Sukjong tidak percaya dan kelihatan kesal.
Choi Sukwon mengeluarkan boneka jerami itu, ini adalah bukti kutukan itu.
Sukjong terkejut. Para Menteri mulai kasak kusuk.
Sukjong : Apa itu bukti bahwa ada kutuk yang dikirim? Kalau begitu dimana altarnya?
Choi Sukwon : Di bagian Barat Chwi Seon Dang. Seharusnya masih ada disitu.
Sukjong marah : Suk Won, apa kau bisa mempertanggungjawabkan perkataanmu? Karena jika tidak ada altar, kau bukan bersiap untuk meninggalkan istana melainkan .. hukuman mati.
Choi Suk Won membungkuk : Ampuni saya, Yang Mulia.
Sukjong tampak sedikit gelisah dengan ketenangan Suk Won. Choi Suk Won tersenyum menang ke arah Raja.
Dayang2 Hee Bin sedang membereskan altar. Hee Bin minta mereka membersihkan semuanya dan tidak boleh meninggalkan bekas ada altar di tempat itu.
Dayang Uhm mengerti dan minta Hee Bin masuk saja ke dalam. Hee Bin setuju, ia akan menemui PM Yi Yun.
Tiba-tiba terdengar pengumuman, Yang Mulia Raja datang..! Hee Bin dan semua dayangnya terkejut. Mereka langsung menghormat.
Sukjong jalan masuk bersama Choi Suk Won dan Kim Man Gi. Sukjong terkejut, memang benar ada altar di tempat itu.
Choi Suk Won : Silahkan lihat sendiri Yang Mulia, ini adalah buktinya.
Jang Hee Bin terkejut : Bukti apa?
Sukjong jalan dan melihat banyak barang untuk upacara ritual. Sukjong kelihatan bingung. Choi Suk Bin tersenyum sinis.
Sukjong marah : Hee Bin, katakan padaku. Apa kau mendirikan altar untuk mengirimkan kutukan pada mendiang Ratu?
Hee Bin : Yang Mulia, saya tidak tahu apa yang anda curigai, tapi karena Putra Mahkota menderita cacar air, saya dengar mendirikan altar dan berdoa bagi roh Ratu Ingyeong yang meninggal karena cacar air akan sangat membantu.
Choi Suk Won : Itu tidak benar. Itu bukan berdoa untuk Ratu Ingyeong, itu adalah mengirimkan kutukan pada Ratu Inhyeon. Dan ini adalah buktinya.
Sukwon mengeluarkan boneka jerami itu.
Jang Hee Bin menyangkalnya. Itu tidak benar, Yang Mulia! Hee Bin membentak Suk Won, kenapa kau harus melakukan sejauh ini untuk menjatuhkanku?!
Sukjong juga tampak curiga pada Choi Suk Won. Suk Won sendiri tidak menjawab, hanya tersenyum sinis pada Jang Hee Bin.
Kim Man Gi : Mendirikan altar dalam istana Joseon yang menganut faham Konfusianisme kuat sudah melanggar hukum, dan mengirimkan kutukan pada mendiang Ratu adalah kejahatan besar. Saya percaya bahwa tindakan ini harus mendapatkan hukuman setimpal.
Jang Hee Bin tampak panik. Sukjong menghela nafas dengan kesal, ia tidak bisa melindungi Hee Bin saat ini. Sukjong membuat keputusan berat, Hee Bin akan ditahan di Chwi Seon Dang. Dan mengenai kejahatan karena mengirim kutukan pada mendiang Ratu, Aku akan menyelidikinya dengan seksama.
Tangkap semua gungnyeo di kediaman ini kecuali Hee Bin.
Hyeon Moo langsung menjalankannya. Dayang Uhm dan semua pelayan diseret keluar. Shi Young ketakutan, Hee Bin Mama! Hee Bin tidak bisa melakukan apa-apa. Sukjong juga kelihatan frustasi.
Kim Man Gi menyiksa Dayang Uhm dan yang lainnya. Dayang Uhm sudah luka parah, berapa kalipun saya ditanya jawabannya sama, kami mendirikan altar untuk membantu Putra Mahkota sehat kembali.
Kim Man Gi tidak percaya dan meneruskan penyiksaan. Dayang Uhm kesakitan, bunuh saja saya. Hee Bin Mama saya tidak melakukan kesalahan apapun.
Partai Noron ingin menjatuhkan hukuman berat untuk Hee Bin. Bukan lagi dibuang dari istana, melainkan hukuman mati. Jang Hee Bin harus bunuh diri. Dia sudah memalsukan soal racun itu dan bahkan mengirimkan kutukan pada mendiang Ratu. Kejahatan itu pantas mendapat hukuman mati di negara Konfusianisme!
Hee Bin ingin pergi dari Chwi Seon Dang tapi dilarang oleh Hyeon Moo. Ini perintah Yang Mulia Raja. Hee Bin ingin berbicara dengan Raja.
Tiba-tiba Sukjong datang. Hee Bin menyambutnya.
Sukjong tanya satu hal, apa kau benar-benar mendirikan altar untuk mengirimkan kutukan pada mendiang Ratu?
Jang Hee Bin : Tidak, Yang Mulia. Ini hanyalah sebuah kesalahan yang dibuat oleh ibu yang bodoh ini untuk menyelamatkan Yun dari penyakit cacar air.
Sukjong : Apa kau bisa bersumpah atas nama Yun?
Jang Hee Bin : Saya bisa, ini tidak bohong.
Sukjong mengerti dan janji akan membereskan semua tuduhan itu dan mengembalikan posisi Hee Bin sebagai ibu kandung Yun.
Choi Suk Won dan Kim Man Gi mengawasi Dayang Hong serta anak buahnya memeriksa altar Hee Bin.
Dayang Hong menemukan norigae milik Ratu Inhyeon, Ini dia!
Dayang Hong menunjukkan norigae itu pada Kim Man Gi, ini adalah norigae kesayangan mendiang Ratu.
Choi Suk Won : Norigae mendiang Ratu tidak memiliki kaki, bagaimana bisa ada disini?
Flashback, Suk Won menyelinap ke kamar Ratu Inhyeon dan mengambil norigae itu. Ia cepat2 menyembunyikannya ke dalam salah satu bunga teratai yang dipakai dalam ritual itu.
Choi Sukwon : Apa ini bukan bukti yang jelas tentang kutukan itu, Kim Daegam?
Apa kita bisa meminta untuk membatalkan posisi Putra Mahkota?
Kim Man Gi membenarkan, tentu saja. Suk Won tersenyum senang.
Sukjong mendapatkan laporan soal bukti. Mereka bahkan menemukan hiasan mendiang Ratu Inhyeon di altar itu. Para dayang belum mengaku tapi altar itu sendiri adalah buktinya.
Para menteri mendesak Sukjong menghukum Hee Bin, dia pantas mendapatkan hukuman mati.
Sukjong syok : Hukuman mati?
Partai Noron membenarkan, karena itu pantas diterima oleh Hee Bin.
Sukjong benar-benar stres, bagaimana ia bisa menjatuhkan hukuman itu pada wanita yang dicintainya?
Para sarjana mulai protes lagi. Tolong bunuh Jang Hee Bin! Tolong bunuh Jang Hee Bin, Yang Mulia! Mereka menuntut Hee Bin dihukum mati dan PM Yi Yun diturunkan dari posisi Putra Mahkota.
P. Dong Pyeong dan Sukjong mendengar protes itu, keduanya tampak lelah dan stres.
Sukjong : Sekarang, mereka bahkan menyeret Yun-ku dalam masalah ini.
P. Dong Pyeong memohon agar Raja tetap kuat di saat seperti ini. Kedua pria ini jelas sangat mencemaskan keselamatan Hee Bin.
Jang Hee Bin masuk ke penjara mencari Dayang Uhm. Dayang Uhm terkejut melihat Hee Bin.
Hee Bin minta maaf, karena dirinya maka Uhm harus menderita seperti ini.
Dayang Uhm menangis, saya tidak apa-apa. Para pelayan bisa mengorbankan nyawa mereka untuk majikan mereka.
Hee Bin menangis : Maafkan aku, maafkan aku..
Dayang Uhm : Jangan mengatakan itu Mama, saya merasa berterima kasih atas kemurahan anda pada keluarga saya selama ini. Anda adalah majikan terbaik.
Hee Bin menangis sambil memegang tangan Dayang Uhm, mereka adalah teman sejak lama dan hubungan keduanya sangat dekat.
Para sarjana masih melancarkan protes, mereka tidak mau PM Yi Yun yang adalah anak kandung Hee Bin naik takhta. Terimalah permintaan kami, Yang Mulia.
Sukjong stres mendengarkan protes mereka. Ia minum terus. Hyeon Moo tampak cemas melihat sikap Raja.
Sukjong memanggil Hyeon Moo.
Hyeon Moo : Ya, Yang Mulia.
Sukjong : Aku merindukan Ok Jung-ku.
Hyeon Moo tertegun, ia hanya bisa menghela nafas. Hyeon Moo mengerti kesedihan Rajanya.
Sukjong duduk di jembatan Chwi Seon Dang, ia mabuk. Hee Bin jalan cepat menemuinya. Sukjong berusaha berdiri, Ok Jung-ah..tapi ia terhuyung.
Jang Hee Bin tampak cemas dan membantu Sukjong duduk lagi, Yang Mulia..kenapa anda minum terlalu banyak? itu tidak baik untuk kesehatan anda.
Sukjong tersenyum, ia menggenggam tangan Hee Bin, biarkan kita duduk seperti ini sebentar saja.Sukjong ingin bisa bersama Ok Jung-nya sebentar saja.
Kim Man Gi menyiramkan air pada para dayang Hee Bin. Ia menyiksa mereka dengan plat besi panas. Seorang dayang tidak tahan dan teriak akan mengaku. Dayang Uhm tidak mengerti apa yang harus diakui. Tapi rekannya tidak tahan, mereka akan terus seperti ini sampai kita memberikan pengakuan sesuai keinginan mereka.
Dayang itu mengaku, benar, saya sudah mengirimkan kutukan untuk mendiang Ratu. Dayang Uhm terkejut dan berusaha keras menyangkalnya, itu tidak benar.
Tapi terlambat, pengakuan itu sudah dianggap sah oleh Kim Man Gi yang tertawa lebar.
Sukjong tidak percaya, buktinya ada, altarnya ada dan sekarang bahkan ada pengakuan? Sukjong benar-benar cemas.
Jang Hee Bin duduk di kamarnya, ia memikirkan semua kejadian yang ia alami di istana. Semua janji dan apa yang sudah dilakukan Sukjong kepadanya. Sukjong berkata, aku sadar...aku tidak akan pernah bisa melepaskan tanganmu.
Hee Bin menangis, Saat saya berpikir seharusnya saya tidak pernah memasukkan Yang Mulia ke dalam hati saya, sejujurnya saya merasa sangat ketakutan. Karena saya takut, Yang Mulia akan berhenti menemui saya.
Jang Hee Bin menemui Sukjong. Ia membungkuk dan duduk di depan Raja.
Hee Bin ingin tanya sesuatu pada Raja. Apa Raja akan melindungi Putra Mahkota sampai akhir. Apa Yang Mulia akan memastikan Putra Mahkota kita akan duduk di takhta setelah anda dan membuatnya menjadi Raja yang hebat seperti Yang Mulia?
Sukjong : Itu akan menjadi satu-satunya alasanku untuk terus maju.
Hee Bin tersenyum lega, kalau begitu, itu sudah cukup.
Hee Bin : Saya mohon, turunkan perintah anda kepada saya untuk mengakhiri hidup saya.
Sukjong syok, Ok Jung-ah!
Jang Hee Bin : Saya tidak mau membuat Yang Mulia menderita lagi.
Dan saya tidak ingin membuat Yun kita ada dalam bahaya karena ibunya yang bodoh ini. Jadi saya mohon..turunkan perintah untuk mengakhiri nyawa saya, Yang Mulia.
Sukjong diam saja.
Sukjong berpikir di kantornya, Hyeon Moo mendampinginya. Bahkan meskipun sudah terdesak di sudut, ada jalan untuk bertahan. Kalau memang tidak ada jalan, maka aku bisa membuat jalan. Aku akan membuat jalan untukmu, Jang Ok Jung.
Sukjong menghadiri sidang dan memberikan keputusannya tentang altar Jang Hee Bin. Sekretaris Negara harus menjalankannya tanpa kesalahan.
Setelah melakukan penyelidikan, kejahatan Jang Hee Bin, berupa mengirimkan kutukan dan kecemburuan pada Ratu Inhyeon dengan mendirikan altar telah terungkap. Ini adalah kejahatan besar yang akan menggoncangkan keluarga Raja dan istana. Karena Hee Bin mungkin akan membalas dendam saat Putra Mahkota naik takhta kelak.
Jadi, hari ini di bulan Oktober, aku mengakui kejahatan mengutuki dan kecemburuan pada Ratu Inhyeon dari Jang Hee Bin.
Sukjong berhenti sebentar, lalu dengan berat hati melanjutkan : Dan aku memerintahnya untuk melakukan bunuh diri.
Semua menteri terkejut dengan keputusan Raja. Sukjong berkata ia juga memerintah Jang Hee Bin untuk mengikuti upacara peringatan untuk mendiang Ratu Inhyeon dan mengambil waktu untuk merefleksikan semua kejahatannya sebelum ia melakukan bunuh diri.
Kim Man Gi masih protes, ia tidak setuju jika Hee Bin diberikan waktu untuk mengikuti upacara untuk mendiang Ratu dan merefleksikan diri. Kim Man Gi juga tidak mau Putra Mahkota tetap naik takhta kelak, mengingat ibunya adalah seorang pendosa. (Mereka takut jika Yi Yun kelak akan membalas dendam dan membantai mereka semua.)
Sukjong murka, kau melanggar batas lagi! Aku sudah memutuskan untuk melepaskan Hee Bin. Dan Putra Mahkota akan tetap naik takhta. Jika ada yang berkata lagi soal itu, maka dia akan dihukum mati!
Aku akan membunuh Hee Bin, wanita yang kucintai, dan ibu dari Putra Mahkotaku! Apa kalian pikir aku tidak bisa membunuh orang lain sekarang ini? Jadi berhati-hatilah.
Sukjong langsung pergi dengan murka.
Jang Hee Bin bertemu dengan Choi Suk Won. Suk Won membungkuk dan tersenyum, ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya untuk menghibur Hee Bin.
Hee Bin tersenyum, ia mengerti dan berkata bahwa aturan di Joseon adalah hal yang menakutkan. Tidak peduli seperti apa kau berteriak dan melawan, selalu ada batas untuk semuanya.Choi Suk Won : Batas?
Jang Hee Bin : Kau pikir kau sudah menguasai para menteri sebagai Sukwon, tapi mereka sebenarnya akan memanfaatkanmu selama kau masih bisa dimanfaatkan. Mereka tidak akan pernah memikirkanmu selain hanya seorang selir dari golongan rendahan.
Joseon akan memberikan gelar selir pada orang dari kelas rendahan seperti kita tapi negara ini tidak akan memberikan gelar Ratu kepada kita. Tapi aku terlambat menyadarinya.
Jika kau menginginkan lebih dari yang bisa kau terima, maka kau harus membayarnya. Seperti bencana mengerikan yang kuterima saat ini.
Choi Suk Won : Saya tidak akan pernah menjadi seperti itu. Saya akan mengikuti jalan anda dan pasti akan menjadi Ratu. Tapi saya tidak akan pernah turun seperti anda.
Jang Hee Bin : Tidak pernah....tidak ada kata 'tidak pernah' di dunia ini. Kau tidak bisa merasa yakin soal masa depan.
Choi Suk Won : Jangan terlalu menyalahkan saya. Saya hanya melakukan itu untuk bertahan hidup.
Jang Hee Bin : Tapi semakin kau berusaha untuk bertahan maka kau akan semakin terperosok ke dalam lubang. Satu hari, itu akan memukulmu sampai ke tulang2mu. Kejahatan yang kau lakukan sekarang akan kembali menghantuimu di masa depan.
Choi Suk Won tersenyum : Apa salah saya?
Jang Hee Bin : Orang lain mungkin tidak tahu, tapi kau dan aku mengetahuinya.
Choi Suk Won terdiam, ia kelihatan marah. Lalu jalan pergi tanpa menghormat.
Ny. Yoon menemui Hee Bin sambil membawa PM Yi Yun. Hee Bin langsung menggendong anaknya. Ny. Yoon minta Hee Bin kuat menjalani semua ini dan ia juga minta ijin mengikuti upacara untuk Ratu Inhyeon.
Hee Bin mengerti dan yakin Raja akan mengijinkannya.
Ny. Yoon tidak tahan lagi, ia memegang tangan putrinya sambil menangis, Mama..ini semua salah saya. Saya yang menyebabkan kekacauan ini..saya benar-benar berdosa, saya..
Hee Bin menangis, jangan mengatakan itu, aku sudah diminta untuk berhati-hati, ini salahku karena terlalu ceroboh. Tapi cacar air Yun memang sembuh.
Ny. Yoon memeluk putrinya, ia benar-benar menyesal. Keduanya menangis.
P. Dong Pyeong menemui Sukjong, ia meminta Raja menarik kembali perintahnya pada Hee Bin untuk bunuh diri. Itu bukan yang sebenarnya anda pikirkan.
Sukjong : Apa aku benar-benar merasakan seperti itu atau tidak? Apa itu masalah? Itu adalah keputusan yang kuambil sebagai Raja.
P. Dong Pyeong protes, Yang Mulia... anda adalah Raja yang kejam yang bisa membuang segalanya demi mencapai tujuan anda. Tapi kecuali satu! Hee Bin Mama adalah pengecualiannya.
Sukjong memperingatkan pamannya.
P. Dong Pyeong : Kepada kekasih Yang Mulia dan ibu dari putra Yang Mulia! Bagaimana anda bisa memerintahnya untuk bunuh diri begitu saja?
Sukjong marah, meskipun paman adalah keluargaku..jika paman membuatku marah, aku tidak akan bersikap lunak.
P. Dong Pyeong akhirnya berlutut, ini juga demi Yang Mulia sendiri. Saya tahu jika anda membiarkannya bunuh diri, ini sama artinya dengan menikam jantung Yang Mulia sendiri. Saya mohon jangan membuat kesalahan membunuhnya dan membuat jiwa anda mati.
Sukjong membentaknya, apa yang paman ketahui tentang diriku? Dia adalah kekasihku dan Ratuku, jadi aku akan mengurusnya sendiri!
P. Dong Pyeong menangis : Ya, saya tahu. Setelah anda membunuhnya, anda akan baik-baik saja untuk satu atau dua hari. Tapi tidak akan lama..anda akan menderita perasaan bersalah dari dalam hati anda setiap malam.
Jadi saya mohon, saya mohon..tolong tarik kembali. Perintah untuk membunuhnya. Demi kebaikan Yang Mulia sendiri...dan untuk dia yang membuat anda ingin meninggalkan takhta dan dia yang anda cintai dengan sepenuh hati anda dan satu-satunya pengecualian..demi satu-satunya wanita Yang Mulia.
Sukjong menghela nafas, dia berkata bersedia mati untukku. Wanita itu berkata padaku..
Sukjong tidak bisa bicara lagi, suaranya tertahan di tenggorokan, Sukjong menangis.
Hyun Chi Soo murka, Raja itu benar-benar bukan manusia! Bagaimana ia bisa memerintah wanita yang sudah melahirkan putranya untuk mati!
Chi Soo memerintah Seol Hyang untuk menyiapkan kontrak sebesar 10 kali lipat dari kontrak yang sudah ia siapkan dan ingin bertemu Kim Man Gi.
Chi Soo memberikan kontrak pada Kim Man Gi dengan nilai yang sangat besar. Dengan jumlah itu, anda bisa menguasai seluruh pasar di ibukota dalam tangan anda.
Kim Man Gi membuka kotraknya dan terkejut, jumlahnya besar sekali.
Chi Soo ketawa, itu adalah rasa terima kasihnya karena Kim Man Gi sudah berhasil menghancurkan keponakan Jang Hyeon musuhnya.
Tapi....seorang pria harus memiliki impian. Saya ingin mendapatkan wanita milik Raja.
Kim Man Gi terkejut, apa? Chi Soo berkata ia ingin mengambil Jang Ok Jung.
Berikan dia kepada saya sebagai persembahan. Raja memerintah untuk membunuhnya, tapi ia bisa diusir saja setelah diturunkan dari posisinya.
Diluar dugaan, Kim Man Gi justru marah. Benar-benar seorang pedagang yang arogan. Apa kau tahu negara seperti apa Joseon itu? Kau akan dihukum hanya karena menemui gungnyeo yang belum pernah disentuh oleh Raja di Joseon! Meskipun ia akan dibuang, beraninya kau berkata 'mengambil' pada wanita yang telah melahirkan putra Raja?
Benar-benar tidak tahu diri dan tidak tahu malu!
Kim Man Gi meremas kontrak dalam jumlah besar itu dan melemparkannya ke muka Chi Soo. Jang itu sudah memiliki hubungan dengan Raja bahkan saat Ratu Ingyeongku masih hidup. Dan menjadi penyebab Ratu Ingyeongku meninggal dalam duka mendalam. Apa kau pikir, aku akan menukar rasa duka Ratu Ingyeongku hanya dengan beberapa toko? (Kim Man Gi termakan hasutan Min Yoo Jung waktu itu dan ia tidak tahu yang sebenarnya. Ratu Ingyeong tidak pernah tahu hubungan Sukjong dengan Ok Jung. Dalam drama maupun sejarah.)
Kim Man Gi minta Chi Soo segera meninggalkan Joseon. Kalau Chi Soo masih ingin hidup. Kim Man Gi pergi. Chi Soo benar-benar harus putar otak untuk menyelamatkan Ok Jung-nya.
Partai Noron heran, kenapa Raja sepertinya begitu mudah menjatuhkan hukuman mati untuk Hee Bin. Mereka mengira Raja akan bertahan beberapa lama. Tapi mereka berpikir mungkin Raja ingin menyelamatkan Putra Mahkota. Lagipula Raja adalah seorang yang dingin dan kejam jika berbicara soal kekuasaan Kerajaan. Sekarang Raja bahkan membuang Hee Bin.
Kim Man Gi diam saja, ia mendengar semua pendapat anak buahnya. Ia menggeleng, tidak...ada sesuatu yang menggangguku. Raja mungkin memiliki rencana yang lain.
Jang Hee Bin bersama Ny. Yoon akan berangkat ke kuil tempat upacara pemakaman untuk Ratu Inhyeon. Hyeon Moo akan mengawal Hee Bin.
Sukjong mendapat laporan dari Kasim Yang, tandu Hee Bin sudah berangkat ke kuil. Sukjong menghentikan kegiatannya dan jalan keluar.
Tandu Hee Bin mulai berangkat. Hee Bin membuka jendela dan memandang ke arah kediaman Raja dengan penuh kerinduan.
Ternyata Sukjong juga jalan keluar. Ia melihat rombongan Hee Bin dan mengejarnya. Oh my...OSTnya..
Sukjong lari ke arah rombongan itu dan berhasil menghentikan mereka. Semua langsung berhenti dan menghormat pada Raja. Pelayan membuka pintu tandu.
Hee Bin keluar dan tersenyum lebar saat melihat Sukjong, Yang Mulia.
Sukjong jelas merindukan Ok Jung, aku tidak melihatmu beberapa waktu..
Jang Hee Bin terharu : Yang Mulia.
Sukjong merasa bersalah, aku tidak bisa melindungimu sampai akhir di istana ini. Kau tidak boleh memaafkanku. Pada akhirnya, aku melepaskan tanganmu.
Jang Hee Bin : Tidak..ini lebih dari cukup, Yang Mulia.
Sukjong ingin mendekat tapi tidak berdaya. Hee Bin tahu itu. Akhirnya Sukjong mundur dan jalan pergi sambil menangis.
Flashback,
Sukjong bertemu Chi Soo. Tebakannya benar, Sukjong sudah memeriksanya. Cara Chi Soo melihat ke arah Ok Jung saat di istana. Sukjong menyadari sesuatu yang tidak bisa ia abaikan sebagai seorang pria.
Melihat semua masalah yang kau berikan pada Ok Jung, tidak cukup hanya dengan mencincangmu dan melemparkanmu ke dalam api neraka. Tapi kau satu-satunya yang bisa menyelamatkan Ok Jung saat ini.
Chi Soo marah : Bukankah Yang Mulia sendiri yang memutuskan untuk membunuh Ok Jung? Tapi anda ingin menyelamatkannya sekarang?
Sukjong : Aku tidak akan pernah bisa menyerahkan Ok Jung pada mereka yang sangat ingin membunuhnya. Aku memilih pergi dengannya.
Chi Soo terkejut, Yang Mulia..
Sukjong : Yang terburuk, aku bahkan berpikir untuk melepaskan takhtaku. Tapi aku akan mengurus masalahku sendiri. Bawa saja Ok Jung dan pergilah dengannya. Aku akan mengatakan caranya kepadamu lewat Hyeon Moo.
Chi Soo mengerti sekarang perasaan Sukjong yang sesungguhnya.
Ny. Yoon menghadap Sukjong, ia minta ampun semua ini terjadi karena kesalahannya. Dia merasa sedih karena Putra Mahkota sakit cacar air, jadi Ny. Yoon mendorong Hee Bin memberikan persembahan karena itu satu-satunya cara.
Kesalahan Hee Bin hanyalah berdoa untuk Putra Mahkota.
Sukjong tahu itu. Tapi dunia tidak bisa menerima kebenaran dari Ok Jung. Sukjong minta Ny. Yoon melakukan sesuatu untuknya.
Ny. Yoon langsung bersedia melakukannya. Sukjong minta Ny. Yoon mengantar Ok Jung ke upacara penguburan untuk Ratu Inhyeon.
Itulah semua rencana Sukjong yang tidak diketahui Ok Jung. Sukjong jalan pergi sambil menangis, karena ia tidak tahu kapan ia bisa bertemu Ok Jung lagi. Hee Bin menangis memandang punggung Raja.
Hee Bin dan Ny. Yoon benar-benar pergi ke kuil untuk berdoa. Hee Bin duduk sendiri dalam sebuah ruangan. Tiba-tiba ada seseorang masuk dan membiusnya. Hee Bin pingsan.
Hyeon Moo mengarahkan pedang ke leher Chi Soo : Ini adalah pesan Yang Mulia Raja, pastikan untuk menyelamatkan Jang Ok Jung.
Chi Soo menyingkirkan pedang Hyeon Moo. Lalu berbalik ke Ny. Yoon, ia membungkuk. Saya mohon, bertahanlah untuk tetap hidup. Segera setelah saya sampai di Qing, saya akan mengirim seseorang untuk menjemput anda.
Ny. Yoon mengerti. Ia sangat bersyukur nyawa putrinya mungkin masih bisa diselamatkan. Tolong jaga Hee Bin saya sebaik mungkin. Chi Soo mengangguk.
Setelah itu, Ny. Yoon masuk ke tandu Hee Bin dan kembali ke istana bersama Hyeon Moo.
Dayang Hong melihat tandu Hee Bin kembali ke istana. Ny. Yoon berdoa sendiri, Ok Jung...kau harus bertahan hidup.
Dayang Hong menemui Choi Suk Won yang sedang makan malam. Jang kembali ke istana. Suk Won sibuk menikmati daging, daging ini enak sekali, buatkan ini terus untukku. Dayang Hong mengiyakan.
Choi Suk Won meletakkan sumpitnya, ia heran kenapa Hee Bin kembali. Kalau ia jadi Hee Bin, ia akan melarikan diri.
P. Dong Pyeong bergegas ke Chwi Seon Dang. Ia terburu-buru sampai menabrak beberapa dayang. P. Dong Pyeong melihat meja untuk ritual sayak sudah disiapkan. Ia bergegas masuk ke dalam.
Ternyata Jang Hee Bin tidak ada di dalam. Hanya ada Hyeon Moo. Dimana Hee Bin Mama? Hyeon Moo diam saja. P. Dong Pyeong teriak dan jalan keluar.
Hyeon Moo : Yang Mulia Raja...mengirimnya pergi.
P. Dong Pyeong menemui Raja. Yang Mulia..kenapa anda melakukan itu? Sukjong berbalik, melakukan apa?
P. Dong Pyeong : Saya baru saja dari Chwi Seon Dang. Apa ini yang anda maksudkan sejak awal saat anda memerintahkan hukuman mati?
Sukjong : Bagaimana aku bisa..memaksakan hukuman mati pada Jang Ok Jung? Aku bersumpah tidak akan pernah melepaskan tangan Jang Ok Jung.
P. Dong Pyeong tanya apa rencana Raja berikutnya. Sukjong akan menghadapi para menteri secara langsung. Kalau tidak ada jalan lain, kondisi terburuknya ia sudah mempertimbangkan untuk turun takhta.
P. Dong Pyeong tidak percaya. Sukjong tidak punya pilihan, takdir hidupnya juga bukan takdir biasa. Ia hanya bisa menyerahkan wanita yang dicintainya pada saingannya. Itu adalah pilihan terbaik. P. Dong Pyeong tanya siapa yang dimaksud dengan saingan Raja.
Jang Hee Bin sadar dan menemukan Chi Soo duduk di sampingnya. Ini seperti kejadian waktu Ok Jung diusir dari istana dengan semena-mena oleh partai Seoin dan Ratu Inhyeon.
Hee Bin terkejut dan ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi. Chi Soo menghela nafas dan menjelaskan ini semua adalah perintah Yang Mulia Raja. Chi Soo menceritakan semuanya, bahwa Sukjong tidak rela menyerahkan Ok Jung pada orang2 Noron dan Sukjong memilih lari dengan Ok Jung.
Hee Bin gemetaran, ia mengerti sekarang kenapa Sukjong memandanginya seperti itu tadi, dan merasa bersalah karena tidak bisa melindunginya di istana ini.
Jang Hee Bin lari keluar menemui Chi Soo. Chi Soo berkata sudah mendapat kapal yang akan pergi ke Qing dan mereka bisa langsung pergi. Hee Bin menolaknya, aku harus kembali ke istana.
Chi Soo terkejut : Ok Jung-ah.
Jang Hee Bin : Aku tidak boleh mengakibatkan masalah untuk Yang Mulia Raja. Perintah itu dibuat oleh Raja dan aku tidak bisa membuat Yang Mulia melanggar perintahnya sendiri.
Chi Soo : Tapi perintah itu adalah untuk mengambil nyawamu!
Jang Hee Bin : Aku tidak ingin menjadi wanita yang pengecut bagi Yang Mulia atau ibu pengecut untuk Yun-ku. Ini waktunya bagiku untuk melindungi mereka. Yang Mulia Raja sudah melindungiku selama ini. Tapi sekarang, aku akan melindungi Yang Mulia sebagai Raja. Dan melindungi Yun-ku sebagai Putra Mahkota. Untuk itu, aku harus kembali ke istana.
Chi Soo : Dia mengirimmu pergi dengan memikirkan semua itu. Jangan menyia-nyiakannya!
Jang Hee Bin : Tempat kematianku adalah disisi Yang Mulia Raja di dalam istana. Aku, Jang Ok Jung telah hidup untuk melakukan itu. Jadi kumohon, Chi Soo orabeoni, tolong antarkan aku pada Yang Mulia Raja.
Chi Soo menggelengkan kepalanya, kumohon Ok Jung..
Hee Bin menangis, kumohon antarkan aku! Ke tempat dimana Yang Mulia Raja berada.
Chi Soo : Jang Ok Jung!
Jang Hee Bin : Tolong biarkan aku pergi. Agar aku bisa kembali ke sisi Yang Mulia. Agar aku bisa melindungi cintaku untuk Yang Mulia Raja.
Chi Soo menyerah, ia menahan tangisnya, baiklah....aku akan membantumu. Untuk melindungi cintamu. Sehingga aku bisa melindungi cintaku.
Para Menteri kelihatan marah, ada rumor bahwa Jang Hee Bin menghilang dari istana. Yang Mulia Raja membawa pergi Jang Hee Bin di malam hari.
Kim Man Gi marah, kalau Raja melanggar perintahnya sendiri, maka dia harus membayar sesuai dengan hukum. Kita ke Chwi Seon Dang sekarang untuk memastikan kebenarannya!
P. Dong Pyeong melihat petugas menyiapkan racun untuk Jang Hee Bin. Ia menangis sedih.
Chi Soo mengantar Jang Hee Bin kembali ke istana. Wajah Chi Soo tampak sedih. Hee Bin kelihatan pasrah menerima takdirnya.
Hyeon Moo menghadap Raja. Suaranya terdengar mendesak. Sukjong tanya apa para Menteri sudah mulai menulis surat menuntutnya turun takhta?
Hyeon Moo : Hee Bin Mama kembali, Yang Mulia.
Sukjong syok, apa? Hyeon Moo mohon agar Raja membunuhnya saja, ia sudah meminta Hyun Chi Soo membawa Hee Bin pergi tapi ternyata ia kembali. Sukjong panik, kenapa ia kembali?!
Hee Bin ada di kamar Yun. Ia memeluk PM Yi Yun sambil menangis. Ok Jung masih belum bisa meninggalkan putranya saat itu.
Kim Man Gi dan partai Noron jalan ke Chwi Seon Dang, mereka sudah melihat para petugas yang siap melaksanakan ritual sayak. Kim Man Gi memberi tanda untuk memulai pelaksanaan hukuman.
Sekretaris Negara berseru : Jang Hee Bin, terimalah perintah dari Yang Mulia Raja.
Mereka mulai gelisah karena pintu Chwi Seon Dang tidak juga terbuka.
Tiba-tiba pintu itu terbuka dan Jang Hee Bin jalan keluar.
P. Dong Pyeong lari ke Chwi Seon Dang dan melihat Hee Bin. Ia geleng kepala, benar-benar terpukul. Kenapa Ok Jung kembali ke istana.
Jang Hee Bin jalan perlahan ke arah tikar yang disiapkan dan berlutut di depan Sekretaris Kerajaan. Siap menjalankan perintah Raja.
Sukjong duduk di kantornya, benar-benar tidak percaya, marah, stres dan syok.
Dayang istana yang bertugas membawa racun tampak gemetaran saat harus memberikan racun pada Hee Bin.
P. Dong Pyeong buka suara : Ijinkan aku...ijinkan aku yang memberikan itu kepadanya.
Semua terkejut. P. Dong Pyeong membawa baki berisi racun itu dan dengan gemetar meletakkannya di depan Jang Hee Bin. P. Dong Pyeong menangis. Ia harus mengantarkan racun untuk wanita yang dicintainya.
Jang Hee Bin mengerti dan tersenyum lemah pada P. Dong Pyeong. P. Dong Pyeong mengangguk dan berbalik, ia menutup mulutnya agar tidak menangis. Ini perpisahan yang menyakitkan untuknya.
Jang Hee Bin berdiri dan menghormat ke arah istana Raja. Sukjong masih di kantornya, seperti tidak bisa bernafas.
Jang Hee Bin meraih mangkuk racun di depannya dengan tangan gemetar lalu meminumnya. Kim Man Gi tersenyum puas sementara P. Dong Pyeong tidak percaya melihatnya.
Sukjong tidak tahan lagi, ia lari keluar kantornya.
Terlambat, Ok Jung sudah minum racunnya, Hee Bin menjatuhkan mangkuk racun dan memegang tenggorokannya.
P. Dong Pyeong menangis melihatnya. Sukjong lari ke Chwi Seon Dang diikuti Kasim Yang.
Sukjong tertegun melihat kondisi Ok Jung. Semua menyadari kehadiran Raja dan membungkuk. Sukjong lari dan memeluk Ok Jung-nya.
Jang Ok Jung..aku sudah mengirimmu pergi, kenapa kau kembali lagi? Kau tidak seharusnya kembali.
Jang Hee Bin : Bagaimana saya...bisa tidak kembali? Kembali ke sisi Yang Mulia...
Hee Bin batuk-batuk dan Sukjong menangis.
Jang Hee Bin : Yang Mulia...bisa menghabiskan sisa hidup saya di lengan anda...saya bahagia.
Ok Jung mengulurkan tangan membelai pipi Sukjong, dalam hati berkata .. Aku, Jang Ok Jung, hidup dalam cinta untuk Yang Mulia..jadi aku kembali untuk melindungi cinta itu sampai akhir.
Jang Ok Jung meninggal dunia.
Sukjong seperti berhenti bernafas, Ok Jung.. Jang Ok Jung.. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu...
Sukjong memeluk tubuh Ok Jung erat-erat dan menangis sedih.
P. Dong Pyeong, Kasim Yang, bahkan Hyeon Moo menunduk dan menangis.
Sukjong duduk di balairung istana yang kosong sendirian, lalu ia jalan ke Chwi Seon Dang malam-malam. Tidak ada lagi Ok Jung disana.
Sukjong duduk di jembatan, ia berpikir ..satu-satunya hal yang bisa melindungi cinta adalah cinta itu sendiri. Kau hidup dalam kehidupan yang berapi, Jang Ok Jung. Orang yang akan menepuk bahuku yang sepi..atau orang yang akan menghapus air mataku sudah tidak ada lagi.
Sukjong menangis. Satu-satunya kekasihku, satu-satunya untuk Yi Sun sang Raja...Jang Ok Jung..sudah tidak ada lagi di dunia ini.
TAMAT
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16-1], [16-2], [17], [18], [19], [20], [21-1], [21-2], [22-1], [22-2], [23-1], [23-2]
Myeong Reung - Makam Sukjong dan Ratu Inhyeon |
Selama 46 th pemerintahannya, Sukjong melakukan tiga kali reformasi. Dia memerintah dengan otoritas paling kuat dalam sejarah dinasti Joseon. Dia membangun fondasi untuk periode renaissanse di Joseon.
Yang akan mempengaruhi pemerintahan Yeong Jo dan Jeong Jo.
Setelah kematiannya, Jang Hee Bin tidak mendapatkan gelar kehormatan. Awalnya dia dikuburkan di tempat lain. Tapi pada tahun 1969, makamnya dipindah ke Kota Goyang. Makam Sukjong, Ratu Inhyeon dan Jang Hee Bin ditempatkan bersama.
Thank You ^^ |
Endingnya tidak sesuai novel, tidak ada surat Hee Bin, tidak ada Choi Suk Won yang ingin jadi Ratu dan tidak ada Hyun Chi Soo yang mabuk-mabukan lalu meninggal dalam perkelahian. Mungkin karena waktunya terbatas. Meskipun ini drama sejarah yang hasilnya sudah pasti, tapi menarik juga melihat sejarah dari sisi yang berbeda. Paling tidak dalam satu masa, Jang Ok Jung pernah hidup dalam cinta bersama Sukjong.
장희빈 초상 역관 집안의 서녀인 장희빈은 아들 균(훗날 경종)을 낳았으나 인현왕후를 저주한 혐의로 죽임을 당했다. 우승우(한국화가)
Aku menemukan potret lain Jang Hui Bin tapi sepertinya sedikit rusak. Hee Bin hanya mengenakan busana tipis. Heran, siapa yang bisa melukis Hee Bin seperti ini. Tidak yakin ini lukisan resmi atau masih setengah jadi. (http://blog.naver.com/PostView.nhn?blogId=ohyh45&logNo=20107271050)
Makam Jang Hee Bin sampai sekarang masih sering dikunjungi wanita muda yang ingin mendapatkan kekasih hehe...katanya, kalau mereka berdoa dan memberi penghormatan pada Jang Hee Bin di makamnya, mereka akan segera menemukan cinta. Itu mitosnya.
Yoo Ah In dalam salah satu tweet-nya berkata : Apakah sejarah bukan sesuatu yang ditulis oleh mereka yang memandang dirinya sendiri lebih baik daripada orang lain saat mereka memalsukan semua hal bahkan saat semua orang melihatnya dan mereka menyangkal apa yang terjadi. Sesuatu yang sudah mengendap melalui drama historis dan dipelajari seperti itu. Ini adalah nilai karena memiliki pemikiran yang berbeda sekali saja.
Apa kita memutar balikkan kebenaran ataukah hanya suatu stereotype? Siapa yang bisa memastikannya? Mungkin tidak akurat, tapi itu hanya suatu pandangan yang sedikit berbeda. Aku senang memerankan Sukjong yang benar-benar baru.
Apapun yang kita lakukan, sejarah dibesar-besarkan dan diputar balikkan. Apakah semuanya akan berakhir kalau kita hanya percaya sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita, dengan filter kita sendiri, saat kita memilih sesuatu yang sepertinya paling baik? Haha, lihatlah negara-negara disekitar kita, dan juga semuanya. Semuanya sampah.
Heh..aku tidak tahu, aku mabuk.
(Ada yang bilang, orang mabuk akan berkata yang sebenarnya, saat mengirim pesan2 ini Yoo Ah In sedang mabuk dan tidak bisa berhenti mengetik. Sepertinya dia sedikit frustasi dengan rating Jang Ok Jung. Wkkk)
Anyway, thank's for all your readership, comments, insightful thoughts, anything.
Love you all guys ^^
Tirza Kwan
It's just a drama after all..the great one. |
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)