seharusnya dieksekusi karena gagal menyembuhkan Baginda. Kim Chi Young menekan PM Yi Ho, kalau Yang Mulia seperti ini, anda akan mempengaruhi kedisiplinan RS Istana..
PM Yi Ho : Penasehat Kanan, apa kau ingin menghukum Kepala tabib wanita karena mendiang Raja?
Kim Chi Young : Apa yang ingin anda katakan pada hamba rendahan ini, Yang Mulia?
PM Yi Ho : Melihat betapa percaya dirinya kalian, persiapan kalian pasti benar-benar matang.
Kim Chi Young tidak mengerti. PM Yi Ho menyinggung soal upacara penobatannya, kalian berdua seharusnya tahu maksudku. Kim Chi Young dan Yoon pura2 tidak mengerti maksud PM Yi Ho.
PM Yi Ho menyindir keduanya, tentu saja kalian akan pura2 tidak tahu. Lalu ia mengajak Jang Geum pergi dengannya.
Setelah mereka pergi, Yoon berbisik pada Kim Chi Young, Tuan..apa mungkin Putra Mahkota telah tahu soal rencana besar itu. Kim Chi Young yakin PM Yi Ho tidak tahu, ia hanya mencoba menggertak mereka. Kita harus hati-hati.
PM Yi Ho bertemu Da In, Rang dan Jang Geum. PM Yi Ho memuji Rang dan senang sekali dengan kesehatan Rang yang semakin membaik.
Rang mengucapkan terima kasih pada "Paman pangeran" yang telah memberikan buku pengobatan, sehingga ayahnya bisa mengobati penyakitnya. PM Yi Ho geli.
Jang Geum mengoreksi Rang, kau tidak boleh memanggil Yang Mulia dengan panggilan seperti itu. Da In membenarkan dan minta Rang memanggil PM Yi Ho dengan sebutan Seja Choha.
PM Yi Ho ketawa geli, tidak apa-apa, siapa lagi yang akan memanggilku paman?
Rang merasa bersalah dan minta PM Yi Ho segera naik takhta agar menjadi Raja. Dengan begitu, saya tidak akan memanggil anda paman Raja, tapi akan memanggilnya sebagai Raja.
PM Yi Ho janji, kalau waktunya tiba Rang bisa memanggilnya Raja, ia akan memastikan Rang berkumpul bersama ayahnya lagi.
Rang membungkuk : Baik, Choha Seja. (Rang terbalik menyebut panggilan PM Yi Ho)
PM Yi Ho geli, baru kali ini aku bisa tersenyum karena dirimu.
Rang jalan bersama Da In, ia menyesal karena merasa membuat kesalahan di depan PM Yi Ho. Da In menghiburnya, sudahlah, tidak apa-apa. Yang Mulia tadi berkata ia bisa tersenyum karena dirimu.
Gyeongwon Daegun lewat bersama para kasim. Gyeongwon mengenali Rang dan melihatnya sambil memanjangkan leher. (Aku senang gaya Gyeongwon. Bayangkan dia sudah 20 th dan jadi Raja Myeongjong lalu mencari Rang lagi wkk)
Da In melihat Kim Chi Young dan Yoon. Ia segera menyembunyikan Rang disebuah ruangan, Rang..kau disini dulu sebentar, mengerti? Rang mengangguk.
Kedua menteri melihat Da In. Yoon langsung komen, tidak...coba lihat siapa ini? Bukankah ini tabib wanita Hong Da In?
Da In menyindir Yoon Won Hyeong : Saya dengar anda telah mengambil alih grup pedagang ayah angkat saya. Bagaimana? Apa anda mempertahankannya dengan baik?
Yoon Won Hyeong marah, gadis ini..beraninya kau!
Da In : Saya melihat sendiri anda berdua yang telah melakukan banyak kejahatan yang membuat murka langit, tetap bisa hidup dengan tenang.
Yoon ingin menampar Da In, tapi dicegah Kim Chi Young.
Gyeongwon menemukan Rang. Rang memberi tanda agar Gyeongwon diam. Lalu terdengar suara para Kasim mencari Gyeongwon. Gyeongwon menarik Rang sembunyi. Setelah mereka berlalu, Gyeongwon menarik Rang keluar dari ruangan itu. Rang tampak kebingungan, ia takut Da In mencarinya.
Kim Chi Young berkata ke Da In, mereka merasa menyesal atas apa yang terjadi pada ayah angkat Da In, tapi kau tidak bisa bicara sesukamu lagi. Kedua menteri dan Gon Oh pergi.
Da In segera mencari Rang tapi langsung panik ketika tidak menemukan anak itu.
Gyeongwon membawa Rang ke..kantor Kim Chi Young! Gyeongwon heran melihat Rang disini, padahal Choi Won belum bisa membersihkan namanya.
Rang marah, kau tidak sopan! Kau tidak boleh menyebut ayahku dengan namanya saja seperti itu. Apa kau mau kena marah So Baek-hyung ku?
Gyeongwon terlihat sedikit gentar, o-orang itu juga disini?
Rang : Tidak, aku disini dengan kakak tabib.
Rang minta Gyeongwon merahasiakan keberadaan-nya. Aku hanya akan tinggal disini untuk beberapa hari. Rang mengulurkan kelingkingnya, minta Gyeongwon janji.
Gyeongwon mengaitkan kelingking mereka, aku mengerti. (oh mereka ini manis sekali..)
Gyeongwon tanya lagi kenapa Rang disini. Rang menjelaskan kalau Putra Mahkota adalah teman ayahnya. Tuan Muda jelek, kenapa kau ada disini?
Gyeongwon : Aku adik Putra Mahkota.
Rang terkejut, adik? benarkah? Gyeongwon mengangguk. Mendiang Raja adalah Ayahandaku. Rang syok, ayahmu adalah Raja? Kalau begitu kau bukan tuan muda jelek, tapi Pangeran? Gyeongwon mengangguk.
Keduanya mendengar suara orang. Gyeongwon langsung membuka taplak meja dan mengajak Rang sembunyi dibawah meja.
Kim Chi Young masuk bersama Yoon dan Gon Oh. Yoon marah sekali pada Da In, tuan...ayah angkatnya sudah dibunuh, seharusnya Hong Da In juga dibunuh. Kita juga tidak bisa meremehkan setan merah.
Gyeongwon terkejut mendengar percakapan mereka dan mencoba menutup telinga Rang. So cute. Tapi Rang tidak mau, ia ingin mendengar percakapan mereka, karena ada nama Da In disebut-sebut.
Yoon yakin, besok pagi, Putra Mahkota akan kehilangan nyawanya dan mereka juga akan membunuh Choi Won, keduanya pasti akan mati.
Rang syok sekali mendengar kata2 Yoon Won Hyeong. Ia jatuh. Yoon dan semuanya mendengar suara aneh. Yoon membuka taplak meja, ia terkejut : Daegun Mama..bagaimana anda bisa ada disini..
Gyeongwon keluar bersama Rang. Tapi ia menyembunyikan Rang dibalik punggungnya. Yoon tanya apa Gyeongwon mendengar semuanya. Siapa gadis dibelakang anda?
Gyeongwon : Dia hanya pelayan istana yang baru masuk istana. Dia mungkin tersesat dan masuk ke sini.
Kim Chi Young seperti mengenali Rang. Gyeongwon menoleh ke arah Rang, apa yang kau lakukan? Ayo cepat pergi. Rang mengerti dan segera lari keluar.
Kim Chi Young tanya, anak itu..bukankah dia putri Choi Won?
Gyeongwon menyangkalnya, bukan! Lalu ia menatap tajam Kim Chi Young, apa yang barusan kudengar tadi? Apa yang kalian rencanakan sekarang?
Kim Chi Young : Daegun Mama, anda seharusnya ada di kediaman anda. Cepat antar Yang Mulia kesana.
Yoon langsung ingin menarik Gyeongwon. Gyeongwon marah, Apa yang akan kalian lakukan pada kakakku? Tapi Yoon segera membawanya kembali ke kediamannya.
Kim Chi Young mengerti, Da In membawa Rang kesini untuk melindungi putri Choi Won. Gon Oh mengerti dan segera mencari Rang.
Da In kalang kabut mencari Rang, ia lega sekali setelah menemukan anak itu. Rang! Da in memeluk Rang erat2. Rang, bukankah aku sudah bilang, kau tidak bisa pergi sendiri karena sangat berbahaya?
Rang menangis dengan panik, bagaimana ini Kakak? Paman jahat itu berkata akan membunuh kakak. Da In terkejut mendengarnya.
Rang : Mereka berkata akan membunuh paman setan merah, Yang Mulia Putra Mahkota dan ayahku juga. Apa yang harus kita lakukan?
Da In : Apa katamu? Ayo kita pergi dulu dari sini.
Gon Oh menemukan mereka dan menyeret keduanya. Rang teriak dan menendang. Sepatunya terlepas sebelah.
Do Mun tiba di istana. Ia menemui Jang Geum, tapi terkejut saat mendengar Rang dan Da In tidak ada di RS Istana. Jang Geum juga tampak bingung, keduanya tadi ada di Istana Timur, tapi saat Jang Geum kembali ke RS Istana, mereka tidak ada.
Seorang perawat lewat dan berkata ia melihat Da In menuju satu arah. Do Mun langsung mengikuti petunjuk perawat itu. Do Mun menemukan sepatu Rang. Do Mun menyelinap pergi.
Choi Won merawat luka Kkeok Jung. Kkeok Jung berkata akan menuntut balas dan mungkin tidak bisa kembali hidup-hidup kali ini. Ia mempercayakan So Baek pada Won.
Choi Won marah, bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu?
Kkeok Jung : Sekarang So Baek takut kalau hatiku akan sakit. Jadi, ia tidak menangis lagi. Dia harus menekan air matanya karena dirimu dan menyiksa dirinya sendiri. Lebih dari itu, dia juga sudah tahu kalau ibunya dibunuh oleh Kim Chi Young, dan benteng di gunung juga diserang dan membuat banyak orang meninggal. Hati So Baek berdarah.
Sudah cukup, meskipun aku tahu So Baek tidak akan bisa menerima diriku, tapi ia juga tidak akan menyukaimu demi diriku. Itu sudah cukup bagiku. Selama aku memiliki sedikit saja dari hatinya, aku tidak akan mati kesepian.
Choi Won heran kenapa Kkeok Jung hanya memikirkan soal kematian. Kkeok Jung berkata, karena So Baek-lah dunia yang tidak berarti ini menjadi tempat yang layak untuk dihuni.
So Baek tiba di depan pintu, ia batal masuk karena mendengar kata-kata Kkeok Jung.
Kkeok Jung melanjutkan, sekarang dengan tujuan untuk mati, ia akan pergi menuntut balas demi ibu So Baek dan keluarganya sendiri. Kkeok Jung minta Choi Won menjaga So Baek.
Ratu Munjeong mendapat laporan bahwa putranya telah mendengar semua rencana mereka. Ratu dengan dingin tanya, Daegun kita telah mendengar segalanya. Bahkan anda juga bersama putri Choi Won? bagaimana ini? Daegun kita selalu berhubungan dengan para pemberontak, apa karena simpati atau karena anda memang bekerja sama dengan pemberontak?
Gyeongwon terkejut, tidak Ibunda. Kenapa Ibu mengatakan hal menakutkan seperti itu?
Ratu Munjeong tersenyum, tentu saja tidak seperti itu. Bagi orang yang akan naik ke posisi tertinggi negara ini, tidak mungkin seperti itu, benar kan?
Gyeongwon : Orang yang akan naik ke posisi tertinggi bukan saya, melainkan Yang Mulia Putra Mahkota. Saya mohon, jangan seperti ini. Saya takut pada anda, Ibunda.
Gyeongwon ketakutan pada ibu kandungnya sendiri. Ia menutup telinganya dan tampak gemetaran.
Ibunda, jangan berkata kalau ini untuk saya. Ibu tidak ingin saya menjadi Raja. Tapi, Ibunda ingin memanfaatkan saya saat saya jadi Raja!
Ratu tertawa, itu baru namanya putraku! Benar, Daegun, apa yang anda katakan adalah benar. Jadi anda harus tahu posisi anda dan ikuti perintah Ibu! Gyeongwon gemetaran, antara takut dan marah sekali. Kasihan anak ini.
Do Mun segera menemui Won dan menunjukkan sepatu Rang. Do Mun tidak menemukan Da In dan Rang di istana. Kalau melihat sepatu ini jatuh, keduanya pasti diculik paksa. Jika ini perintah Kim Chi Young, pasti Inspektur Im yang akan menghabisi keduanya.
Choi Won ingin mencari keduanya. Kkeok Jung ingin ikut, Choi Won melarangnya karena kaki Kkeok Jung masih luka. Kkeok Jung mengenal kediaman Kim chi Young dan bisa membantu.
Do Mun yakin mereka tidak dibawa kesana, ia tahu sebuah tempat.
Choi Won, Do Mun, dan keluarga Geo Chil lari secepat mungkin melintasi hutan. Choi Won tidak berhenti memikirkan Da In dan Rang, kalian berdua masih hidup kan..? kalian harus hidup. Aku seharusnya tidak membiarkan mereka masuk ke istana. Aku..seharusnya melindungi mereka. Won merasa menyesal.
PM Yi Ho juga minta Jang Geum dan Kasim Hwang mencari keduanya. Kalian sudah memeriksa Istana Ratu? Mereka sudah ke sana, tapi sejak Raja Jungjong mangkat, Istana Ratu dijaga sangat ketat dan sulit mendekatinya.
PM Yi Ho resah, bagaimana kalau terjadi sesuatu pada mereka, apa yang akan kukatakan pada Choi Won? PM Yi Ho minta Kasim Hwang mengirim orang untuk mengawasi Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong.
Kim Chi Young tidak percaya, anak kecil itu mendengar rencana mereka dan bahkan mengatakan itu pada Da In. Yoon ingin menggunakan keduanya sebagai umpan untuk menangkap Choi Won. Kim Chi Young awalnya ingin melakukan itu, tapi ia merasa lebih aman kalau Da In serta Rang dibunuh saja. Inspektur Im seharusnya sudah mengurusnya sekarang.
Gon Oh ada di tengah hutan dan siap menghabisi Da In serta Rang. Keduanya dimasukkan ke dalam karung dan akan langsung dibunuh. Untungnya Choi Won, Do Mun, Geo Chil dll tiba tepat waktu dan melumpuhkan Gon Oh. Mereka tidak membunuh Gon Oh dan hanya mengikat Gon Oh di sebuah pohon.
Choi Won segera menolong Rang dan Da In. Rang..! Rang..! Do Mun juga mencoba menyadarkan Da In. Agassi..sadarlah! Da In sadar, Rang..! Rang dalam bahaya. Choi Won menenangkannya, sudah tidak apa-apa sekarang. Choi Won minta maaf pada keduanya, Rang apa kau ketakutan? Maafkan ayah.
Geo Chil panas sekali melihat ini dan akan membunuh Kim Chi Young demi semuanya. Choi Won melarangnya. Para bandit tidak sabar, nyawa Choi Won dan Rang juga dalam bahaya.
Mereka menemukan tempat bersembunyi untuk sementara. Da In langsung mengatakan apa yang didengar Rang, Tuan! Rang berkata besok malam di gerbang Utara istana Gyeongbok (Sinmumun). Choi Won tidak percaya, bagaimana anak sekecil ini bisa mendengar hal seperti itu?
Won menyesal, seharusnya ia tidak membiarkan Da In serta Rang masuk istana. Aku minta maaf.
Da In ingin pergi ke Istana untuk mengatakan berita ini pada Putra Mahkota, tapi Won melarangnya. Kalau kau masuk istana saat ini, nyawamu akan terancam! Da In tetap harus pergi.
Untung Do Mun menghentikan argumen keduanya dan berkata ia saja yang pergi. Istana adalah tempat berbahaya, jadi anda harus tetap disini Agassi. Saya pernah mati sekali. Yang Mulia Putra Mahkota-lah yang menyelamatkan saya. Do Mun pergi.
Choi Won masih merasa bersalah dengan kejadian ini, bagaimana aku bisa begitu sombong dan egois? Rang tanya apa PM Yi Ho tidak akan menjadi Raja? Apa dia akan dibunuh oleh paman-paman jahat itu? Choi Won memeluk dan menenangkan Rang, tidak. Tidak seperti itu.
Do Mun berhasil menyelinap ke istana dan menghadap PM Yi Ho. PM Yi Ho lega mendengar Da In dan Rang selamat. Do Mun juga lapor dalang penculikan ini adalah Penasehat Kanan Kim Chi Young. Anak itu juga mendengar percakapan Penasehat di RS Istana, mereka akan berkumpul di Sinmumun dan merencanakan pemberontakan besok malam.
PM Yi Ho mengerti, besok malam di Sinmumun...seperti yang sudah diduga, mereka akan berpikir seperti ini. Kasim Hwang masuk, Yang Mulia..Chun Bong telah tiba. PM Yi Ho mengerti dan menemui Chun Bong.
Chun Bong sudah menyiapkan tandu diluar istana dan juga orang yang akan menggantikan PM Yi Ho untuk tetap di Istana Timur. Semua akan berpikir, setelah Baginda mangkat, Yang Mulia Putra Mahkota tidak berselera makan dan istirahat di kamar.
PM Yi Ho tidak percaya, apa kau memintaku untuk melarikan diri?
Chun Bong : Bukan melarikan diri, tapi bersembunyi untuk sementara. Gerakan mereka tidak normal akhir2 ini, mereka akan membunuh dan menghalangi Yang Mulia naik takhta.
PM Yi Ho menolak meninggalkan istana. Tapi Chun Bong mengingatkan, ini adalah keinginan mendiang Raja, agar PM Yi Ho naik takhta setelah dirinya. Mereka bahkan telah mulai mengerahkan pasukan, mereka tidak akan melepaskan kesempatan ini begitu saja. Ini adalah cara terbaik untuk menghindari pertumpahan darah. Dengan demikian, Yang Mulia serta Choi Won juga akan tetap hidup.
Chun Bong : Kenapa Choi Won melepaskan kesempatan untuk membersihkan namanya dan menyelamatkan saya?
PM Yi Ho mengerti dan minta waktu untuk berpikir dulu.
Geo Chil dan Kkeok Jung mengintai kediaman Kim Chi Young dengan tekad menghabisi Kim. Geo Chil yakin ini tidak akan digolongkan sebagai pembunuhan, karena mereka membantu banyak orang membalas dendam. Kkeok Jung menegaskan, ini tetap saja sebuah pembunuhan. Tapi tidak masalah.
Keduanya heran karena melihat banyak sekali orang masuk ke kediaman Kim Chi Young.
Kkeok Jung tidak peduli, Ketua..kita tidak bisa menunggu lagi, kita masuk saja lewat pintu belakang. Geo Chil memastikan, kau sudah menyembunyikan ini dari So Baek kan?
Kkeok Jung : Aku membohonginya dan berkata kalau Choi Won ingin menemuinya.
So Baek mondar-mandir, ia heran kenapa Choi Won belum datang dan merasa curiga.
Gon Oh ditemukan oleh anak buah Kim Chi Young. Ia menyadarkan dan membebaskan Gon Oh. Gon Oh marah sekali.
Saat Gon Oh kembali ke kediaman Kim Chi Young, ia menemukan So Baek berdiri mengamati dari luar. Gon Oh menyeringai dan langsung menahan So Baek.
Jung Hwan menerima laporan dari anak buahnya. Jung Hwan menyesal karena Choi Won hampir kehilangan nyawa lagi karena dirinya. Bagaimana dengan Inspektur Im?
Petugas lapor, ia kehilangan jejak Gon Oh. Tapi ada banyak orang yang berkumpul di kediaman Tuan Kim Chi Young.
Jung Hwan sudah menduganya. Ia bersiap pergi.
Tiba-tiba Woo Young masuk ke kantor Jung Hwan. Anak buah Jung Hwan terkejut. Woo Young berkata harus menyelesaikan pekerjaan dari Jung Hwan. Petugas itu ingin mengusir Woo Young, apa yang dilakukan budak disini malam-malam seperti ini?
Jung Hwan minta petugas itu pergi dulu. Lalu mendekati Woo Young, ada apa?
Woo Young : Saya tertidur dan mimpi buruk. Saya melihat kakak dan tuan dalam bahaya di mimpi saya.
Jung Hwan : Kau ingin aku berhati-hati? Jangan khawatir, itu cuma mimpi.
Lalu ia menggoda Woo Young, Apa kau harus menggunakan cara itu saat kau merindukanku sekarang? Kau bahkan memimpikan diriku.
Woo Young tidak sedang bercanda, tolong jangan mengabaikan ini, malam sebelum ayah saya meninggal, saya juga mendapatkan mimpi buruk. Wajah Jung Hwan berubah. Woo Young mohon agar Jung Hwan sangat berhati-hati jika tidak ingin terluka seperti waktu itu.
Jung Hwan : Kenapa sepertinya kau lebih mencemaskanku dibanding kakakmu? Kembalilah tidur, ada sesuatu yang harus kuselesaikan.
Jung Hwan pergi sambil tersenyum.
Kim Chi Young ingin keluar menyambut para tamu, tapi yang masuk ke kamarnya adalah Kkeok Jung dan Geo Chil. Kim Chi Young terkejut, siapa kau?
Geo Chil : Apa kau sudah lupa? Aku palu besi Yangju.
Kkeok Jung ingin langsung membunuh Kim Chi Young, tapi Geo Chil menahannya. Ia harus menanyakan sesuatu padanya. Geo Chil ingin tahu, apa yang kau lakukan pada Ibu So Baek?
Kim Chi Young ketawa, apa yang kulakukan? Demi menyelamatkan dirimu, dia menawarkan dirinya kepadaku. Geo Chil murka, ia mencekik Kim Chi Young, apa membunuhnya saja tidak cukup dan sekarang kau ingin menghinanya? Kau sebaiknya mati saja di tanganku! Matiiii..!!!
Tiba-tiba terdengar suara So Baek, Ayah..? Gon Oh masuk dengan pedang diarahkan ke leher So Baek. Geo Chil syok, So..So Baek..kenapa kau..
So Baek menyesal, aku merasa kau dan Kkeok Jung pergi kesini.
Kkeok Jung bertindak cepat, ia mengarahkan pisaunya ke leher Kim Chi Young, Geo Chil menyuruh Gon Oh menurunkan pedangnya.
Kim Chi Young tahu mereka tidak akan sanggup melakukannya. Ia menggertak keduanya. Bunuh saja gadis itu, lalu bunuh aku. Kkeok Jung terkejut. Kim teriak ke Gon Oh, cepat bunuh gadis itu!!
Geo Chil tidak tahan, tidak..! Ia langsung berlutut dan memohon agar Kim Chi Young mau melepaskan So Baek.
Kim Chi Young punya kesempatan untuk membalas Geo Chil, ia bahkan menginjak punggung Geo Chil. So Baek menangis melihatnya. Gon Oh melempar Geo Chil bertiga ke dalam gudang.
Kim Chi Young menemui tamu-tamunya. Termasuk Ratu Munjeong. Mereka harus mengubah rencana pemberontakan itu karena Choi Won dan Hong Da In telah tahu rencana mereka membunuh Putra Mahkota.
Yoon Won Hyeong tidak percaya dan tanya Gon Oh, Hong Da In dan putri Choi Won itu, apa kau belum mengurusnya? Gon Oh minta maaf, karena pada saat akan membunuh keduanya, Choi Won dan para bandit tiba-tiba datang ..
Ratu Munjeong marah dan memukul meja, Choi Won, lagi dan lagi! Kalau Choi Won tahu, bukankah Putra Mahkota juga tahu..
Kim Chi Young ingin mengubah rencana pemberontakan.
Salah seorang pengikut mereka bicara dari balik pintu, meskipun kita tidak mengubah rencana, masih ada cara untuk membunuh Putra Mahkota, Yang Mulia Ratu. (suara Won?)
Ratu ingin mendengarnya, katakan bagaimana caranya.
Pria itu masuk ke dalam ruangan, caranya adalah ini. Pria itu membuka cadarnya dan memperlihatkan wajahnya. Benar, itu memang Choi Won. (kok dia bisa disini?)
Ratu syok melihatnya. Kau..bagaimana kau bisa disini? Yoon Won Hyeong dan Kim Chi Young berdiri untuk melihat wajah pria itu dan terkejut.
Choi Won menatap tajam Ratu, lalu ia memanggil orang lain lagi, Silahkan masuk.
Pintu terbuka dan seseorang masuk ke ruangan itu. Orang itu adalah Putra Mahkota Yi Ho. (whoa..! how?)
Ratu bagaikan melihat hantu. PM Yi Ho menantang ibu tirinya, Putra Mahkota yang sangat ingin kalian bunuh ada disini. Ayo.. bunuhlah aku!
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17]
Notes :
Wow..Putra Mahkota..bukannya lari untuk sembunyi, tapi justru masuk sarang harimau? keren..Tapi sebaiknya sudah ada back-up plan, misalnya ada pasukan diluar kan? Tidak mungkin keduanya cuma datang sendiri.
Aku punya kecenderungan, kalau melihat Mandate pasti mencari adegan Jung Hwan dan Woo Young dulu hahaha..setelah itu baru balik ke depan. Dua orang ini selalu asyik, harusnya keduanya bikin drama sendiri. Pemeran Woo Young, Kang Byul lumayan pintar mengimbangi Song Jong Ho yang jauh lebih senior, kalau mereka bicara, kalimat2 mereka juga terasa lebih tulus dan berdinamika. Kalau Choi Won dan Da In, pasti saling merasa bersalah, oh tidak..ini bukan salahmu ..ini salahku. Aku yang harus pergi..jangan, aku saja yang pergi dll dsb yang mirip seperti itu dan kadang itu membosankan. Tapi Choi Won ini cocok sebagai ahli strategi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)