Genre: Period, Romance, Melodrama
Episodes: 24
Broadcast network: SBS
Broadcast period: 2013-Apr-08 to 2013-June-25
Air time: Monday & Tuesday 21:55
Cast
Kim Tae Hee as Jang Ok Jung
Yoo Ah In as Sukjong
Jae Hee as Hyun Chi Soo
Lee Sang Yeob as Dong Pyung Goon
Han Seung Yeon as Choi Sook Bin
Hong Soo Hyun as Queen In Hyun
Sung Dong Il as Jang Hyeon
Note : Jaman Pemerintahan Raja Hyeonjong (Raja ke-18 Joseon) dan Sukjong (Raja ke-19).
Episode 1
Jang Ok Jung sibuk sekali pagi itu. Semua staf dan karyawan-nya bekerja keras untuk menyiapkan hanbok-hanbok dan asesoris terbaik di butik Nona Jang itu.
Ok Jung memeriksa semua koleksinya dengan teliti. Jokduri, binyeo (tusuk konde), bros, norigae, semuanya tersedia dengan desain terbaru dan sangat eksklusif. Ok Jung memastikan semua asesoris sesuai dengan hanboknya. Karena akan ada tamu istimewa yang datang.
Tamu yang ditunggu akhirnya tiba, Lady Min dari klan Yeoheung Min. Klan bangsawan terpandang.
Ok Jung dan semua stafnya membungkuk pada Lady Min. Anda ingin mencari busana untuk dikenakan pada acara pemilihan Putri Mahkota?
Lady Min membenarkan, ia ingin mencari jeogori/baju atasan pink dan mantel luar untuk dipakai diatas jeogori. Dan juga chima/rok merah. Lady Min akan memutuskan setelah melihat desain Ok Jung.
Pelayan Lady Min minta Ok Jung menutup butiknya saat Lady Min belanja, dia adalah putri tertua Bangsawan Min Yu Jung yang terkenal. Dibelakang mereka ada pelayan kecil dengan wajah licik, yeah...dia adalah Dong Yi wkk
Ok Jung dengan senang hati bersedia menutup butiknya.
Kita diperlihatkan masa depan kedua gadis ini. Ratu Inhyeon (Inhyeon Wanghu) jalan bersama rombongan. Dari sebelah kiri ada Jang Heebin (Jang Ok Jung) jalan bersama rombongannya. Kedua istri Raja Sukjong itu bertemu di depan Daejeon. Wuih terasa ada sengatan listrik dari mata keduanya.
Lady Min melihat-lihat rancangan Ok Jung, kalau dia suka dengan rancangan ini, ia akan mengambil jeogori warna emas dan chima lagi untuk putaran kedua pemilihan. Lady Min juga akan memesan asesoris dari Ok Jung.
Pelayan Lady Min berkata kalau Nona-nya sudah bisa dipastikan masuk ke putaran ketiga. (Karena dia berasal dari kerabat Ratu Myeongseong, dan juga satu partai dengan Ratu. Partai Seoin)
Lady Min tertegun melihat desain Ok Jung, warna bajunya seperti melompat keluar dari kainnya.
Ok Jung membenarkan, ia ingin mencoba menonjolkan perasaan bunga yang ingin memancing kupu-kupu. Itu sebabnya Ok Jung mewarnai kainnya sendiri.
Lady Min tidak mengerti, kupu-kupu yang mencari bunga. Bagaimana bunga bisa memancing kupu-kupu?
Ok Jung : Itu hanya ungkapan saja, saya ingin membuat busana yang bisa membuat pria jatuh cinta.
Lady Min tidak suka, itu terlalu memalukan. Ia tidak membutuhkan busana seperti itu.
Ketika mereka sedang bicara, pelayan kecil Lady Min mendekati salah satu manekin Ok Jung dan menyentuh norigae kupu-kupu.
Lady Min ingin busana yang sesuai dengan acara resmi seperti itu. Busana yang meskipun hanya dilihat sekilas saja, tidak akan kehilangan keanggunannya. Busana yang memancarkan sifat baik seorang Ratu.
Pelayan Lady Min menjatuhkan salah satu manekin Ok Jung. Membuat Ok Jung terkejut.
Lady Min melanjutkan, aku rasa kita tidak cocok. Meskipun busanamu sangat cantik, tapi bukan itu yang kucari. Tapi karena kau harus menutup toko karena aku dan tidak bisa menerima tamu lain, maka aku akan memberikan kompensasi.
Ok Jung menolak, karena tidak ada penjualan, jadi tidak perlu kompensasi. Lady Min dan pelayannya pergi.
Ok Jung menghentikan pelayan kecil Lady Min. Kau harus mengembalikan apa yang kau curi.
Gadis itu merasa tidak mencuri apapun. Ok Jung memeriksa tangan gadis itu dan menemukan norigae kupu-kupu yang tadi dilihatnya.
Gadis itu berkata kalau ia tidak tertangkap, maka itu tidak bisa dianggap mencuri.
Ok Jung : Ada solusi yang lebih baik dari itu. Kalau aku memberikan hiasan ini untukmu, maka kau tidak mencuri ini. Tapi ini yang terakhir kalinya, jangan diulangi lagi.
Ok Jung memberikan norigae itu pada gadis itu dan tanya siapa namanya. Gadis itu berkata ia tidak punya nama, hanya dipanggil anjing kampung, tapi ia punya nama keluarga. Yaitu Choi.
Choi tanya siapa nama Ok Jung. Ok Jung mengatakan namanya, namaku Jang Ok Jung.
Choi tersenyum dan berkata ingin menjadi wanita seperti Jang Ok Jung.
Kita kembali lagi di halaman Daejeon dan pelayan Lady Min itu sekarang juga berdiri di kejauhan melihat kedua pendamping Raja.
Dia sudah diangkat menjadi Selir Sukjong, Choi Sukbin. (Sukbin Choi ssi)
Putra Mahkota Yi Sun duduk di depan peramal buta dan mendengarkan kata-kata pria tua itu. Kebenaran dan kebajikan. Peruntungan anda kelihatan bagus.
Ini benar-benar...keberuntungan yang tidak bisa dipercaya.
PM Yi Sun nyengir, kurasa aku memang mendengar kalau aku punya keberuntungan terbaik di Joseon.
Peramal : Meskipun hanya duduk-duduk saja, anda dikelilingi oleh banyak orang. Dan meskipun anda tidak bekerja, uang jatuh sendiri ke pangkuan anda dari langit. Takdir anda adalah tidak melakukan apa-apa dan hanya bersenang-senang seumur hidup anda.
PM Yi Sun : Yah, hampir mendekati.
Peramal : Kau seorang pengemis. (gubrag) Hidupmu ada di jalan dan memohon belas kasihan orang-orang.
PM Yi Sun menghela nafas, kau salah besar. Tidak ada gunanya kau duduk di situ dengan kemampuan seperti itu.
Peramal itu merasa ia salah dalam melempar beras untuk meramal.
PM Yi Sun memotongnya, katanya kau tidak bisa membaca garis tangan karena kau buta, tapi kau juga tidak bisa meramal dengan menggunakan beras. Sebenarnya, aku lebih ahli dalam membaca garis tangan.
Kau adalah guru pedang terkenal keturunan Shilla. Dan sampai lima tahun lalu, kau adalah sarjana terkemuka. Dan kau paling terkenal jika mengenai seni musik/dewa musik. Kau punya pendirian teguh jika itu berkaitan dengan cara memainkan instrumen.
Dan jika kau harus memainkan musik di tengah hujan badai, atau di tengah angin keras, atau kalau pendengarnya tidak memperhatikan, atau jika setingannya tidak benar, atau kau tidak suka dengan tempat duduk yang disediakan, atau kalau tatanannya tidak pas, kau terkenal menolak untuk memainkan musik.
Namamu bahkan terkenal sampai ke Cina....Bae Geun Daegam. Itu adalah masa lalumu kan?
Bae Geun terkejut, siapa anda sebenarnya?
PM Yi Sun : Aku adalah Putra Mahkota Yi Sun (Yi Sun Wang Seja), Calon Raja negeri ini. (keren..)
Buyong Jeong
Ok Jung akan mengadakan fashion show. Hyang, salah satu staf Ok Jung menyambutnya. Ok Jung tanya apa semua Gisaeng sudah datang. Hyang membenarkan, semua Gisaeng ingin mendapatkan uang tambahan, sekarang para Gisaeng terkenal di Joseon menunggu Ok Jung di belakang.
Ok Jung menyiapkan semua modelnya dengan seksama. Ia melihat gisaeng mengenakan gaun rancangannya, bagus. Ok Jung minta gisaeng itu menggerakkan jarinya dengan lembut lalu lambaikan dengan perlahan melewati bahu. Gisaeng itu mengerti. Ok Jung mendengar musik pengiring dan minta temponya dipercepat sehingga sedikit dinamis.
Memeriksa hidangan untuk para tamu VIP. Memastikan kebersihan dan kerapiannya.
Para sosialita Joseon mulai datang satu per satu. Semua saling melirik dan menilai asesoris masing2. Manager Fashion show menyambut Ny bangsawan Han. Ny. Han senang dan ia juga memuji selera busana manager itu. Ny. Han heran kenapa harus memakai undangan segala, bukankah mereka sudah tahu siapa saja yang biasa hadir di fashion show ini.
Manager melakukan ini karena ada banyak orang yang pura2 jadi keluarga bangsawan tapi sebenarnya untuk mencuri desain mereka. Kalau tidak hati-hati, anda akan melihat desain yang sama di jalan besok pagi. (wkk ..plagiat sudah ada sejak jaman Joseon)
Undangan itu juga dikirim ke Ny. Yoon, ibu Ok Jung. Ny. Yoon adalah budak yang bekerja di sebuah keluarga bangsawan.
Bangsawan Jo keluar dan bicara dengan Ny. Yoon, apa anakmu yang mengirim undangan itu? Kudengar anak itu sudah menjadi desainer hebat.
Ny. Yoon berkata anak itu biasa saja dan ia hanya bersyukur anaknya bisa menjadi seperti saat ini.
Ny. Jo muncul dan marah karena suaminya bicara dengan Yoon. Yoon cuma budak dan kau sudah merendahkan dirimu sendiri karena bicara dengannya. Ny. Jo merampas undangan dari Yoon. Bagaimana undangan yang hanya ditujukan untuk Ny. bangsawan bisa ada di tanganmu? Ia menuduh Yoon ingin menjadikan anaknya sebagai selir suaminya.
Ny. Jo mengusir suaminya, karena ia masih ingin bicara dengan Yoon, ini urusan wanita. Bangsawan Jo bersedia pergi, tapi ia minta istrinya menjaga sikapnya.
Setelah suaminya pergi, Ny. Jo langsung menampar Ny. Yoon dan menuduhnya berani menggoda suaminya. Kalau orang tuanya adalah budak, maka anaknya juga budak. Jangan harap kau bisa menipu suamiku untuk menyukai putrimu.
Aku akan menyeretnya kesini dan membuatnya membersihkan halaman rumah.
Situasi di belakang runway benar-benar sibuk. Semua asesoris disiapkan. Para gisaeng/model sibuk merias diri.
Wow ada dompet ala Joseon dengan hiasan bros kupu-kupu dan bros donat dengan manik2 (ayo para beaders...silahkan dicontoh desainnya haha)
Ok Jung memeriksa semuanya dan memberi pesan pada seorang model yang mengenakan busana yang biasa dipakai para bangsawan untuk tampil seanggun mungkin. Kau harus berpikir kalau Yang Mulia Ratu duduk di depanmu.
Gisaeng itu mengerti, ia sudah terkenal dengan keanggunannya.
Hyang berseru ke Ok Jung, mereka sudah siap. Ok Jung mengerti dan keluar mencari ibunya, tapi harus kecewa karena ibunya tidak hadir disitu.
Fashion show dimulai. Ok Jung merapikan model2nya di saat terakhir, rentangkan chima-mu selebar mungkin. Para model jalan keluar satu persatu, memperlihatkan detil asesoris dan busana rancangan Ok Jung.
Kelebihan Ok Jung adalah dalam detilnya. Para Nyonya bangsawan langsung kalap, mereka berlomba memesan hanbok yang disukainya. Ok Jung senang, pagelarannya sukses.
Ok Jung berpesan pada modelnya untuk berhenti sejenak di depan Ny. Han yang terkenal memiliki selera tinggi dalam busana. Ny. Han tampak mengagumi semua desain Ok Jung.
Ok Jung sempat panik karena ada model yang mengenakan asesoris yang tidak sesuai dengan busananya, tapi ia langsung menemukan asesoris yang cocok dan melepas cincinnya sendiri untuk melengkapi busana modelnya.
Lalu, tiba di penghujung acara, saatnya model terakhir muncul. Model ini akan mengenakan busana paling bagus hari itu. Semua langsung tepuk tangan dan para gadis bangsawan langsung membujuk ibu mereka untuk membeli gaun itu. Ok Jung gembira sekali, fashion shownya sukses.
Jang Hyeon, paman Jang Ok Jung duduk di ruang belajarnya dan mendengar laporan soal fashion show Ok Jung. Fashion show itu berhasil dan semua terjual habis. Jang Hyeon hanya mengangguk.
Ok Jung keluar diiringi tepuk tangan dari para modelnya. Ok Jung membungkuk ke arah para undangan. Semua bertepuk tangan. Hyang loncat-loncat senang.
Wajah Ok Jung berubah saat melihat beberapa tukang pukul yang masuk ke halaman Buyong Jeong. Ny. Jo muncul, perempuan murahan! Ia menyiramkan air ke wajah Ok Jung.
Semua terkejut. Hyang langsung lari ke arah Ok Jung.
Ny. Jo memaki dan merendahkan Ok Jung, sebagai anak seorang budak, kau juga adalah budak. Kau adalah orang yang seharusnya mencuci di rumahku. Tapi berani bersikap kalau kau lebih baik dari orang lain?
Hyang membela Ok Jung, nona-nya adalah keponakan dari Tuan Jang, salah satu orang paling kaya di kota ini.
Ny. Jo memfitnah Ok Jung, semuanya dengarkan aku. Ibu perempuan murahan ini adalah budak di rumahku dan ia bukan saja berani menggoda suamiku, tapi juga menggunakan putrinya untuk menipu uang banyak orang. Dan setelah kalian mendengar itu, kalian masih mau membeli busana desain perempuan ini?
Semua pengunjung jadi berpikir ulang untuk membeli baju Ok Jung. Ok Jung menahan tangis dan berkata semua ini, ia siapkan dengan uangnya sendiri yang sudah lama dikumpulkannya. Karena nyonya sepertinya tidak suka dengan rancangan saya dan tampaknya tidak akan membeli baju saya, tolong anda pergi dari sini.
Ny. Jo tertawa, kau memintaku pergi dari sini? Ny. Jo marah dan teriak, menyuruh anak buahnya menghancurkan barang-barang Ok Jung. Semua pengunjung fashion show Ok Jung ketakutan dan melarikan diri. Ok Jung tidak bisa mencegah mereka. Ia marah sekali dengan Ny. gila ini.
Raja Hyeonjong mengadakan pertunjukan untuk utusan dari Qing-China. Tapi kelihatan jelas Utusan Qing itu tidak terlalu menyukainya.
Utusan Qing itu menantikan penampilan guru Bae Geun yang terkenal. Rekannya berkata Bae Geun selalu menentang hubungan Joseon dengan Qing, dia pasti tidak akan muncul hari ini. Utusan Qing itu tidak peduli, itu urusan mereka, kalau negara mereka sendiri kacau, bagaimana mereka bisa berpikir untuk berdamai dengan kita.
Raja Hyeonjong tampak resah. Kasim Yang mendekat. Raja tanya, apa masih belum ada kabar dari Putra Mahkota?
Kasim Yang : Maafkan hamba, Yang Mulia.
Raja Hyeonjong menghela nafas, kita harus membuat mereka tenang sampai perjanjian damai ditandatangani. Berapa lama lagi waktunya?
Kasim Yang berkata tinggal satu penampilan lagi dan Bae Geun harus tampil.
Raja Hyeonjong kelihatan panik, cepat sekali dan mereka belum menyetujui perjanjian damai yang kuajukan. Apa yang harus kulakukan kalau mereka memutuskan untuk pergi?
Kasim Yang lari dengan panik mencari seseorang, ia membawa gayageum. Dong Pyeong-Gun!
P. Dong Pyeong (Jun Ha!!!) adalah paman PM Yi Sun (Aku sedikit bingung disini, Dong Pyeong-gun ini sebenarnya sepupu PM Yi Sun, tapi kenapa dalam drama ini jadi paman.). Ia bicara pada Yang, kudengar acara hari ini diatur oleh PM dan kau? Aku sangat menyukainya.
Kasim Yang menghentikan P. Dong Pyeong, Tuan, tolong saya. P. Dong Pyeong heran, apa aku ini mencekikmu atau apa?
Kasim Yang minta Dong Pyeong-gun memainkan musik untuk mengulur waktu. Jika acara ini berakhir sebelum PM kembali, nyawa hamba bisa melayang.
P. Dong Pyeong mengembalikan gayageum, aku tidak mau, alat musik ini bahkan bukan milikku! Kasim Yang memohon dan membujuk P. Dong Pyeong, musisi sejati tidak terlalu pemilih dengan instrumen yang dimainkannya. Saya mohon gunakan ini saja untuk sementara.
P. Dong Pyeong : Apa katamu? Bagian akhir memang yang paling penting dalam hidup, tapi soal penampilan musik, bagian awal itu sangat krusial. Kalau aku mulai dengan alat musik murahan seperti ini dan nadanya jadi jelek, apa yang harus kulakukan?
Tapi P. Dong Pyeong dan Yang tidak punya pilihan lain, mereka mendengar suara tepuk tangan dari arah lokasi pertunjukan. Mau tidak mau Dong Pyeong gun harus main musik.
Utusan Qing marah saat melihat Dong Pyeong-gun, siapa dia? dia bukan Bae Geun. Mereka hanya mempermainkan kita. Kita tidak bisa menunggu lagi, ayo kita pergi.
Raja Hyeonjong kelihatan panik. Menteri Min dan sekutunya justru tampak senang.
Dong Pyeong-gun menahan mereka dengan membacakan sebuah ungkapan dari buku dalam bahasa Cina. Menurut buku Shi Kyung Kuk Pung, pasangan suami-istri yang memainkan harpa dan pipa (kecapi bentuk buah pir) bersama akan hidup damai selamanya. Seperti suara harpa dan pipa saling melengkapi, demikian juga hubungan suami isteri yang saling melengkapi.
Sama seperti suara indah yang dihasilkan harpa dan pipa. Saya harap hubungan antara Joseon dan Qing bisa sama indahnya. (Dong Pyeong memang membawa gayageum/harpa dan pemusik yang satunya lagi memainkan pipa, alat musik dari Qing-Cina)
Utusan Qing itu bisa ditenangkan dan bersedia duduk kembali. Raja Hyeongjong lega.
P. Dong Pyeong : Guru selalu menunggu sampai saat terakhir untuk tampil, saya juga ingin mengatur panggung yang layak untuk penampilan Bae Geun Daegam.
PM Yi Sun memberikan sebuah catatan pada Bae Geun. Ini buku catatan musik. Hubungan antara orang tua dan anak adalah mandt dari langit.
Bae Geun mengenali catatan itu dan mulai menangis.
PM Yi Sun melanjutkan, biasanya, lagu untuk instrumen harpa/gayageum tidak membutuhkan lirik. Tapi demi menunjukkan bakti dan cinta pada ayahnya, putra anda mengarang lirik lagu ini sesuai dengan puisi yang ditulis mendiang Raja (Raja Hyojong, kakek Yi Sun).
Bae Geun membenarkan sambil menangis.
PM Yi Sun : Bukan karena kebutaan, maka anda meninggalkan kehidupan sosial dan tidak memainkan harpa. Tapi karena kesedihan mendalam yang anda rasakan karena kematian putra anda. Saya tahu itu yang sebenarnya terjadi.
Bae Geun tanya darimana Yi Sun menemukan catatan musik itu, karena ia tidak menemukan-nya meskipun sudah mencari kemana-mana. Bae Geun menangis tersedu-sedu.
PM Yi Sun menggenggam tangan Bae Geun, tidak masalah kalau anda tidak bermain dengan bagus. Tapi dalam acara untuk penyelesaian kekacauan perbatasan dan mendatangkan kedamaian di negeri ini, ada orang-orang yang sangat ingin mendengar musik anda dengan hati mereka. Dan hanya diperlukan satu penampilan dengan lagu milik putra anda.
Dong Pyeong-gun memainkan musik bersama Pangeran Qing dan menghasilkan harmoni yang cukup indah.
Salah seorang Menteri merasa cemas, bagaimana kalau Bae Geun berubah pikirannya dan bersedia datang?
Menteri Min : Meskipun ia datang, ia tidak akan bisa sampai di istana.
PM Yi Sun membawa Bae Geun ke istana. PM Yi Sun minta anak buahnya untuk bergegas.
Tiba-tiba ada sekelompok pembunuh yang menyerang mereka.
PM Yi Sun melihat seorang pembunuh berusaha menyerang tandu Bae Geun. Yi Sun melemparkan pedang dan mengenai dada pembunuh itu.
PM Yi Sun diserang dari atas. Untung dia berhasil menghindar dan melompat dari kuda.
PM Yi Sun murka : Siapa yang berani menghalangi jalan Putra Mahkota?!!
PM Yi Sun menghunus pedang dan menyerang kelompok pembunuh itu satu persatu. Wow...aku tidak pernah menduga Sukjong bisa berkelahi wkkk tapi aku suka Sukjong yang ini.
Anak buah Yi Sun berjatuhan. Dan pembunuh itu berhasil menikam orang di dalam tandu. Pembunuh itu melarikan diri.
Dawai gayageum Dong Pyeong-gun putus.
PM Yi Sun tampak putus asa dan menjatuhkan pedangnya.
Dong Pyeong-gun tegang. Utusan Qing itu tersenyum sinis. Raja Hyeonjong juga tegang. Tapi Dong Pyeong-gun tidak putus asa dan berusaha menyambung dawai gayageum-nya lagi. Dong Pyeong-gun kemudian melanjutkan bermain gayageum. Mengagumkan.
Selama bermain musik, Dong Pyeong-gun tetap tersenyum. I love this guy right away.
Menteri Min mendapat laporan dari anak buahnya, ia tampak puas. Grrr...
Dong Pyeong-gun sudah hampir selesai memainkan lagunya dan belum ada tanda kedatangan PM Yi Sun.
PM Yi Sun tiba, ia jalan dengan tenang dan menghormat pada Raja. Raja Hyeonjong lega melihat anaknya pulang.
PM Yi Sun berdiri di tengah aula. Semua menteri melihat ke arahnya. PM Yi Sun tukar pandang dengan Menteri Min.
Dong Pyeong-gun lega melihat PM Yi Sun
PM Yi Sun : Ada seorang guru yang sudah menempuh jalan yang gelap dan berat untuk sampai di sini untuk memainkan musik bersama Dong Pyeong-gun dan tamu kami. Seorang pria yang bisa membantu menciptakan perdamaian antara Joseon dan Qing....Bae Geun Daegam.
Semua terkejut. Bae Geun Daegam naik ke panggung dengan bantuan Kasim Yang. Dong Pyeong-gun langsung membantu Bae Geun Daegam.
Utusan Qing langsung bertepuk tangan dengan puas. Bae Geun Daegam memberi hormat ke arah Raja Hyeonjong.
PM Yi Sun melirik ke arah Menteri Min dan ia tersenyum tipis. Menteri Min tampak kesal.
Flashback, setelah tandu yang mengangkut Bae Geun ditusuk oleh para pembunuh dan mereka melihat percikan darah dari dalam tandu lalu pembunuh itu kabur. PM Yi Sun membuka pintu tandu.
Ternyata ada dua pengawal PM Yi Sun yang tewas. Mereka duduk di belakang dan depan Bae Geun. Merekalah yang menyelamatkan Bae Geun dengan nyawanya.
PM Yi Sun membantu Bae Geun keluar dari tandu. Bae Geun menghela nafas, jalan anda sepertinya sangat panjang dan berbahaya.
PM Yi Sun : Penampilan anda bisa mendekatkan jarak yang jauh itu.
Setelah acara selesai, PM Yi Sun bertemu Menteri Min. Min menghormat pada PM Yi Sun. Min komen, apa anda pikir setelah satu penampilan itu akan bisa membawa perdamaian diantara dua negara?
PM Yi Sun : Semua hal dimulai dari satu langkah. Satu pertempuran dapat dimenangkan oleh pasukan tanpa senjata hanya karena mereka melambaikan bendera.
Menteri Min tersenyum, berapa banyak yang anda ketahui soal politik karena anda masih sangat muda? Sepertinya saya perlu mengajarkan pada anda soal politik.
PM Yi Sun tidak tertarik belajar politik yang licik dari Min. Aku hanya perlu berpikir seperti Raja karena aku akan menjadi Raja. Apa gunanya aku mempelajari faham politik pelayannya?
Min tampak marah : Apa anda sudah lupa pelajaran yang anda terima beberapa waktu lalu? Betapa bahayanya tidak memiliki kerendahan hati pada otoritas?
PM Yi Sun tertegun, lalu ia tersenyum lebar, kau seharusnya menggunakan pedangmu di medan perang. Mata pedangmu akan tumpul kalau kau terus saja menghunusnya saat berargumen. Meskipun aku yakin kau sudah menggunakannya dalam konspirasimu.
Menteri Min tersenyum, jika yang anda maksudkan adalah konspirasi. Jung Jong Mama (Ratu Myeong Seong) sangat mengerti masalah itu. Saya mohon diri.
Menteri Min jalan pergi sambil tertawa.
PM Yi Sun berkata ke Kasim Yang untuk menyelidiki apa yang dilakukan Menteri Min dengan Ratu Myeongseong.
Ratu Myeong Seong bertemu Min dan memberikan obat khusus untuk isteri Min yang sedang sakit. Min berterima kasih dan tanya kenapa Ratu memanggilnya.
Ratu ingin Min menyiapkan soal pemilihan Putri Mahkota untuk PM Yi Sun. Ratu ingin mendapatkan calon Ratu dari partai mereka untuk menempati takhta.
Min : Ma Ma..
Ratu : Ya, Daegam?
Min berkata sudah menyiapkan putrinya untuk posisi Ratu sejak putrinya masih kecil.
Ratu mengerti, tapi mengingat hubungan Min dan PM Yi Sun yang sering bersitegang, Ratu tidak yakin putranya akan bersedia.
Min punya ide. Sebelum PM Yi Sun tahu bahwa dia adalah putri saya, biarkan mereka bertemu. Agar PM Yi Sun bisa percaya kalau putrinya hanya salah satu calon putri mahkota biasa.
PM Yi Sun berlatih pedang dengan Dong Pyeong-gun. Mereka seimbang dan berlatih dengan semangat.
Keduanya menyelesaikan latihan lalu membicarakan soal kemungkinan perjodohan.
Dong Pyeong-gun menggoda Yi Sun, kebetulan dan takdir, itu semua ide tidak masuk akal. Apa anda sekarang berpikir untuk menyerah?
PM Yi Sun tanya apa dia akan mendapat calon bibi saat ini? Dong Pyeong-gun berkata pihak keluarga ibunya sudah menyiapkan semuanya dan sepertinya ia akan menikah. Dia itu tipe saya.
PM Yi Sun : Seperti apa tipemu?
Dong Pyeong-gun : pewaris kaya raya (Seo Eun Gi dong..haha)
PM Yi Sun dan Dong Pyeong-gun ketawa geli.
Dua orang dayang berlari sambil membawa pesan di tangan. Mereka bertabrakan di pintu dan tanpa sengaja pesan keduanya tertukar.
Mereka ternyata menemui PM Yi Sun dan Dong Pyeong-gun. Ada pesan untuk keduanya. PM Yi Sun dan Dong Pyeong-gun tampak geli dengan rencana para ibu mereka.
Ok Jung sibuk membersihkan hanbok2nya. Hyang lari masuk dan mengeluh, apa yang harus kita lakukan? Semua pesanan gaun kita dibatalkan. Gosip soal kebangkrutan kita akan tersebar ke seluruh kota dalam waktu kurang dari sejam. Bagaimana dengan rencanamu untuk lari ke Cina bersama ibumu?
Ok Jung minta Hyang mencatat semua kerugian mereka dan daftar pelanggan yang mungkin bisa mereka yakinkan. Kita juga ada pelanggan yang belum mengambil pesanan kan? kumpulkan semuanya.
Ok Jung pergi ke salah satu pelanggan yang bersedia membayar pesanannya. Gadis bangsawan itu tanya apa Ok Jung juga membuat busana pria. Ok Jung membenarkan, tergantung situasinya. Gadis itu membisikkan sesuatu pada Ok Jung.
Gadis itu minta Ok Jung melakukan sesuatu dan memberinya waktu untuk bersiap lagi.
Ok Jung mengerti dan jalan keluar. Salah satu pelayan tanya bagaimana kalau dia mulai mengibaskan ekornya di depan calon suami Nona.
Gadis bangsawan itu berkata, meskipun Ok Jung melakukan itu, dia tidak lebih dari seorang budak dan ia tidak perlu khawatir soal itu. Semua pelayannya tertawa.
Jang Ok Jung mendengar perkataan mereka dan hatinya terasa sakit. Ok Jung diam saja dan jalan pergi.
Lady Min pergi dengan pelayannya ke satu tempat. Ini adalah rencana Ratu untuk mempertemukan Lady Min dengan PM Yi Sun.
Tiba2 ada perampok menghadang rombongan mereka dan menarik Lady Min keluar dari tandu. Mereka mengancam akan menculik Lady Min. Mereka memang sudah merancang ini.
Dong Pyeong-gun muncul dan melumpuhkan mereka dengan ranting pohon ceri. (jadi ingat Kwee Ceng)
Dong Pyeong mendekat dan tanya apa Lady Min baik-baik saja. Min mengiyakan dan berterima kasih. Dong Pyeong heran kenapa perampok itu hanya menggunakan kayu dan bukan pedang saat menyerang Lady Min.
Lady Min tanya nama Dong Pyeong-gun dan terkejut saat tahu bahwa pria itu bukan PM Yi Sun. Ada kesalahan disini. Dong Pyeong-gun sendiri jadi malu dan berpamitan, saya harus pergi. Lalu mengeluh kenapa ia harus mengikuti matseon (perjodohan untuk pernikahan) ini.
Lalu kemana PM Yi Sun? Yi Sun masuk ke sebuah rumah dengan taman bunga yang indah. PM Yi Sun bertemu Jang Ok Jung.
Ok Jung membungkuk pada PM Yi Sun. Yi Sun membalasnya, ia ingin mengenalkan diri, tapi Ok Jung memotongnya, anda adalah tunangan itu kan?
PM Yi Sun : Tunangan?
PM Yi Sun geli dan berpikir, siapa tahu kalau pertunangan itu akan benar-benar terjadi.
PM Yi Sun mengamati Ok Jung dan tanya apa mereka pernah bertemu sebelumnya? Karena ia seperti familiar dengan Ok Jung.
Ok Jung : Banyak yang mengatakan itu karena wajah saya memang pasaran.
PM Yi Sun tersenyum, kata siapa wajahmu pasaran.
Ok Jung tanya apa mereka bisa memulainya. PM Yi Sun heran, mulai apa? Ok Jung ingin membuat baju untuk PM Yi Sun dan harus mengukurnya.
PM Yi Sun : Aku akan mendapatkan baju?
Ok Jung membenarkan. PM Yi Sun berpikir, oh..dia (ibunya) ingin tahu sebagus apa menantunya bisa menjahit.
Ok Jung mendekat, ia minta PM Yi Sun merentangkan tangan. Ok Jung mulai mengukur lingkar badan, lebar bahu, panjang lengan dll
PM Yi Sun berpikir : Dia dibesarkan dalam keluarga bangsawan, dengan wajah seperti itu (cantik), dan keahlian menjahit..
Ok Jung mengukur pinggang PM Yi Sun. Yi Sun tampak kikuk dan tegang dengan kedekatan mereka.
PM Yi Sun menarik tangan Ok Jung, ia marah, apa kau tidak malu sembarangan meletakkan tanganmu pada pria seolah dia itu wanita?
Ok Jung tersenyum : Sama seperti tabib yang tidak memilih-milih pasien yang ia periksa, begitu pula seorang penjahit baju.
PM Yi Sun terkejut, penjahit baju? Kemudian Nona yang meminta Ok Jung mengukur baju untuk calon suaminya muncul. Kau sudah mengukurnya? Ok Jung membenarkan.
Nona itu minta Ok Jung membuatkan empat lembar baju untuk dikenakan, warna kuning, putih, biru tua dan biru. Ia juga ingin Ok Jung membuat busana untuk masuk istana. Lalu jubah. Ok Jung mengusulkan model jubah yang sedang tren dan Nona itu setuju.
PM Yi Sun baru sadar kalau ia sudah salah orang. Ok Jung pergi, tapi ia sempat melihat ke arah PM Yi Sun sekali lagi. PM Yi Sun mengamati Ok Jung sampai Ok Jung menghilang.
Ratu Myeong Seong marah besar karena Lady Min tidak jadi bertemu PM Yi Sun, tapi justru Dong Pyeong-gun yang muncul.
Lady Min menyajikan teh untuk ayahnya. Menteri Min menghela nafas, jadi rencana yang kita atur bersama, tidak ada gunanya?
Lady Min : Bukankah takdir adalah sesuatu yang akan menemukan kita dan bukan karena kita mencarinya?
Menteri Min : Apa kau berpikir seperti itu?
Lady Min akan menunggu. Semakin sulit takdir itu, semakin besar upahnya, benar kan?
Ayahnya ketawa, ya mungkin aku memang kurang sabar. Lady Min hanya merasa cemas dengan kesehatan ibunya.
PM Yi Sun dan Dong Pyeong-gun bertemu. Dong Pyeong berkata, orang sering melakukan kesalahan, tapi tidak untuk masalah pengantin-nya. Tapi mungkin semuanya itu omong kosong, siapa yang tahu akan kacau seperti ini?
Keduanya ketawa geli.
PM Yi Sun percaya, meskipun kali ini adalah kesalahan, tapi kalau sering bertemu secara kebetulan, bisa dianggap sebagai takdir. Dan bisa mengakibatkan masalah.
Dong Pyeong usul, bagaimana kalau salah satu dari kita segera menikah saja saat ini?
keren ya...wkkk |
Tapi..ini aneh, hal itu terus menggangguku.
Dong Pyeong tanya apa PM Yi Sun kehilangan kesempatan bertemu gadis yang memang ditakdirkan untuknya hari ini. Atau anda bicara tentang gadis yang tanpa sengaja bertemu dengan anda hari ini?
PM Yi Sun tersenyum : Siapa tahu, mungkin memang karena keduanya. Tapi..gadis itu..aku yakin memang pernah melihatnya di satu tempat. Aku ingin tahu dimana aku bertemu dengannya.
Ok Jung memberikan uang dan perhiasan dalam jumlah besar pada Ny. Jo untuk membebaskan ibunya.
Ny. Jo membuka peti uang Ok Jung dan menolaknya. Ok Jung hampir menangis, bukannya waktu itu Nyonya minta uang sebesar ini. Kenapa anda sekarang seperti ini?
Ny. Jo kesal dan menyuruh Ok Jung menemui pamannya yang kaya itu. Ternyata Nyonya itu sudah dibayar oleh paman Ok Jung untuk tetap mempertahankan Ny. Yoon sebagai budak.
Ok Jung menemui Pamannya. Ia berkata tahu bahwa pamannya ada di balik kekacauan fashion-shownya. Apa paman ingin selalu menghalangi usahaku untuk membebaskan ibuku dari perbudakan?
Jang Hyeon menyangkalnya, kau salah paham. Untuk apa aku melakukan itu? Ok Jung berkata ia tetap akan hidup bersama ibunya.
Jang Hyeon : Aku yakin kau tahu, bahwa hidup bersama ibumu yang adalah seorang budak adalah hidup yang penuh dengan penderitaan. Apa kau bisa mengatasi itu?
Ok Jung tidak bisa, ia berencana akan hidup di Cina bersama ibunya. Ok Jung sudah mengirim surat pada kakaknya di Cina.
Jang Hyeon tanya apa Ok Jung ingin buka usaha di Cina? Apa kau punya dana?
Ok Jung kesal, kalau fashion shownya sukses, ia pasti punya dana. Ok Jung kesal karena pamannya selalu ingin ia ada di dekat bayang2 pamannya. Tapi kalau ia memohon, maka pamannya akan melepaskan dirinya. Paman bahkan menemukan kakaknya yang sudah lama hilang.
Tapi kenapa paman selalu seperti ini kalau ia ingin lari ke Cina bersama ibunya.
Jang Hyeon akhirnya mengaku, ia ingin meraih sesuatu dengan bantuan Ok Jung. Aku ingin menguasai Joseon dengan bantuanmu. Kau bisa mendapatkan apapun yang kau inginkan dan aku bisa membalaskan dendamku.
Ok Jung syok : Paman! Bagaimana paman bisa memikirkan sesuatu yang seperti itu. Apa yang bisa dilakukan gadis rendahan seperti aku ini?
Jang Hyeon : Tidak, tidak, tidak, kau jelas bukan gadis sembarangan. Kau satu-satunya orang yang bisa membuat impianku jadi kenyataan. Kau harus menggantikan posisi Hong Ju untuk membuat mimpiku jadi kenyataan.
Ok Jung : Paman ingin..aku menggantikan posisi Hong Ju? Apa itu impian paman? Paman memperalat putri paman Hong Ju menjadi gungnyeo dan sekarang aku?
Jang Hyeon sudah menyiapkan ini begitu lama dan saat ini waktunya sudah tiba, jadi ia ingin Ok Jung juga menjadi gungnyeo.
Ok Jung marah, tidak. Aku tidak akan menjadi bagian dari ambisi paman. Atau bekerja sama dengan paman dalam hal apapun.
Ok Jung jalan pergi.
Ok Jung melihat bunga yang tumbuh di dinding kediaman pamannya. Tiba-tiba ia mendengar suara Hong Ju memanggilnya, Ok Jung-ah! Jang Ok Jung, kau dimana?
Flashback, 7 tahun yang lalu.
Ok Jung remaja tersenyum pada sepupunya. Hong Ju tanya kenapa Ok Jung tidak sembunyi, kau dicari pemburu budak. Ok Jung mengagumi bunga yang tumbuh di dinding rumah Hong Ju.
Hong Ju berkata bunga itu tumbuh di seluruh rumahnya.
Ok Jung : Tapi bunga seperti ini hanya ditanam di rumah orang kaya.
Hong Ju ketawa, kau tahu ayahku suka memamerkan kekayaan-nya.
Hong Ju menyentuh bunga itu dan berkata ia tidak suka bunga ini, karena kisah dibaliknya terlalu menyedihkan.
Hong Ju cerita, satu ketika ada seorang gungnyeo bernama Seo Hwa di istana. Seo Hwa mendapat perhatian Raja, tapi hanya semalam saja. Lalu Seo Hwa dipindah ke bagian lain dari istana dan Raja melupakannya.
Seo Hwa semakin lama semakin merindukan Raja dan akhirnya ia sakit hati. Seo Hwa minta dikubur di dalam dinding (agar bisa dekat dengan Raja), setelah itu ia meninggal.
Ok Jung : Kasihan sekali.
Hong Ju : Tidak lama setelah Seo Hwa meninggal, ada bunga yang mirip Seo Hwa tumbuh di dinding. Itulah takdir para gungnyeo.
Ok Jung : Takdir para gungnyeo?
Hong Ju : Kecuali kau mendapat perhatian khusus, maka kau perlahan-lahan akan mati kesepian.
Ok Jung mengira istana adalah tempat yang sangat indah. Hong Ju berkata ia tidak mau seperti Seo Hwa. Sebenarnya Hong Ju sedang jatuh cinta dengan pria lain dan dia bukan Raja.
Ok Jung terkejut, benarkah? Hong Ju membenarkan, karena yang terpenting adalah hatiku, apa yang diinginkan hatiku. Ok Jung juga ingin seperti itu, tapi sayang keluarga mereka pasti tidak akan dilepaskan oleh para pemburu budak itu.
Hong Ju memberikan baessi daenggi/hiasan rambut buatannya sendiri pada Ok Jung. Ok Jung senang sekali, ini cantik sekali. Hong Ju selalu ingin menjadi gungnyeo bagian jahit/chim bang. Tapi ayahnya selalu ingin ia bekerja di bagian yang dekat dengan Raja/jimil.
Hong Ju berkata akan ke istana dulu. Ok Jung heran, bukannya pergantian jam kerjanya besok. Hong Ju ingin bertemu dengan pria yang dicintainya. Itu sebabnya ia pergi ke istana hari ini. Keduanya janji akan merahasiakan ini.
Hong Ju bertemu seorang pria malam-malam. Keduanya bermesraan di kamar Hong Ju dan ketahuan oleh gungnyeo lainnya.
Kasim dan para dayang senior menangkap mereka. Lalu lapor pada Ratu.
Ratu Myeong Seong marah-marah, Boksun-gun tidur dengan seorang gungnyeo? bagaimana ini bisa terjadi? Setelah datang dan pergi sesukanya ke istana karena Ibu Suri menyayanginya, sekarang ia terlibat masalah.
Ratu tanya siapa gungnyeo yang tidur dengan P. Boksun. Saat tahu bahwa gungnyeo itu adalah Jang Hong Ju, putri petugas Jang Hyeon, Ratu merasa mereka bisa menyingkirkan dua orang yang tidak disukainya sekaligus. Siapa petugas yang memeriksa kasus ini?
Menteri Min menyiksa Hong Ju. Anak buahnya mengecap paha Hong Ju dengan plat besi membara. Hong Ju pingsan. Menteri Min menyuruh mereka menyiramkan air ke wajah Hong Ju agar Hong Ju sadar.
Menteri Min memaksa Hong Ju mengaku, bahwa P. Boksun telah merayunya. Dengan demikian P. Boksun telah berkhianat pada Raja dan harus dihukum.
Hong Ju mati-matian menyangkal. Hong Ju berkata dia yang sudah merayu P. Boksun dan P. Boksun tidak pernah sekalipun meliriknya, dialah yang bersalah dan ia bersedia mati. Hong Ju melindungi P. Boksun.
Boksun-gun (Souz Chef! Pasta) jalan ke arah Hong Ju dengan langkah gontai, belum ada yang menyadari kedatangannya. Menteri Min marah karena Hong Ju tidak mau kerjasama, ia teriak dan menyuruh anak buahnya menyiksa Hong Ju.
P. Boksun mencegah mereka, hentikan! Ia berusaha mendekat tapi dihalangi petugas. Hong Ju tersenyum pada P. Boksun.
P. Boksun : Apa kau pernah melihat orang bisa saling mencintai dengan sendirinya? Kami saling menggoda dan kami saling mencintai. Aku akan membayar kesalahanku sebagai bentuk tanggung jawab, jadi kumohon, hentikan semuanya ini!
Menteri Min : Apa anda ingin melanggar perintah Kerajaan? Anda harus menjadi tahanan rumah sampai anda menerima hukuman anda.
Petugas menyeret P. Boksun pergi. Ia teriak2, Hong Ju...Hong Ju..! Hong Ju disiksa lagi.
Ayah Hong Ju, Jang Hyeon panik sekali. Ia mengumpulkan semua uang dan hartanya, lalu teriak pada anak buahnya untuk mengambilkan uangnya lebih banyak lagi. Karena Min adalah orang paling serakah yang ia kenal.
Keluarga Jang Ok Jung dikejar-kejar pemburu budak. Mereka lari ke rumah keluarga Jang Hyeon.
Ayah Ok Jung berlutut pada kakaknya dan mohon agar kakaknya menyelamatkan mereka. Tapi Jang Hyeon justru marah pada adiknya, di negeri dimana anak seorang budak juga dianggap sebagai budak, kau sendiri yang membuat anak-anakmu menjadi budak. (karena menikahi seorang budak, yaitu Ny. Yoon) Dan sekarang kau memintaku untuk menolongmu!
Ayah Ok Jung memegang kaki kakaknya, kakak tolong aku. Kumohon, kak selamatkan kami.
Jang Hyeon : Meskipun kau bukan keluarga bangsawan, tapi dengan latar belakang keluarga kita yang terhormat, apa belum cukup kau mempermalukan keluarga kita dengan menikahi seorang budak wanita? Dan sekarang kau membawa petugas negara ke rumah keluarga kita?
Hidup putriku saat ini sedang berada di ujung tanduk. Jangan membuat masalah lagi dan pergi dari sini!
Ayah Ok Jung memohon, kakak kumohon..kakak! Ny. Yoon juga ikut memohon, tolong kami, paling tidak selamatkan anak-anak kami.
Ok Jung merangkul ibunya, aku tidak apa-apa bu, tolong jangan menangis. Ok Jung melihat ke arah pamannya. Pamannya menyuruh anak buahnya membuka pintu belakang, ia mengusir mereka. Dan melarang mereka datang lagi ke rumahnya.
Keluarga Jang lari lagi. Mereka sembunyi dari kejaran pemburu budak. Ok Jung menangis, sampai kapan mereka akan terus lari seperti ini.
Ayah Ok Jung berkata mereka tidak boleh dikejar seperti ini lagi. Ia akan pergi ke rumah sahabatnya, Kang.
Pemburu budak mendekat dan ayah Ok Jung mulai batuk-batuk. Jang Hee Jae berkata akan memancing para pemburu budak itu untuk pergi. Kita berpisah saja, aku janji akan mencari kalian lagi.
Ayah, Ibu dan Ok Jung tidak setuju, tapi Hee Jae berkeras dan langsung lari. Ia teriak ke arah pemburu itu. Hee Jae lari. Ibu terpaksa membungkam mulum Ok Jung yang menangis memanggil kakaknya, orabeoni!
Jang Hyeon menemui Hong Ju di penjara. Ia melihat putrinya dalam penjara. Hong Ju mendekat ke arah sel, aboji. Hong Ju minta maaf.
Jang Hyeon marah, dasar gadis bodoh, bagaimana kau bisa melakukan hal sebodoh itu!
Jang Hyeon minta putrinya bertahan sebentar lagi, bertahanlah sebentar lagi Hong Ju.
Jang Hyeon menemui Menteri Min. Ia menyuap Min dengan banyak sekali uang dan permata.
Menteri Min : Jadi gungnyeo bernama Hong Ju yang membuat istana kacau itu adalah putrimu? kau seharusnya mengatakannya padaku lebih cepat.
Jang Hyeon : Tuan, saya lega mendengar anda berkata seperti itu.
Tapi Menteri Min marah dan membuang kotak uang Jang Hyeon. Kau pikir aku tidak tahu konspirasimu dan P. Boksun?
Jang Hyeon berusaha menjelaskan kalau dia tidak punya rencana konspirasi apapun.
Tapi Min tidak mau tahu, ia membenci Jang Hyeon. Selain berani menyuapnya, ada yang namanya peringkat dalam kehidupan. Sama seperti jarak antara bumi dan langit. Ada kasta yang berbeda di Joseon. Ada perbedaan antara kaum bangsawan dan rakyat jelata. Tapi putri rendahmu itu berani bersetubuh dengan anggota keluarga kerajaan. Itu benar-benar tidak termaafkan! Tapi karena kau pikir kau punya uang, kau datang dan membawa uangmu padaku dan memintaku untuk memaafkannya yang sudah menyebabkan kekacauan negara, hanya karena dia adalah putrimu?
Sementara itu Hong Ju mulai merobek kain bagian bawah hanboknya, oh no..
Jang Hyeon masih memohon : Daegam, bagaimanapun dia adalah seorang manusia.
Min memukul kepala Jang Hyeon dengan permatanya : Cara berpikirmu saja sudah salah! Yang pertama adalah posisi orang itu dulu, baru keberadaan orang itu sendiri.
Menteri Min melempar permata Jang Hyeon dan berseru pada pelayannya untuk mengusir Jang Hyeon pergi.
Jang Hyeon lari ke arah penjara. Sudah ada P. Boksun disitu. Keduanya terlambat karena Hong Ju sudah menggantung diri. Ia memilih bunuh diri. Astaga..
Jang Hyeon syok dan berusaha meraih kaki putrinya, kau benar-benar gadis bodoh. Aku sudah bilang untuk bertahan sedikit lebih lama lagi. Hong Ju..Hong Ju!
P. Boksun menangis.
Ayah Ok Jung menggedor pintu rumah sahabatnya, Kang. Ny. Kang keluar, ada apa? kenapa membuat keributan malam-malam seperti ini?
Ayah Ok Jung berkata ia ingin bertemu Tuan Kang, katakan padanya Jang datang, ia pasti akan menemuiku.
Ny. Kang : Suamiku sudah meninggal, katanya kau temannya, kenapa kau tidak tahu soal ini?
Ny. Yoon seperti akan pingsan. Ny. Kang melihat ke arah mereka dan melihat pemburu budak, ia merasa kasihan dan menyuruh mereka masuk ke dalam. Sayang, Ok Jung kurang hati-hati dan menjatuhkan baessi daenggi-nya di depan pintu.
Hyun Chi Soo keluar, apa yang terjadi eomoni? Ny. Kang minta Chi Soo membawa keluarga Jang ke belakang, ia ingin menyiapkan makanan untuk mereka.
Chi Soo melihat Ok Jung dan sepertinya langsung menyukainya.
Pemburu budak itu sebenarnya sudah hampir pergi, tapi salah seorang melihat baessi daenggi milik Ok Jung. Pria itu langsung mendobrak rumah keluarga Kang dan menemukan keluarga Jang.
Mereka ingin membawa Ny. Yoon dan Ok Jung. Ayah Ok Jung berusaha mencegah, tapi ia justru dipukuli oleh pemburu budak.
Ok Jung akan diseret keluar. Chi Soo juga berusaha mencegah dengan menggigit lengan salah satu pemburu, tapi Chi Soo ditendang.
Ny. Kang marah, sudah cukup! apa yang kalian lakukan di rumahku. Tapi ia justru didorong oleh pemburu itu.
Ny. Yoon akhirnya memohon, ia bersedia ikut dengan mereka, asal mereka tidak membawa putrinya.
Ayah Ok Jung menunjukkan surat bebas untuk Ok Jung, putriku bukan budak! Aku menyimpan uang sen demi sen untuk menebus kemerdekaan Ok Jung-ku. Ok Jung, tidak ada hubungannya dengan ibunya dan ia terdaftar dalam silsilah keluargaku. Dia itu putriku, jadi, kecuali aku menjualnya. Maka kau tidak bisa mengambilnya.
Kecuali aku menjualnya, tidak ada orang yang boleh mengambil Ok Jung! (oh my ..start tearing up here wkk)
Ayah Ok Jung batuk-batuk dan terjatuh. Ok Jung dan ibunya langsung berlutut, suamiku, Ayah!
Pemburu budak itu tidak mau tahu dan menyeret Ny. Yoon pergi.
Ok Jung teriak, eomoni! Ia ingin mengejar ibunya, tapi Ny. Kang menahan Ok Jung. Ny. Yoon teriak, saya mohon..tolong jaga Ok Jung!
Ny. Kang membujuk Ok Jung, kau bisa bertemu ibumu lagi.
Ayah Ok Jung batuk darah. Ok Jung ketakutan, Ayah! Ny. Kang dan Ok Jung membawa Ayah Ok Jung masuk ke dalam.
Batuk Ayah Ok Jung semakin parah. Ny. Kang berkata anaknya sudah memanggil tabib dan minta mereka bertahan.
Ayah Ok Jung membelai pipi Ok Jung, anakku...sungguh malang dirimu.
Ok Jung menangis, ayah..kalau ayah seperti ini, bagaimana denganku? Chi Soo datang bersama tabib. Tabib memeriksa ayah Ok Jung tapi menggeleng, sepertinya sudah terlambat.
Ok Jung hanya menangis dan memeluk ayahnya. Ayah Ok Jung pesan, berjanjilah...untuk mencari ibumu dan juga kakakmu. Lalu ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Ok Jung menangis : Aboji...Aboji..Aboji!
Jang Hyeon menemui P. Boksun dan mengajaknya membalas dendam, dalam 7 tahun lagi. Dendam itu paling baik kalau disajikan dingin dan pada saat yang tepat. Jadi untuk apa terburu-buru?
Jang Hyeon juga akan mengerahkan tenaga untuk membangun kekuatan bagi P. Boksun. P. Boksun terkejut, apa kau ingin melakukan kudeta?
Jang Hyeon : Tidak perlu melakukan pemberontakan. Selama Ibu Suri Jo (Wang Daehu Jo) dan PM Yi Sun tidak menghalangi kita, maka garis keturunan yang akan menduduki takhta berikutnya...
P. Boksun : Kau sudah keterlaluan. Kalau kita mencoba melakukan itu, kita bisa mati.
Jang Hyeon : Sama seperti babi mati yang tidak takut dengan air mendidih. Apa lagi yang ditakutkan seorang Ayah yang sudah kehilangan anaknya?
Saya akan menyediakan semua dana yang anda butuhkan, tapi berjanjilah satu hal pada saya.
P. Boksun : Janji?
Jang Hyeon : Salah seorang dari garis keturunanku yang juga adalah keturunan budak, ijinkan dia untuk melahirkan anak yang satu hari bisa mengambil alih takhta.
P. Boksun : Tapi putrimu sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Jang Hyeon : Tapi aku memang memiliki seorang anak dari garis keturunan kami, meskipun dia bukan anak kandungku, tapi dia adalah keluargaku dan keturunan kami. Tolong pastikan anda mengijinkan saya membuat anak itu menjadi seperti harapan saya.
P. Boksun tanya siapa anak itu. Jang Hyeon hanya tersenyum tipis.
Ok Jung menemukan gunting, potongan kain, dan peralatan menjahit di dekatnya. Ia mulai menggunting dan menjahit baju di samping mayat ayahnya. Semalam suntuk Ok Jung mengerjakan baju itu.
Paginya, Ny. Kang masuk dan heran melihat Ok Jung. Apa yang kau lakukan? Ok Jung menjawab ia sedang membuat baju untuk pemakaman ayahnya. Baju yang bisa Ayah kenakan dalam kehidupannya mendatang.
Ny. Kang terkejut : Kau, membuat baju untuk penguburan ayahmu?
Ny. Kang melihat baju yang dibuat Ok Jung, apa kau pernah membuat ini sebelumnya? Ok Jung belum pernah membuatnya, ia hanya melihat saat penguburan kakeknya dan ia mencoba mengingatnya.
Ny. Kang tampak kagum dan sekaligus terharu, baju pertama yang kau buat adalah baju untuk penguburan ayahmu. Baiklah, ayo kita pakaikan ini untuk ayahmu dan mengantarnya ke peristirahatan-nya yang terakhir.
Ok Jung menangis, Aboji..
Ny. Kang membantu Ok Jung mengurus penguburan ayahnya. Ok Jung merapikan baju untuk ayahnya sambil menangis.
Ok Jung dan keluarga Kang jalan di tengah hujan rintik untuk mengubur ayahnya. Jang Hyeon berdiri di luar pintu rumah keluarga Kang, ia menoleh ke dalam.
Jang Hyeon jalan masuk dan melihat ke arah Ok Jung. Apa kau Jang Ok Jung?
Notes :
Ok, deal. Aku akan konsentrasi untuk Jang Ok Jung. Drama ini lain dari drama tentang Jang Ok Jung biasanya.
Dalam sejarah, Ok Jung memang masuk istana karena bantuan P. Dong Pyeong. Awalnya Ok Jung jadi gungnyeo di istana Ibu Suri Jangryeol (Nenek tiri Sukjong) dan dari situ, Sukjong mengambil Ok Jung menjadi selirnya. Tapi dalam drama ini Yi Sun dan Ok Jung sudah bertemu sejak remaja. It's okay, semakin menarik malah wkk.
Ratu Inhyeon yang biasanya digambarkan baik hati dan mulia, dalam drama ini sepertinya sedikit arogan. Apalagi Ayahnya, Menteri Min, ternyata sangat ambisius. Menarik. Lalu Choi Sukbin, bisa-bisanya dia mencuri norigae Ok Jung haha. Tapi mungkin benar juga, itu wajar karena Choi kan dulunya budak. Budak, di jaman itu biasanya tidak tahu sopan santun dan tidak berpendidikan. Dia itu musuri di istana Ratu.
Tapi yang membuatku paling betah ya pasti Yi Sun Wangseja wkk..Yoo Ah In memang terlahir sebagai aktor sageuk. Suaranya berwibawa dan misterius (apa ..lagi hehe) Ah In sudah lepas dari karakter Jae Shin-nya. Waktu di SKKS, adegan terakhir, saat Jae Shin harus pakai hanbok rapi, Ah In menampilkan Jae Shin yang canggung dan kikuk karena tidak biasa mengenakan baju rapi.
Ah In dalam drama ini bagaikan benar-benar terlahir sebagai calon raja wkk. Ah In bisa menampilkan Sukjong muda yang berusaha mengambil alih kendali kekuasaan dari tangan dewan menteri. Sukjong yang menginginkan kedamaian di Joseon dan keseimbangan diantara partai politik di Joseon. Karena Raja Hyeonjong sepertinya lemah dan dalam kendali dewan menteri. Ah In benar-benar keren.
Soal P. Boksun dan P. Dongpyeong, aku masih bingung hubungan keluarganya dengan PM Yi Sun/Sukjong.
Dalam sejarah sih, kalau P. Dongpyeong adalah sepupu Yi Sun Wangseja, tapi dalam drama Dongpyeong-gun itu pamannya Yi Sun. Kalau Boksun-gun, masih belum tahu hubungannya. Dalam drama sih paman.
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)