Jo Hae Woo jalan mendekat ke sebuah tembok bercat biru. Ada gambar lingkaran merah besar di tembok itu, seperti simbol lingkaran yang ditemukan pada mayat Detektif Jung. Agak aneh, kenapa ada gambar seperti itu di tembok, kind of mind controlling, isn't it? it's weird.
Hae Woo mengamati simbol di dinding biru itu.
Kembali ke danau terpencil, Hae Woo mendekati Yi Soo, ia heran : Apa..yang kau lakukan disini?
Yi Soo : Aku datang untuk bertemu CEO Jo Sang Gook. Kau cucunya kan?
Hae Woo heran, kau kenal kakekku? Yi Soo mengaku sudah lama ingin bertemu Kakek Hae Woo dan hari ini pertama kalinya ia bisa bertemu Kakek Jo. Hae Woo baru sadar, Yi Soo adalah tamu yang diundang kakeknya ke villa.
Kakek Jo dan Jo Ui Sun berangkat menuju villa. Tiba-tiba seorang pengendara sepeda motor menyalip mobil mereka dengan sengaja. Pasti bukan kebetulan.
Jo Ui Sun tidak suka ayahnya mengundang putra Junichiro ke villa, itu terlalu berlebihan. Tapi Kakek Jo justru menanyakan kematian Jung Man Chul. Apa itu sebabnya kau kelihatan gugup? Jo Ui Sun terkejut, hal itu tidak ada hubungannya dengan saya, Ayah. Jo Ui Sun menyangkal, saya tidak gugup.
Hae Woo berkata ia mengira kakeknya mengundang tamu penting, lalu cepat-cepat meralat, maksudnya bukannya Yi Soo kurang penting. Lalu memanggil Yi Soo dengan panggilan sunsaengnim (guru/Pak wkk).
Yi Soo tersenyum, karena kau terus memanggilku sunsaengnim, itu membuatku merasa penting. Hae Woo tersenyum malu.
Yi Soo tanya apa nama danau ini. Hae Woo cerita, bahwa danau itu tidak punya nama khusus dan orang memanggilnya dengan berbagai macam nama. Sementara Hae Woo sendiri hanya menyebutnya Danau.
Hae Woo mengaku ada yang membuatnya terganggu, ia merasa seperti orang bodoh hari itu, saat ia tiba-tiba menangis di depan Yi Soo, orang yang baru dikenalnya. Hae Woo memang kadang tidak bisa mengendalikan emosinya.
Yi Soo mengerti dan ia juga minta maaf karena membuat Hae Woo merasa tidak enak waktu itu. Hae Woo tersenyum, tidak apa-apa.
Yi Soo tanya apa ada ikan di danau ini. Hae Woo membenarkan, bahkan ada legenda bahwa di danau ini hidup ikan emas berusia 1000 tahun. Ikan ribuan tahun itu menjaga danau dan lingkungan sekitar sini. Orang yang jatuh dalam sihir ikan itu akan melompat ke dalam danau dan tidak pernah kembali. Tapi tentu saja itu hanya legenda.
Yi Soo : Mungkin saja benar.
Hae Woo : Kalau benar, kuharap ikan emas itu tidak pernah dilihat oleh orang. Karena orang yang melihatnya akan jatuh dalam sihirnya dan tidak pernah kembali.
Yi Soo mulai lagi : Kurasa akan sangat indah...melihat bintang dari sini.
Yi Soo melihat ke arah langit.
Ini membuat Hae Woo teringat lagi kepada Han Yi Soo remaja dan hampir menangis. Yi Soo dewasa menoleh ke arah Hae Woo. Hae Woo cepat-cepat mengajak Yi Soo ke villa, kakek akan segera datang.
Hae Woo jalan pergi. Yi Soo mengikutinya. Keduanya jalan perlahan di tengah hutan menuju villa.
Tiba-tiba Yi Soo mengulurkan tangan dan ingin meraih Hae Woo di depannya, tapi ia mengepalkan tangan dan menahan dirinya. (KNG teatrikal sekali wkk)
Saat mereka melewati pohon dimana keduanya pernah berteduh saat remaja, scarf Hae Woo tiba-tiba tertiup angin dan terbang ke arah Yi Soo. Yi Soo menangkapnya dan mengembalikan scarf Hae Woo tanpa bicara. Keduanya berpandangan sejenak.
Jun Young melihat mereka, ia jalan mendekat dan memberi salam ke Yi Soo. Yi Soo mengenalkan diri dengan resmi sekarang, saya adalah Direktur Giant Hotel, Kim Jun.
Jun Young mengerti dan minta maaf karena tidak tahu ada tamu penting yang menginap di hotelnya.
Yi Soo tersenyum dan berkata tidak ingin merepotkan Jun Young, itu sebabnya ia tidak mengatakan apapun.
Jun Young mendengar Giant Hotel akan melebarkan sayapnya ke Seoul. Yi Soo membenarkan dan membutuhkan bantuan Jun Young. Keduanya basa basi soal bisnis Hotel dan menyembunyikan persaingan bisnis mereka.
Jun Young ingin mengajak Yi Soo jalan bersama ke villa, tapi Yi Soo menolak, ia masih ingin menikmati pemandangan sendirian. Jun Young mengerti dan mengajak Hae Woo pergi lebih dulu. Hae Woo sempat menoleh sekali lagi ke Yi Soo.
Yi Hyun berangkat kerja. Ibu angkatnya minta ia langsung pulang dan telp sebelum pulang. Yi Hyun geli, ibu ..aku bukan anak SD lagi. Yi Hyun pamit pada Byun. Byun ketawa dan jalan keluar. Istrinya juga minta Byun hati-hati, kau juga bukan anak-anak lagi. Hehe..keluarga ini menyenangkan sekali.
Detektif Byun mencoba menghindari pertanyaan Yi Hyun, apa kasus barunya ada hubungannya dengan kasus kecelakaan Yi Soo.
Ayah angkatnya hanya menggeleng, aku tidak tahu. Kau bisa terlambat pergi kerja, ayo kuantar.
Yi Hyun menghadangnya, ia ingin tahu yang sebenarnya, katakan sejujurnya jika itu ada hubungannya dengan kakak. Yi Hyun sudah siap mendengar apapun, aku baik-baik saja. Ayah kumohon.
Det. Byun mengangguk. Yi Hyun senang, janji ya..? Ayahnya mengangguk, ayo naiklah.
Yi Hyun jalan ke mobil : Kuharap ini berita bagus, ada kemungkinan kakakku masih hidup ya kan?
Detektif Byun tertegun, ia sadar mungkin saja itu benar.
Kakek Jo dan Ayah Hae Woo sudah tiba di villa, tapi Yi Soo masih jalan-jalan. Jun Young ingin mencari Yi Soo, Hae Woo juga ingin ikut tapi ayahnya melarang. Tidak perlu, dia benar-benar tidak sopan. Bagaimana ia bisa menerima undangan dan membiarkan tuan rumah menunggu?
Jo Ui Sun membicarakan Tuan Junichiro (senior), semua tahu dia itu mantan Yakuza (wkk cocok dengan gaya KNG) Jadi tentu saja anaknya juga memiliki darah Yakuza...
Tiba-tiba Yi Soo muncul : Maaf sudah membuat anda menunggu.
Yi Soo mengenalkan diri dengan resmi, senang bertemu dengan anda Tuan CEO, Saya Jun Yoshimura. Saya seharusnya menemui anda lebih cepat. Tolong terima permintaan maaf saya.
Kakek Jo menyambut Yi Soo dengan ramah seperti biasa.
Pengemudi motor yang menyalip mobil Kakek dan Ayah Hae Woo tadi tiba di villa. Ia menyerahkan sesuatu pada penjaga villa. Lalu pergi.
Kakek Jo mulai memuji Tuan Junichiro Yoshimura (ayah angkat Yi Soo), yang berhasil mendapatkan sukses di negeri orang, dia benar-benar orang hebat. Kakek Jo benar-benar kagum dan bangga pada Junichiro.
Sekarang, setelah bertemu denganmu aku merasa ikut bahagia untuknya. Yi Soo menoleh ke arah Kakek.
Kakek Jo menjelaskan, Tuan Junichiro selalu sendirian. Tapi setelah ia tahu bahwa Junichiro memiliki putra seperti Yi Soo di sampingnya, kakek Jo merasa lebih bahagia dan lega untuk Junichiro. Kalau kau tidak memiliki siapapun untuk berbagi kekayaan dan kesuksesanmu, bayangkan betapa sedih dan kosongnya itu?
Yi Soo mengangguk : Tentu saja.
Kakek Jo : Kurasa takdir lebih kuat daripada darah. Sekarang setelah memikirkannya, karena dia (Junichiro) aku juga mendapatkan cucu lelaki. (Kakek Jo menganggap Junichiro sebagai anaknya dan otomatis Yi Soo jadi cucunya wkk,)
Yi Soo tersenyum sopan, suatu kehormatan untuk saya.
Kakek Jo melihat ada ketangguhan dalam diri Yi Soo yang didapat dari pengalaman hidup yang pahit. Yi Soo berterima kasih. Kakek Jo berharap Yi Soo bisa menjadi pilar yang kokoh untuk mendukung Tuan Junichiro Yoshimura.
Yi Soo : Saya memiliki banyak kekurangan, tapi saya akan mencobanya.
Hae Woo : Kalau semua orang seperti Kakekku, dunia ini akan menjadi dunia yang lebih damai (oh belum tahu dia.)
Suaminya komen, kalau begitu tidak perlu ada Jaksa. Hae Woo membenarkan. Kakek minta Hae Woo tidak menggodanya. Hae Woo berkata ke Yi Soo, orang yang paling kuhormati adalah kakekku.
Hae Woo sekarang mengerti apa hubungan kakeknya dengan 'Kim Jun'.
Jo Ui Sun tanya apa benar Hotel Giant akan melebarkan sayap ke Seoul, ia hanya mendengar gosip tapi belum melihat realitasnya. Aku tidak tahu jika metode bisnismu memang rahasia tapi kelihatannya tidak transparan.
Yi Soo tersenyum : Memang seperti itulah cara kami berbisnis. Cara Yakuza.
Kata-kata Yi Soo membuat yang lain jadi tegang. Jo Ui Sun merasa Yi Soo tersinggung dengan kata2nya tadi.
Yi Soo : Tentu saja tidak.
Jo Ui Sun ngoceh, ia ini tipe orang yang terbuka dan suka terus terang. Wajahku tidak bisa berpura-pura. Aku hanya mengatakan apa yang ada di pikiranku. Akan sangat berguna untuk belajar bagaimana menyembunyikan perasaanku, tapi aku tidak bisa melakukannya.
Apa kau memang sangat pendiam?
Yi Soo tersenyum : Kadangkala, tergantung situasinya.
Jo Ui Sun menasehati Yi Soo, seorang pebisnis Hotel tidak boleh seperti itu. Itu adalah industri yang sangat membutuhkan keramahan.
Yi Soo : Saya rasa ini juga bisa disebut keramahan, untuk mendengarkan saat orang lain bicara.
Jo Ui Sun membenarkan, tapi itu juga bisa menunjukkan bahwa kau menyembunyikan maksud yang sebenarnya dan hanya mencoba membaca pikiran orang lain. Kau harus jujur seperti aku jika kau ingin mendapatkan kepercayaan orang lain.
Yi Soo : Saya rasa tidak ada seorang pun yang benar-benar jujur. Semua orang memiliki rahasia yang mereka sembunyikan dari orang lain.
Dan kadangkala, orang pura-pura menjadi jujur untuk menyembunyikan rahasia mereka. (whew..mantap bro)
Jo Ui Sun langsung marah dan gelisah. Yi Soo hanya tersenyum dingin. Jun Young mendinginkan suasanya dengan mengundang Yi Soo menghadiri ulang tahun hotel mereka. Yi Soo bersedia.
Sekretaris Park jalan ke arah mereka, ia tampak heran melihat Yi Soo, tapi Park hanya mengangguk sopan. Lalu ia memberikan kotak yang dikirim pengendara motor misterius itu pada Hae Woo. Hae Woo heran, siapa orang itu?
Park tidak tahu. Lalu ia meninggalkan mereka sambil melirik ke arah Yi Soo. Hae Woo mengamati kotak itu dan Yi Soo minum anggurnya dengan tenang.
Byun mendengarkan laporan dari anak buahnya soal Jung Man Chul. Apa kau memiliki daftar telpnya?
Polisi itu membenarkan, selain anda dan Jaksa Jo, orang terakhir yang bicara dengannya adalah Jo Ui Sun. Byun terkejut, maksudmu Jo Ui Sun, Direktur Hotel Gaya?
Hae Woo membuka kotak itu. Semua kecuali Yi Soo mengira isinya adalah hadiah pernikahan. Hae Woo membukanya dan menemukan jam tangan rolex pria.
Yi Soo minum anggur sambil mengamati reaksi Jo Ui Sun. Jun Young tanya apa itu hadiah untuknya.
Hae Woo membalik jam tangan itu dan ada grafir inisial nama ayahnya JES. Jo Ui Sun melihat jam itu dan mengenalinya, ia tampak gugup dan syok. Kakek Jo juga menyadari reaksi putranya.
Jo Ui Sun bingung sekali, jelas-jelas waktu itu ia sudah melempar jamnya ke sungai Han. (Mungkin Jung Man Chul tidak memberikan jam yang asli waktu itu, atau itu memang jam baru.)
Hae Woo menoleh curiga ke arah ayahnya. Jo Ui Sun diam saja, pura-pura tenang. Hae Woo minta ijin ke dalam untuk mengambil anggur. Ia masuk membawa kotak dan jam tangan itu. Jo Ui Sun gemetaran. Yi Soo tersenyum dingin menikmati semuanya.
Hae Woo tampak bimbang, ia mengambil ponsel dan berpikir untuk telp seseorang. Tangannya menggenggam jam tangan itu erat2.
Detektif Byun mengamati catatannya, Han Young Man : meninggal. Han Yi Soo : meninggal. Jung Man Chul ; meninggal. ada nama Jo Ui Sun dan Jo Hae Woo. Lalu Byun ingat percakapan telp terakhirnya dengan Yi Soo.
Yi Soo tidak ingin bertemu di rumahnya maupun di kantor polisi, kita tidak bisa mempercayai siapapun. Ia ingat saat rekannya, mendiang Jung Man Chul menolak bertemu saksi mata yang dimiliki Yi Soo. Yi Soo berkata, anak itu melihat jam tangan jatuh dari pergelangan tangan orang itu! Tapi saat itu Jung tidak mau menanggapi kesaksian anak berusia 7 th.
Detektif Byun baru sadar kalau kasus tabrak lari Han Young Man dan kecelakaan Yi Soo ada hubungannya dengan Jo Ui Sun.
Yi Soo menyetir pulang, ia membuka jendela dan mengulurkan tangannya keluar. Mengenang kembali saat menangkap scarf milik Hae Woo yang terbang. Lalu Yi Soo mengepalkan tangan, seolah mendapatkan scarf itu/Hae Woo di tangannya.
Hae Woo ada di tepi danau, memegang jam tangan milik ayahnya lalu ingat pesan terakhir Yi Soo di telp, semuanya mungkin akan semakin sulit bagimu, mungkin akan terlalu sulit untuk dihadapi. Hae Woo mulai mengerti, ayahnya pasti terlibat dengan kasus itu.
Jo Ui Sun langsung telp Jaksa Oh, berapa kali sudah kubilang, tidak ada jam lain yang seperti itu! Aku sudah membuangnya, dengan tanganku sendiri! Jo Ui Sun mendesak Jaksa Oh untuk mengeluarkan Hae Woo dari kasus ini. Transfer dia ke kasus lain atau apa saja.
Jaksa Kepala Oh tidak bisa melakukannya, ia tidak punya kekuasaan untuk menghentikan Hae Woo melakukan penyelidikan.
Jo Ui Sun tidak percaya, apa kau akan membiarkannya melanjutkan penyelidikannya? Jaksa Oh menenangkan Ui Sun, kasusnya sudah lama dan tidak ada buktinya.
Jo ui Sun teriak2, ia tahu itu. Baginya kasus tabrak lari itu adalah kasus biasa. Ia tahu pasti ada orang yang memiliki banyak uang yang ada di balik ini.
Jaksa Oh mengingatkan, semua orang yang terlibat dalam kasus tabrak lari 12 th itu telah dibunuh. Kita tidak tahu siapa pelakunya tapi kita tahu motif mereka tidak sederhana. Jadi...kalau ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku, itu akan menjadi masalah.
Jo Ui Sun terpaksa menghentikan percakapan mereka karena melihat Hae Woo datang.
Hae Woo mendekat dan langsung menunjukkan jam tangan Rolex itu, ini milik ayah kan? 12 tahun lalu, orang yang bertanggung jawab atas kasus tabrak lari itu bukan ayah Yi Soo, melainkan ayah, ya kan?
Wajah Jo Ui Sun benar-benar tegang.
Oh Jun Young memikirkan jam yang diterima Hae Woo, lalu reaksi ayah mertuanya saat melihatnya. Jun Young telp Sekretaris Kim untuk memeriksa sesuatu. Jun Young sepertinya mencurigai sesuatu.
Jo Ui Sun menyangkal tuduhan putrinya. Hae Woo mengerti, tentu saja jam itu baru. Sedangkan jam yang ada di TKP pasti sudah ayah buang entah kemana. Jam itu ..artinya seseorang sedang mencoba mengirim pesan padaku.
Jo Ui Sun menyangkal lagi, itu tidak ada hubungannya denganku. Ayah Hae Woo jalan pergi.
Hae Woo menahannya, jam di TKP itu, apa Detektif Jung Man Chul menemukannya? Dan setelah mengontak ayah, dia menutupinya. Tentu saja dia pasti sudah menerima suap. Jo Ui Sun syok, hentikan omong kosong ini.
Hae Woo curiga : Saat Jung Man Chul terbunuh, ayah ada dimana?
Jo Ui Sun terpukul karena putrinya mencurigainya membunuh Jung Man Chul.
Hae Woo : Ini terakhir kalinya aku bertanya, sebagai putri ayah.
Jo Ui Sun marah, kau...bukan putriku! Bagaimana seorang anak bisa mencurigai ayahnya sebagai pembunuh?! Kalau kau punya bukti kuat, berikan itu kepadaku! Jo Ui Sun pergi.
Hae Woo merenung dan berpikir beberapa lama. Ini tidak mudah untuknya.
Hae Woo menerima pesan lagi, berupa foto bagian belakang sebuah bis. Ia langsung telp Detektif Byun, kurasa kau juga menerimanya. Orang itu pasti sengaja mengarahkan kita ke sana. Byun berkata mereka harus memeriksa dua perhentian bis itu.
Byun minta Hae Woo tidak mengatakan apa-apa dulu, kita belum tahu apa ini terkait dengan kematian Jung Man Chul atau tidak.
Hae Woo harus segera kembali ke Seoul. Jun Young tanya sebenarnya pesan apa. Hae Woo serba salah, ia tidak bisa langsung menjawab.
Jun Young : Kenapa? apa itu rahasia?
Hae Woo akhirnya mengaku, ada orang yang terus mengirimkan pesan kepadanya dan juga kepada Detektif Byun, ini berkaitan dengan kasus 12 tahun lalu. Jun Young mengerti, maksudnya kasus Han Yi Soo kan?
Jun Young : Apa kau akan baik-baik saja?
Hae Woo ; Apa maksudmu?
Jun Young tahu ada banyak Jaksa yang kompeten selain Hae Woo dan ia juga tahu kenapa Hae Woo menjadi Jaksa, ia juga ingin membalas kematian tidak adil Yi Soo. Tapi Jun Young tidak mau Hae Woo menderita karena kasus itu.
Jadi kalau terlalu berat, tidak apa-apa untuk meninggalkan kasus itu. Kau tidak pengecut meskipun kau melakukannya. Aku merasa tidak enak karena ini.
Hae Woo tersenyum, Detektif Byun juga mengatakan hal yang sama. Jun Young menyarankan Hae Woo untuk tidak mengambil kasus ini.
Hae Woo : Aku tahu. Tapi aku tidak bisa. Kepalaku menyuruhku untuk lari tapi hatiku tidak akan mengijinkannya.
Hae Woo menghibur Jun Young, kalau kasus ini sudah terlalu berat, ia janji akan meninggalkannya. Jun Young tidak terlalu yakin, ia mengenal Hae Woo.
Kang Dae Won, anak yang menjadi saksi tabrak lari waktu itu ternyata kakeknya sakit. Petugas RS berkata kalau kakeknya sudah dipindah ke ruang lain oleh seorang 'keluarga' Dae Won. Bahkan orang itu juga membayar semua biaya RS.
Dae Won heran, kapan itu?
Petugas : Ada seorang pria datang, baru saja.
Kang Dae Won lari keluar, tapi ia tidak melihat orang yang dikenalnya. Yi Soo jalan dan berdiri disamping Dae Won lalu pergi.
Dae Won telp Kim Soo Hyun, ia mengira Soo Hyun yang melakukannya. Ternyata bukan. Ada yang sudah mendahului Soo Hyun. Soo Hyun ini pasti membayar Kang Dae Won untuk diam, apa dia diperintah Jaksa Oh?
Jo Ui Sun gelisah, ia mengeluh di depan ayahnya. Siapa yang sudah melakukan ini. Orang yang tahu masalah itu hanya Jung Man Chul, Ayah, aku dan Jaksa Kepala Oh!
Kakek Jo tampak kesal dan berkata pada anaknya, semua sudah berlalu.
Jo Ui Sun menghentakkan kaki seperti anak-anak, kurasa Hae Woo tahu soal itu.
Kakek Jo menatap tajam anaknya, tahu apa? Ui Sun menjawab, soal kecelakaan 12 tahun yang lalu.
Jo Ui Sun ketakutan, Hae Woo tanya apa saya terlibat dan tentu saja saya menyangkalnya. Hae Woo berkata akan menyelidiki ulang kasus tabrak lari itu. Meskipun kasus ini sudah ditutup, tapi saya harus menjaga martabat saya di depan anak..
Kakek Jo membentaknya : Menjaga martabat itu tidak penting! seorang ayah seharusnya memikirkan lebih dulu luka yang akan diderita oleh anaknya. Kau tidak pantas menjadi seorang ayah!
Tanpa sengaja sekretaris Park mendengar percakapan keduanya. Tangannya yang membawa baki teh gemetaran dan ia tampak marah. Sekretaris Park diam-diam mencintai ayah Yi Soo, bisa dimengerti kalau hatinya terasa sakit.
Jun Young pulang. Sekretaris Park heran kenapa Jun Young sudah kembali. Jun Young berkata Jaksa Jo harus pergi karena mendadak ada urusan. Jun Young heran melihat raut wajah Park, apa kau sakit? Sekretaris Park menggeleng, saya tidak apa-apa.
Yi Soo meninggalkan surat untuk Jaksa Jo Hae Woo di loker stasiun kereta api. Stasiun yang sama yang dipakai ayahnya untuk menyimpan dokumen dari Prof. Kang.
Det. Byun dan Hae Woo tidak bisa menemukan pasar seperti yang mereka terima lewat pesan. Byun menghibur Hae Woo, masih banyak lokasi lain yang bisa diperiksa.
Hae Woo memanggil Byun, ia ingin mengatakan sesuatu, sepertinya soal jam tangan ayahnya. Tapi Hae Woo belum siap dan ia berkata akan mengatakannya nanti. Hae Woo pergi.
Yi Soo mengamati akuarium di apartemennya. Young Hee mendekat, ia komen, akuariumnya terlalu kecil untuk ikan hiu, ya kan?
Young Hee tahu Yi Soo suka ikan hiu, tadinya ia ingin membeli seekor, tapi akuarium ini kekecilan, jadi ia menyerah. Yi Soo tampak heran. Young Hee menjelaskan, saat pertama melihatmu di Jepang, kau menatap lekat2 ikan hiu. Young Hee mencoba mengatur apartemen Yi Soo, tapi ia tidak tahu selera Yi Soo. Young Hee juga membiarkan sebidang dinding tetap kosong sesuai permintaan Yi Soo.
Yi Soo mengangguk puas. Young Hee tampak senang, oya aku tinggal di kamar 1211, dekat dengan kamarmu. Itu kalau kau ingin tahu.
Yi Soo tersenyum : Aku senang kalau kamar kita berdekatan. Apa kau sudah bertemu Kim Dong Soo?
Young Hee sudah mengontaknya tapi tidak berkata kalau Yi Soo yang memanggilnya. Setelah itu Young Hee akan pergi. Yi Soo menahannya, apa kau tidak merasa ingin tahu apa hubunganku dengan Kim Dong Soo?
Young Hee : Tentu saja ingin tahu, tapi aku percaya, kalau aku harus tahu maka kau akan mengatakannya padaku.
Young Hee membungkuk lalu jalan keluar. Yi Soo tersenyum.
Kim Dong Soo benar-benar gembira, ia menjemput Yi Hyun dan menjelaskan soal pekerjaan barunya. Aku sekarang bekerja di Giant Hotel. Yi Hyun mengira itu nama klub baseball.
Dong Soo : Bukan, bukan klub baseball, tapi jaringan Hotel global dan aku akan bekerja disana!
Yi Hyun tampak gembira dan menggodanya, benar? kau yakin itu bukan motel? Dong Soo menghela nafas, wow...kau sungguh merendahkanku. Yi Hyun ketawa, aku cuma bercanda kak. Berarti sekarang kau pegawai hotel ya?
Dong Soo : Itu bukan bidangku, aku menghindari posisi itu. Aku akan bekerja sebagai manajer lapangan. (wkk nama beken sopir) Aku akan menjadi sopir manajer hotel.
Yi Hyun : Whoa..itu adalah posisi yang tinggi! selamat ya!
Dong Soo tertawa lebar, terima kasih. Yi Hyun menebak manager hotel itu pasti sudah tua. Dong Soo membenarkan, ia hanya bertemu sekretarisnya dan sekretaris itu cantik sekali. Yah dari semua wanita..selain Yi Hyun atau Hae Woo..
Dong Soo masih ngoceh. Keduanya melewati toko yang menjual teropong bintang. Yi Hyun melihat ke arah teropong bintang itu. Tiba-tiba ia mendapat telp dari ibunya.
Yi Hyun pulang dan ternyata sudah ada teropong bintang baru di rumahnya. Yi Hyun menerima telp, ia tidak ingat pernah ikut undian, tapi Yi Hyun senang karena mendapatkan teropong impiannya.
Ibu angkat Yi Hyun berkata ia bisa membelinya jika Yi Hyun sangat menginginkannya. Yi Hyun berkata teropong seperti ini mahal sekali, harganya 4 bulan gaji Ayah. Ibu bengong, apa? wkk
Yi Soo pasti membelinya untuk Yi Hyun so sweet.
Yi Soo telp seseorang dan berterima kasih karena bersedia membantunya. Yi Soo juga membeli teropong bintang yang sama untuk apartemennya.
Yi Soo tersenyum hangat ke arah teleskop itu.
Det. Byun dan Hae Woo masih mencari toko yang ada di foto, lalu Byun sadar, ia mengenali daerah sekitar situ, ia pernah kesini sebelumnya.
Kakek Jo telp Jun Young, ia minta Jun Young terus mengawasi Hae Woo. Hae Woo lumayan pintar, jadi kau harus hati-hati.
Byun dan Hae Woo menemukan toko yang ada di dalam foto. Hae Woo jalan ke arah toko dan siapa yang muncul dari dalamnya? It's Kim Soo Hyun.
Hae Woo terkejut, Det. Kim apa yang kau lakukan disini? Soo Hyun tampak tenang, saya baru saja ingin telp anda. Soo Hyun berkata ia juga mencari toko ini, bukankah anda menunjukkan foto itu pada saya?
Hae Woo tidak ingat pernah menunjukkan foto itu pada Soo Hyun. (Aku juga tidak ingat.)
Hae Woo masuk ke dalam toko, di dalam hanya ada seorang anak SMA yang menjaga toko. Anak itu tidak bisa bicara. Det. Byun sudah ingin mengajak Hae Woo pergi, tapi anak itu menarik lengan Hae Woo.
Anak itu menulis, apa nama anda Jo Hae Woo? Hae Woo membenarkan. Anak itu membuka laci dan memberikan sebuah kunci.
Anak itu menulis lagi, saya diminta memberikan itu pada anda.
Hae Woo tanya, siapa yang menyuruhnya? Anak itu menulis, seorang paman.
Hae Woo : Seorang paman? paman seperti apa? Apa kau mengenalnya? Apa kau tahu dimana tempat tinggalnya?
Anak itu mengeluarkan lukisan wajah Hae Woo dari laci yang lain. Hae Woo tertegun.
Byun tanya kapan paman itu datang. Anak itu menulis, kemarin. Hae Woo semakin bingung, pria ini sepertinya mengenal dirinya.
Yi Soo membeli lukisan karya Chagall, "Orpheus". Ia ingat saat bicara berdua dengan Hae Woo soal legenda Orpheus. Orpheus mempertaruhkan nyawanya untuk menemukan istrinya yang sudah mati bahkan ia turun ke dunia orang mati untuk menyelamatkannya. Tapi sayang, setelah berhasil menemukan istrinya, Orpheus lupa dengan larangan Dewa Kematian, untuk tidak berbalik dan melihat istrinya sebelum tiba di dunia fana. Akhirnya Orpheus kehilangan istrinya untuk selamanya. orpheus meninggal karena merindukan istrinya.
Yi Soo mengingatkan dirinya sendiri : Jangan melihat kebelakang.
Det. Byun mengamati apartemen mendiang Prof Kang. Hae Woo heran untuk apa mereka disini. Byun mengajak Hae Woo masuk dulu, siapa tahu kunci itu cocok.
Kim Soo Hyun menahan Hae Woo : Jaksa Jo, anda sudah dengar belum? Orang terakhir yang bicara dengan Jung Man Chul sebelum meninggal adalah ayah anda. saya pikir anda harus mengetahuinya.
Hae Woo bisa menebaknya tapi ia tetap merasa terkejut. Hae Woo jalan masuk mengikuti Byun.
Byun mencoba menekan bel, tapi tidak ada yang membuka pintu. Byun minta kunci Hae Woo. Ternyata kunci itu memang kunci apartemen Prof Kang. Keduanya masuk. Det. Kim Soo Hyun tampak bingung, ini ilegal.
Ketiganya masuk dan menemukan tanda lingkaran merah di dinding warna biru seperti di awal episode. Kim Soo Hyun komen, ini tanda yang sama yang kita temukan di tubuh Jung Man Chul.
Hae Woo minta Det. Byun menjelaskan kepadanya, kau tahu sesuatu kan? Byun minta Soo Hyun keluar dulu.
Byun cerita, 12 tahun lalu, ada seseorang yang dibunuh disini. Dia seorang profesor di Universitas. Namanya Kang Hee Soo. Aku adalah kepala penyelidik kasus itu. Dan Han Young Man adalah orang terakhir yang bertemu Kang Hee Soo.
Hae Woo terkejut : Maksudmu, keduanya saling mengenal?
Byun menggeleng, tidak. Mereka terhubung dengan CEO Jo Sang Gook. Di hari kematiannya, Kang Hee Soo bertemu dengan kakekmu untuk membahas paper yang ditulisnya. Atas perintah CEO Jo, Han Young Man mengantar Kang Hee Soo pulang.
Hae Woo : Kang dibunuh malam itu?
Byun mengangguk, setelah mengantar Kang Hee Soo, Han Young Man terlibat insiden tabrak lari. Keesokan harinya, saat ia ingin pergi menyerahkan diri, dia dibunuh. Han Yi Soo berkata, Han Young Man jelas tidak bertanggung jawab dalam insiden tabrak lari itu. Kau juga mungkin tahu itu.
Byun yakin Han Young Man meninggalkan bukti di loker kereta api. Dan Han Yi Soo menemukannya. Kemungkinan besar ia dibunuh karena itu. Tiga kasus pembunuhan yang terhubung satu sama lain. Kalau saja kita bisa menemukan motifnya.
Hae Woo tampak tertekan. Byun ingin menyudahi penyelidikan dan bicara besok saja. Tapi Hae Woo menahannya, aku sudah dengar, orang terakhir yang bicara dengan Jung Man Chul di telp adalah ayahku.
Hae Woo juga ingin mengatakan sesuatu. Byun mengerti pasti hal yang berat, ia minta Hae Woo istirahat saja. Kita bicara besok saja. Byun jalan keluar.
Hae Woo menatap lingkaran merah itu dan mengamatinya baik-baik.
Dinding biru itu perlahan berubah menjadi air dan kita melihat kolam renang eksklusif dimana Yi Soo berenang di dalamnya. Yi Soo mengambang di dalam air, mungkin ingin berubah jadi hiu.
Saat Yi Soo keluar dari air, Hae Woo mundur terkejut, karena ponselnya berdering. Ternyata Jun Young yang telp dan tanya dimana Hae Woo.
Setelah itu Sekretaris Park mengetuk pintu untuk mengumumkan makan malam. Tapi Jun Young berkata sudah makan di hotel. Park mengerti dan kemudian tanya, tamu yang berkunjung ke villa, orang Korea-Jepang itu..
Jun Young : Maksudnya Direktur Kim Jun?
Park : Namanya Kim Jun? berapa kira-kira usianya?
Jun Young tidak tahu persis tapi sepertinya seusia dengannya, kenapa? Park tersenyum, ia hanya ingin tahu. Aku pasti sudah semakin tua.
Yi Soo jalan keluar dan bertemu Young Hee di lobby. Young Hee tampak muram, tapi langsung tersenyum saat melihat Yi Soo. Young Hee mengangguk sopan.
Yi Soo : Kau pergi ke satu tempat?
Young Hee membenarkan, ia bertemu beberapa orang teman lama. Young Hee tanya apa Yi Soo akan keluar, dan menawarkan diri untuk menemaninya.
Yi Soo menolak dengan sopan, aku ingin jalan-jalan sendiri. Young Hee mengerti, kita bertemu besok.
Yi Soo jalan, tiba-tiba lututnya terasa sakit. Young Hee tampak cemas dan membantu Yi Soo, kau tidak apa-apa?
Yi Soo menahan sakit, aku tidak apa-apa. Young Hee ingin membuat janji di RS, tapi Yi Soo menolak, tidak perlu. Aku sudah tahu apa yang menyebabkan rasa sakit.
Young Hee kelihatan cemas, ia ingat percakapannya dengan Junichiro, apa anda tidak mempercayai Direktur Jun?
Junichiro : Aku tidak mempercayai siapapun, aku hanya percaya pada diriku sendiri. Tapi ada satu orang lagi yang kupercaya. Dan orang itu adalah kau, Young Hee.
Hae Woo jalan sendiri, ia melihat ke langit dan mengeluh tidak bisa melihat bintang Utara. Hae Woo juga malas pulang ke rumah. Ia pergi ke sebuah restoran kecil.
Pemilik resto menyambut baik Hae Woo, anda datang sendirian? Apa kalian bertengkar? Hae Woo ketawa, ia hanya ingin berpikir.
Hae Woo melihat Yi Soo duduk sendirian di satu sudut. Hae Woo heran, apa yang kau lakukan disini? Kau sendirian?
Yi Soo juga tampak terkejut : Ya..dan kau?
Hae Woo juga datang sendirian. Yi Soo mengajak Hae Woo duduk bersama, ia butuh teman bicara. Jika kau tidak keberatan, ayo kita minum bersama.
Hae Woo setuju lalu mengaku ia sedikit merasa tidak nyaman. Yi Soo memuji Hae Woo, kau lumayan jujur.
Hae Woo : Kadang aku berbohong.
Yi Soo : Kadang aku mengatakan yang sebenarnya.
Hae Woo mengaku, memang luar biasa bisa bertemu lagi di tempat seperti ini. Yi Soo berkata, Hae Woo yang mengatakan soal tempat ini, jadi ia datang.
Hae Woo tidak ingat. Yi Soo mengingatkannya, waktu itu..saat kau mengatakan restoran yang menjual kimchi jjigae enak.
Hae Woo : Ah jadi itu sebabnya kau datang kesini?
Hae Woo minum sojunya. Yi Soo komen, kau terlihat lelah. Hae Woo mulai terbuka, benarkah? Aku mengambil kasus yang sedikit rumit. Aku mungkin...akan melepaskan kasus ini.
Yi Soo : Tidak peduli serumit apa kasusnya..aku yakin pasti akan bisa diselesaikan pada akhirnya. Untuk setiap masalah pasti ada solusinya.
Hae Woo : Tapi aku sadar ada beberapa masalah yang tidak ingin kuselesaikan.
Yi Soo : Seperti kasusmu yang sekarang?
Hae Woo mengangguk, mungkin. Yi Soo mendesaknya, apa aku boleh tahu alasannya?
Hae Woo : Jika dalam pencarianmu akan kebenaran kau mungkin akan kehilangan orang yang kau cintai, apa yang akan kau lakukan?
Hae Woo melihat Yi Soo tampak sedikit bingung, ia tersenyum, sudahlah lupakan saja.
Yi Soo : Semuanya akan kembali kepadamu. Menurut pengalamanku, tidak peduli seperti apa aku mencoba menghindarinya, kalau itu adalah sesuatu yang harus kulakukan, akhirnya aku akan melakukannya. Dan semakin kutunda, masalah itu akan menjadi semakin besar.
Kalau kau ingin menemukan kebenaran, kadang kau harus siap untuk kehilangan sesuatu yang berharga bagimu.
Yi Soo ingin menuang soju lagi tapi berhenti saat Hae Woo tanya, apa kau bicara berdasarkan pengalaman pribadimu? Yi Soo membenarkan. Yi Soo harus siap kehilangan Hae Woo demi menuntut kebenaran. Pada dasarnya, Yi Soo bermusuhan dengan semua keluarga Hae Woo. Kakek, Ayah dan mungkin suami serta ayah mertua.
Yi Soo memberi semangat pada Hae Woo, angkat dagumu. Aku yakin kau pasti akan bekerja dengan baik.
Hae Woo tersenyum lebar dan berterima kasih, aku sudah merasa lebih baik sekarang.
Yi Soo : Syukurlah.
Hae Woo mengaku, sebenarnya saat jalan ke tempat ini ia sudah ingin melepaskan kasus ini. Meskipun aku tidak boleh melarikan diri demi temanku. Yi Soo tertegun mendengarnya.
Hae Woo : Kalau dipikir, setiap kali aku bertemu denganmu, aku merasa mendapat semangat. Terima kasih.
Yi Soo tersenyum singkat.
Jun Young menyelesaikan pekerjaannya dan melihat hujan mulai turun. Jun Young gelisah dan mencemaskan Hae Woo.
Yi Soo dan Hae Woo berteduh di pinggir restoran. Hae Woo berkata suaminya akan menjemputnya dan mereka bisa mengantar Yi Soo kembali. Yi Soo menolak, ia akan naik taksi saja.
Hae Woo mengerti. Ia komen, kenapa tiba-tiba hujan. Ini mirip yang mereka alami di hutan dekat villa saat remaja. Yi Soo berkata, itulah mengapa disebut sonagi (hujan deras yang turun tiba-tiba). Hae Woo tersenyum.
Yi Soo dan Hae Woo berpandangan sebentar. Hae Woo memalingkan wajah. Yi Soo mengamati Hae Woo, lalu memberi saran ala Lady Mishil : Larilah..jika terlalu berat, kau masih bisa melarikan diri dari ini. Jadi larilah.
Hae Woo : Apa yang kau katakan tadi itu benar, kurasa semua akan kembali menghantuiku dalam kapasitas yang lebih besar.
Hae Woo minta Yi Soo pulang saja dulu. Yi Soo ingin menunggu sampai Hae Woo dijemput dulu. Hae Woo berkata suaminya akan segera tiba dan Yi Soo bisa pergi dulu. Jangan mencemaskanku, pergilah.
Yi Soo akhirnya bersedia. Ia berbalik dan jalan pergi. Tapi ia berhenti beberapa meter dari Hae Woo. Yi Soo berbalik lalu mulai jalan ke arah Hae Woo dengan cepat.
Hae Woo tampak heran, ada apa?
Tanpa mengatakan apapun, Yi Soo menarik Hae Woo dan menciumnya. What?
Shark [1], [2], [3], [4]
Notes :
Kenapa dia.., apa dia merencanakan ini? Atau memang karena dorongan hati? Han Yi Soo benar-benar mengacaukan hidup Jo Hae Woo.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)