Do Ha menemui Seo Won dan memintanya tidak memihak Han Gil Ro. Seo Won tidak suka Do Ha mencurigai Gil Ro, dia tidak tahu apa-apa. Do Ha menekankan kalau Gil Ro adalah target Seo Won dan ia juga tidak suka Seo Won melakukan itu lagi dengan Gil Ro.
Seo Won heran, melakukan apa?
Do Ha berkata, melakukan ini. Lalu ia memeluk Seo Won.
Pil Hoon jalan masuk untuk mengambil ponselnya dan melihat keduanya. Pil Hoon terkejut dan kelihatan marah, tapi ia tetap tidak bersuara.
Seo Won minta Do Ha berhenti. Jika Do Ha berhenti seperti ini, mereka masih bisa berteman baik. Mereka akan selalu bisa makan ramen dan minum bir bersama.
Do Ha : Aku datang kesini untuk memutuskan diantara dua hal, kau dan aku..apakah ini awal atau akhir dari hubungan kita?
Seo Won : Tidak seharusnya kau datang.
Seo Won melepaskan diri dari Do Ha dengan melakukan gerakan bela diri seperti yang sudah diajarkan di training NIS.
Seo Won : Kau lihat? aku bisa melindungi diriku sendiri. Aku tahu kau datang karena mencemaskanku, tapi kau tidak seharusnya datang.
Do Ha : Ini giliranmu menjawab, apa ini awal atau akhir untuk kita?
Pil Hoon mendengarnya dan jalan mendekat. Seo Won ingin menjawab Do Ha, kalau kau ingin tahu aku akan memberikan jawabannya, hari ini kita..
Pil Hoon bersuara : Hei!
Seo Won dan Do Ha menoleh dengan terkejut. Pil Hoon menyindir keduanya, kalian seperti pasangan sempurna yang saling berpelukan, apa sudah selesai?
Pil Hoon ke Do Ha : NIS, bukankah kau bilang jangan bertemu lagi?
Do Ha kelihatan marah dan berkata akan pergi. Pil Hoon mencegahnya, kalian selesaikan saja urusan kalian, aku akan masuk. Pil Hoon berkata ke Seo Won, aku meninggalkan ponsel di rumahmu, jadi aku akan mengambilnya lalu pergi.
Pil Hoon jalan melewati keduanya dan naik ke apartemen Seo Won.
Seo Won marah pada Do Ha, aku hampir menggagalkan misiku karena dirimu. Do Ha berkata itu tidak akan terjadi dan akan pergi.
Seo Won menahan Do Ha, dengarkan jawabanku dulu sebelum pergi. Ini bukan awal maupun akhir bagi kita, aku tidak ingin kehilangan rekan sebaik dirimu, kau juga sama.
Do Ha : Kalau bukan awal maka ini adalah akhir, karena aku tidak ingin cintaku bertepuk sebelah tangan.
Do Ha jalan pergi.
Seo Won duduk di bangku halaman apartemennya. Ia tampak kesal dan serba salah.
Beberapa saat kemudian, Pil Hoon jalan mendekat. Seo Won berdiri dan keduanya saling memandang. Seo Won mencium sesuatu di tubuh Pil Hoon, apa kau minum alkohol?
Pil Hoon membenarkan. Seo Won kesal sekali, kenapa ayahnya memberikan alkohol pada Pil Hoon. Pil Hoon berkata, bukan ayah, tapi ibumu.
Seo Won mengeluh, ibu juga sama saja dengan ayah. Apa kau minum banyak?
Pil Hoon duduk di bangku taman. Seo Won duduk di sampingnya dan tanya : Apa aku harus menjelaskan apa yang terjadi tadi dengan Do Ha?
Pil Hoon menolaknya, tidak perlu. "Apa dia menduakan Do Ha dan aku?", "Apa ada sesuatu antara Do Ha dan dirinya yang tidak kuketahui?", "Apa dia bohong saat berkata menyukaiku?"..Aku tidak memikirkan itu.
Kau mendapatkan kepercayaanku dan tidak perlu curiga dengan hal seperti itu. Jadi kau tidak perlu memberi penjelasan.
Seo won kagum, ternyata Pil Hoon sangat berpandangan luas jauh dari yang dibayangkan Seo Won.
Pil Hoon tersenyum : Ya, aku ini memang berpandangan luas.
Pil Hoon protes, tapi kalian terlalu lama pelukannya. Apa kau pikir 32 detik itu tidak terlalu lama? Seo Won geli, katanya kau berpandangan luas, tapi kau menghitung waktunya?
Pil Hoon : Meskipun itu rekanmu di kantor, teman sekolahmu, atau teman dekatmu, pria dan wanita bisa saling berpelukan, untuk berbagai macam alasan. Aku bisa mengerti itu. Tapi pelukan lebih dari 10 detik..
Jangan lakukan itu.
Seo Won : Aku mengerti.
Pil Hoon mengeluh lagi, tidak, 10 detik itu terlalu lama. 5 detik. Pil Hoon menggeleng, 3 detik.
Pil Hoon kesal, ia berdiri : Tidak. Jangan lakukan itu! Jangan pernah melakukan apa-apa, tidak peduli itu teman sekantor, teman sekolah, selama orang itu adalah seorang pria, kau tidak boleh memeluknya.
Seo Won geli, ia juga kesal kalau Pil Hoon tidak mencemburuinya. Seo Won minta Pil Hoon tidak minum alkohol, kenapa kau minum padahal tidak kuat?
Pil Hoon : Apa orang minum dan mencoba mengatasi alkoholnya? Mereka minum agar mereka bisa mabuk.
Do Ha menyetir dan ingat kata-kata Seo Won, kalau hari ini bukan awal ataupun akhir dari hubungan mereka. Karena mereka hanya rekan kerja dan teman baik. Do Ha patah hati.
Pil Hoon berkata akan berbaring sebentar sebelum pulang. Ia berbaring di pangkuan Seo Won.
Pil Hoon : Rasanya enak.
Seo Won minta maaf. Do Ha hanya...Pil Hoon melarang Seo Won mengatakannya, aku tidak ingin mendengarmu mengatakan itu. Dia adalah rekan kerja yang baik atau teman yang baik. Kenapa kau menyukainya dan apa yang kau suka darinya. Aku benci harus memikirkan itu.
Biarkan seperti ini sebentar. Aku senang seperti ini sebentar.
Tiba-tiba Ibu Seo Won muncul dan tanya, apa kau tidak punya rumah?
Seo Won dan Pil Hoon terkejut, mereka langsung berdiri. Ibu setengah mabuk, ia tanya apa boleh melarikan diri di tengah acara minum-minum?
Pil Hoon : Tidak boleh.
Ibu membenarkan, ia tertawa lebar dan membelai pipi Pil Hoon. aigoo..aigoo..kau benar2 manis. Seo Won minta ibunya berhenti. Tapi Ibu tidak peduli dan merangkul lengan Pil Hoon kembali lagi ke dalam untuk minum lagi.
Ayah-Ibu, Pil Hoon-Seo Won bersulang dan minum soju. Pil Hoon menyuapi ayah dan ibu, bersikap sebagai calon menantu yang baik.
Ayah protes, apa mereka hanya akan seperti ini saja? membosankan sekali.
Pil Hoon berdiri dan menawarkan diri untuk menyanyi. Ayah-Ibu langsung semangat dan berdansa bersama.
Seo Won mengantar Pil Hoon keluar. Pil Hoon tersenyum dan menggandeng tangan Seo Won, keduanya benar2 sedang jatuh cinta.
Paginya, Pil Hoon masuk kantor dengan semangat. Selamat pagi semua. Pil Hoon pura2 bicara dengan staf lain, padahal tangannya membawa jus untuk Seo Won.
Seo Won cepat2 mengambilnya dan Pil Hoon tersenyum lalu jalan ke kantornya seperti tidak terjadi apa-apa.
Pil Hoon juga mendapat jus yang sama di kantornya. Pil Hoon senang, ia menoleh ke Seo Won. Seo Won mengerti, satu tegukan. Pil Hoon dan Seo Won minum jus bersamaan.
Pil Hoon bertemu Won Suk. Won Suk menanyakan hubungannya dengan Seo Won. Tapi Pil Hoon tanya apa Won suk tidak punya dokumen untuknya. Pil Hoon ingin tahu soal penyerang ayahnya. Apa tidak ada foto di bagian imigrasi bandara? kartu identitasnya dll.
Bukankah Won Suk sudah memeriksa semua CCTV?
Won Suk membenarkan, ia sudah melihat semua tapi tidak menemukan apapun. Pil Hoon tanya soal ponsel Jae, ia yakin ada rekaman penggunaannya.
Won Suk hanya berkata isinya hanya foto2 Seo Won, dan tidak ada yang lain lagi.
Pil Hoon tidak mengerti, kalau begitu bagaimana Won Suk bisa menangkap orang itu. Won Suk hanya minta Pil Hoon fokus pada tugas mengawasi ayahnya.
Pil Hoon : Orang itu mengenal wajahku, bagaimana aku bisa melindungi ayahku dengan baik?
Pil Hoon minta dokumen dan cara untuk menyerang kembali orang yang menikam ayahnya.
Won Suk tetap berkata tidak ada bukti apapun. Pil Hoon mencemaskan Seo Won, bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Seo Won.
Pil Hoon : Bukankah jika seorang agen sudah ketahuan, ia harus digantikan oleh agen lain?
Won Suk marah : Si brengsek ini. Siapa lagi coba yang bisa berada dekat ayahmu terus kecuali kau?
Pil Hoon merajuk, ia benar2 tidak mau. Sudah kubilang, ayahku benci kalau aku ada di dekatnya. Dia terus memarahiku dan minta aku kerja saja.
Sekarang ayah ribut dan memintaku pergi ke LN.
Won Suk kelihatan waspada. Pil Hoon minta Won Suk menugaskan orang lain untuk mengawasi ayahnya dari dekat. Lalu Pil Hoon akan melacak penyerang ayahnya dan menangkapnya.
Won Suk heran kenapa Pil Hoon seperti itu. Pil Hoon berkata ia juga ingin melakukan pekerjaan yang keren.
Won Suk mengambil sedotannya, lalu melempar Pil Hoon dengan sedotan itu. Tidak ada yang paling keren di dunia ini selain melindungi keluargamu sendiri. Pergilah.
Mi Rae memberikan USB Card (atau USB Flash disk yang disamarkan seperti credit card, peralatan Mi Rae lebih canggih dari agen NIS wkk) pada Presdir Han. Ia minta Han menelepon Direktur Park. Di dalam flash disk itu, ada program yang akan menghapus file yang sudah anda download.
Jika anda diperiksa nanti, mereka tidak akan tahu kalau programnya bocor dari dalam perusahaan.
Presdir Han berharap, kesepakatan ini adalah yang terakhir. Katakan itu pada Presiden John Jay.
Mi Rae : Kami yang akan memutuskan kapan kesepakatan ini berakhir. Jadi dapatkan dokumen tentang teknologi kavitasi itu dan berikan pada kami dalam seminggu.
Young Sun dan Sun Mi membahas apa Gil Ro juga terlibat dalam kasus ayahnya. Sun Mi yakin tidak, karena Gil Ro cuma sebentar saja masuk ke restoran itu. Lebih tepatnya, Gil Ro mengikuti ayahnya masuk dan diusir keluar.
Sun Mi tidak suka dengan Mi Rae, dia pasti orang jahat. Sun Mi lebih tidak suka dengan wajah Mi Rae (karena terlalu cantik) dan Young Sun kesal dengan tubuh Mi Rae (yang seksi) haha..dua orang ini ampun deh.
Young Sun menyudahi pembicaraan mereka dan berkata kita akan menggunakan Mi Rae sebagai petunjuk utama yang akan menghubungkan kita langsung pada JJ.
Mi Rae dan Jae bertemu di gym. Mi Rae berkata ia sudah memberikan USB untuk diberikan pada Park Dong Gyul.
Jae senang mendengarnya. Mi Rae minta Jae melepaskan Han Pil Hoon, karena jika tidak, semuanya bisa terbongkar.
Jae merasa itu tidak akan membuat identitas mereka ketahuan. Mi Rae mengingatkan, saat melakukan deal pertama kali, Woo Hyuk oppa menggunakan rekening bank perusahaan (Ayah mereka, Presdir Choi dan Kim). Jika orang2 itu menyelidiki sampai kesitu maka identitasmu akan terungkap, termasuk masa lalumu.
Jae : Yang penting bukan aku, tapi kau. Aku yakin NIS sedang menggali informasi tentang dirimu saat ini.
Mi Rae : Baik Han Joo Man ataupun aku, kami adalah umpan yang sempurna. Aku harus pastikan kau aman, kalau semuanya jadi kacau, paling-paling aku mati. Itu tidak masalah karena aku bisa bertemu oppa lebih cepat.
Mi Rae pergi. Jae kelihatan marah dan mempercepat larinya.
Pil Hoon minta semua stafnya pulang dan berkata ke Seo Won, apa kau sudah melakukan tugas tambahan yang kuminta?
Seo Won heran, apa? tugas apa? Pil Hoon pura2 menegurnya, kenapa kau tidak fokus? Ikut aku!
Rekan Seo Won memberi tanda agar Seo Won cepat2 mengikuti 'Bos'
Pil Hoon minta Seo Won menemui ibunya. Seo Won terkejut, sekarang? Pil Hoon membenarkan, semakin cepat mereka menemui ibunya, semakin cepat mereka bisa pergi liburan 5 hari 4 malam.
Seo Won kesal, apa hanya itu yang ada di kepala Pil Hoon. Pil Hoon membenarkan, pastinya.
Seo Won geli dan minta Pil Hoon menunggu di parkiran karena ia tidak ingin orang2 melihatnya kencan dengan Pil Hoon. Kau Direktur sedangkan aku karyawan baru, tidak akan baik kalau orang tahu kita kencan. Pil Hoon setuju dan menggoda Seo Won, kau tidak akan make-up atau apa kan?
Seo Won : Apa kau tidak tahu kalau aku tidak mengenakan make-up?
Tapi Seo Won tetap merias wajahnya sedikit dan lapor pada markas kalau ia akan segera pergi ke rumah Gil Ro.
Young Sun tanya apa Seo Won sudah menyiapkan hadiah dan cari lokasi lemari besi. Jangan lupa mengambil gambar.
Young Sun berkata ke Do Ha dan Sun Mi, kalau Seo Won akan segera ke rumah Gil Ro. Young Sun minta mereka bersiap menganalisa fotonya.
Sun Mi semangat sekali tapi Do Ha semakin muram.
Seo Won menyetir dan Pil Hoon kelihatan ketakutan tapi tidak mau mengaku. Seo Won tidak tahu apa ibu Pil Hoon akan suka hadiahnya. Ia tanya apa kesukaan ayah Pil Hoon.
Pil Hoon : Uang.
Seo Won : Kalau ibumu?
Pil Hoon : Barang-barang mewah.
Pil Hoon mengingatkan kalau Seo Won lahir di tahun macan. Seo Won protes tapi Pil Hoon sudah terlanjur mengatakan kalau Seo Won shio macan. Tahun Byung-In, bulan Januari, pk 5:30-6:30 pagi, seorang wanita yang lahir di tahun macan.
Seo Won tidak bisa bohong pada orang tua Pil Hoon. Tapi Pil Hoon tidak punya pilihan, ibu tidak mau menemuimu kalau kau bukan shio macan.
Seo Won bertemu dengan Ibu Pil Hoon. Seo Won memberi salam dan juga hadiah, Navi Bot S! (iklan..iklan). Ibu menyambut mereka dan menyuruh keduanya duduk. Ibu bicara sendiri, baru pertama kali datang kenapa memberi hadiah seperti itu? (Soalnya itu robot vacuum cleaner yang bisa jalan sendiri dan di dalamnya sudah dipasang kamera oleh NIS dan dijalankan dengan voice command dari Seo Won)
Ibu langsung tanya tahun kelahiran Seo Won. Seo Won bingung. Pil Hoon melotot pada Seo Won, dan ia menjawab tentu saja ia lahir di tahun Byung In, Januari, pk. 05:30-06:30 pagi. Shio Macan.
Ibu tanya apa Pil Hoon sudah bertemu orang tua Seo Won. Seo Won mengiyakan. Lalu minta agar ibu tidak terlalu formal kepadanya. Ibu menjawab ia tidak bisa merasa nyaman dengan orang yang baru pertama ia temui.
Pil Hoon : Ibu.
Ibu : Kalau kau memihak pacarmu, ibumu bisa tidak menyukainya.
Ibu tanya soal keluarga Seo Won. Seo Won bicara jujur dan berkata mereka petani. Ibu senang dan tanya berapa luas tanahnya. Seo Won ingat kata2 ibunya, kalau tanah mereka sangat kecil. Seo Won menjawab 0.35 hektar. Mereka punya sapi tapi sudah mati.
Ibu melirik ke Pil Hoon. Pil Hoon cepat2 berbohong dan berkata kalau ayah Seo Won dulunya diplomat dan sekarang sudah pensiun lalu memutuskan bertani.
Seo Won kaget. Ibu tanya di negara mana Ayah Seo Won bertugas. Seo Won akhirnya ikut berbohong, Chile. Seo Won memang pintar, ia tahu soal negara itu dan bisa meyakinkan Ibu. Ibu komen, Chile terkenal dengan wine-nya. Apa wine favorit Seo Won?
Seo Won : Saya suka wine dari Lembah Casablanca. Jika bibi akan pergi ke Chile, saya bersedia jadi pemandu. Bibi bisa memandang kabut di lembah Casablanca sambil menyesap wine dingin. Saya sudah merasa gembira hanya dengan memikirkannya.
Pil Hoon menghela nafas, Seo Won memang lebih lihai soal bohong.
Ibu langsung senang dan merasa akrab dengan Seo Won. Namamu Jeong Won kan? Apa aku bisa memanggil namamu saja?
Ibu masuk dan mengambil minuman untuk Seo won.
Setelah ibu ke dalam, Seo Won dan Pil Hoon saling melihat, diplomat? casablanca? Seo Won kesal karena Pil Hoon yang memulai kebohongan.
Seo Won mengeluarkan Navi Bot-nya dan langsung menjalankannya. Pil Hoon heran, kenapa hadiahnya dibuka padahal ada pembantu yang datang dua kali seminggu.
Seo Won diam saja, karena Navi Bot itu merekam gambar di rumah Pil Hoon dan mengirimnya ke markas NIS.
Young Sun dan Sun Mi mengamati kediaman Pil Hoon dengan semangat.
Seo Won ada di kamar Pil Hoon. Pil Hoon membawa kopi dan protes, seharusnya ada batasan dalam kebohongan. Apa kau tidak terlalu mudah berbohong?
Berkata kau minum anggur di Casablanca.
Seo Won tidak mau disalahkan, Pil Hoon yang lebih dulu berbohong. Jadi ia hanya melengkapi ceritanya saja.
Seo Won tanya apa Pil Hoon malu dengan orang tuanya? Orang tuaku hidup dengan sepenuhnya. Meskipun aku tidak memamerkan orang tuaku, aku tidak merasa malu terhadap mereka.
Pil Hoon : Aku iri. Aku malu dengan orang tuaku. Lihat saja ibuku, ia awalnya tidak ramah denganmu, tapi begitu merasa kau putri diplomat yang minum wine di Casablanca, ia langsung berubah.
Ayahku lebih parah, ia akan tanya berapa aset yang kau miliki di rumah.
Seo Won minta Pil Hoon tidak seperti itu, karena orang tua tidak pernah merasa malu pada anak mereka. Dan meskipun kau seorang anak yang hebat, kau tidak punya hak merasa malu pada orang tuamu.
Pil Hoon : Tidak apa, ayah menganggap aku memalukan. Tidak masalah aku melakukan hal yang sama.
Seo Won menghela nafas. Tapi ibumu cantik. Pil Hoon tersenyum. Seo Won tanya mereka akan liburan ke mana? Pil Hoon menggodanya, bagaimana kalau ke Chile? menikmati kabut lembah Casablanca dan menyesap wine dingin.
Seo Won jalan keliling kamar Pil Hoon untuk mengambil gambar. Foto-fotonya langsung direlay ke markas NIS. Pil Hoon protes, kenapa memotret kamarnya, seharusnya kau memotretku. Ayo kita foto bersama.
Pil Hoon tidak mau ketinggalan dan ikut foto dengan Seo Won.
Pose mesra mereka dilihat live oleh orang2 NIS. Membuat Kong Do Ha semakin muram.
Sun Mi merasa mereka memang pasangan serasi. Mereka tidak bisa seperti itu, eonni akan menderita. Kurasa mereka benar2 saling menyukai. Do Ha tidak tahan lagi dan jalan keluar.
Seo Won pergi ke kantor NIS malam-malam dan mengamati foto Pil Hoon. Ia menyentuh wajah Pil Hoon. Seo Won tampak bersalah.
Sun Mi datang dan Seo Won cepat2 duduk menutupi monitor. Sun Mi minta Seo Won mengunjungi rumah Gil Ro setiap hari, lalu akhir pekan nanti berikan tiket konser untuk orang tua Gil Ro dan minta Gil Ro pergi ke satu tempat.
Saat rumah kosong, kami bisa beraksi. Aku akan siapkan tiket konsernya.
Seo Won : Ibu Gil Ro itu orang yang baik. Ada orang lain lagi yang akan terluka karena diriku.
Sun Mi : Mereka memang orang yang akan terluka meskipun bukan kau yang akan melakukannya. Mereka tidak seharusnya melakukan kejahatan, ya kan?
Seo Won pesan pada Sun Mi, nanti kalau ada yang memberimu misi seperti ini, katakan pada mereka kalau kau tidak bisa melakukannya. Meskipun harus melangkahi mayatmu sendiri. Jangan mengiyakan saja seperti orang bodoh.
Sun Mi ketawa, itu tidak akan terjadi padaku. Aku pergi dulu.
Sun Mi mengangguk pada Young Sun. Young Sun minta Seo Won tidak menunda lagi, semakin lama kau menundanya akan semakin sulit untukmu.
Young Sun memberi Seo Won waktu 1 minggu lagi, jika dalam waktu itu Seo Won masih belum sanggup, maka Young Sun akan mengeluarkan Seo Won dari tim dan kasus ini. Karena kau sama berharganya bagiku seperti misi ini.
Seo Won meyakinkan Young Sun kalau ia pasti bisa melakukannya.
Do Ha duduk di mobil dan mengingat masa trainingnya bersama Seo Won. Memang sejak awal, Seo Won sepertinya lebih memihak Gil Ro, meskipun dari luar sepertinya lebih dekat dengan Do Ha.
Do Ha menghela nafas dan membesarkan vol musiknya.
Paginya, Sun Mi melihat Do Ha di monitor sedang bicara dengan Won Suk. Sun Mi iseng dan mendengarkan pembicaraan mereka lewat headphone.
Do Ha minta Won Suk memindahnya ke tim lain. Won Suk marah2, apa kau pikir ini tempat dimana kau bisa berhenti semaumu dan pindah semaumu sendiri? Kau belajar dari mana? Siapa instruktur pendisiplinmu? Lalu Won Suk diam sendiri karena Won Suk-lah instruktur Do Ha.
Won Suk tanya apa alasan sebenarnya.
Do Ha merasa tidak bisa meneruskan misi ini dengan timnya. Do Ha tidak ingin bekerja dengan Seo Won.
Won Suk : Apa kau menyukai Seo Won? Apa kau cemburu karena Seo Won harus pacaran dengan Gil Ro? Jadi kau tidak mau membantunya?
Do Ha tidak suka pekerjaan Seo Won, dan ia tidak bisa memberikan dukungan. Jadi karena saya tidak bisa mendukung saya tidak punya hak berada di tim ini. Won Suk tanya, siapa yang memberimu hak itu?
Do Ha : Anda, Pak.
Won Suk berkata hak itu diberikan oleh negara. Won Suk juga menganggap Do Ha sebagai agen terbaiknya. Kau bisa membuat keputusan dengan baik, meskipun kau tidak tahu siapa yang akan mati. Kau adalah yang terbaik dalam training.
Do Ha : Bukankah Seo Won yang terbaik?
Won Suk : Kau selalu yang terbaik dalam hatiku.
Do Ha : Anda harus melepaskan itu sekarang.
Sun Mi mendengar percakapan mereka dan kelihatan kecewa. Ia melepaskan headphone, dasar brengsek.
Won Suk juga tidak mengijinkan Do Ha keluar, ini penghianatan. Aku tidak memberimu ijin.
Ayah dan Ibu Seo Won berusaha minta Seo Won membantu mereka. Ayah ingin Seo Won bicara dengan atasan di pemerintahan agar Ayah bisa mendapat dana untuk proyek desanya.
Seo Won tidak bisa melakukan itu, memangnya siapa aku ini? Lalu kenapa Ayah-Ibu tidak pulang saja? Kenapa tetap di Seoul? Bukankah ayah kepala desa? Presiden saja kalau bepergian tidak selama ini. Bagaimana kalau mereka memilih kepala desa yang baru? Jika kalian terus saja mengatakan kalau aku ini agen dan membuatku malu, bagaimana aku bisa kerja?
Ibu membujuk Seo Won, sepatah kata saja darimu maka ayahmu akan bisa mendapatkan uang dan adikmu Min Woo bisa keluar dari militer.
Seo Won teriak2 marah, apa hubungannya denganku? Aku yang membayar biaya sekolah Min Woo, jadi karena ibu tidak tahu apa-apa, sebaiknya ibu diam saja!
Ibu jadi sakit hati dan tersinggung, ia teriak balik, memang ibumu ini tidak tahu apa-apa dan bodoh karena tidak berpendidikan dan membuatmu malu. Ibu langsung ingin pulang ke kampung saja.
Seo Won kesal, ia bangun lagi dari tempat tidur, kenapa kalian seperti ini lagi. Ini benar-benar menjengkelkan.
Ibu : Maaf karena membuatmu jengkel, aku harus tahu sesuatu agar tidak membuatmu jengkel.
Ayah dan Ibu mulai packing koper mereka. Seo Won putus asa, jangan pergi. Aku minta maaf. Ibu berkata ia yang minta maaf, mereka tidak tahu apa-apa jadi mengertilah dan jangan marah.
Seo Won minta orang tuanya berhenti, ini tengah malam. Tidak ada bis atau kereta, kalian mau pulang naik apa? Kalian mau jalan? Lari? Atau terbang? Apa kalian senang kalau seperti itu?
Ibu membelai wajah Seo Won, jangan marah, kau sudah mulai kurus sekarang, wajahmu jadi kecil sekali. Kerja itu bagus tapi jangan lupa makan. Jangan lupa sarapan. Mengerti? Ayah-Ibu jalan pergi.
Seo Won menangis, ya sudah pergi sana. Jangan datang lagi aku akan pindah. Jangan pergi. Seo Won lari dan memeluk ibunya, aku minta maaf Ibu. Aku salah. Jangan pergi.
Ibu luluh hatinya, ia juga menangis dan memeluk Seo Won. Ayah kesal, apa ada upacara kematian? kenapa kalian menangis? Ayo cepat pergi.
Ibu : Pergi saja sendiri kalau mau.
Seo Won menangis : Aku sedang mengalami masa-masa sulit sampai akan mati rasanya, jadi jangan lakukan ini padaku juga.
Kasihan juga Seo Won. Pekerjaan yang membuat putus asa. Seo Won hanya ingin orang tuanya diam, tidak bicara apapun pada siapapun dan tidak melakukan apapun kecuali pekerjaan sehari-hari mereka dan itu sulit.
Pil Hoon bertemu Mi Rae di kantornya dan tanya soal ayahnya. Karena Mi Rae adalah yang paling tahu soal ayahnya di perusahaan ini.
Mi Rae : Tidak mungkin aku lebih tahu dari anaknya sendiri.
Pil Hoon tanya diantara semua proyek ayahnya apa ada yang berbahaya atau aneh? Mi Rae berkata bisnis selalu ada bahayanya. Apa kau tidak tahu itu?
Pil Hoon : Kau tahu bukan itu maksudnya. Apa ada orang yang ingin membalas dendam pada ayah?
Mi Rae merasa pasti ada saja yang tersinggung atau dendam dengan Presdir Han karena masalah merger dsb. Mi Rae minta Pil Hoon tidak perlu mencemaskan pekerjaan ayahnya dan konsentrasi saja dengan pekerjaan sendiri. Seperti itulah kau membantu ayahmu.
Pil Hoon berkata Mi Rae sama saja dengan ayahnya. Mi Rae minta Pil Hoon tidak ikut campur dan ingin menangkap penjahatnya.
Pil Hoon : Aku tidak ingin memperhatikan, dan tidak ingin membantu ayahnya, tapi tetap saja bukankah aku seharusnya menangkap penjahatnya?
Seo Won mengamati keduanya dari cerminnya.
Mi Rae telp Presdir Han dan berkata putra anda terus menunjukkan ketertarikan tentang pekerjaan kita, apa kita ajak dia bergabung saja?
Pil Hoon cemberut. Ia merasa tidak diperhatikan.
Karena ibunya dan Seo Won justru sibuk merawat kecantikan. Seo Won mengatakan sesuatu tentang kecantikan.
Pil Hoon kesal, tidak ada yang seperti itu, dia itu bohong. Seo Won mendelik ke arah Pil Hoon. Ibu tidak terpengaruh dan terus mengurut wajahnya.
Pil Hoon : Kau datang untuk kencan denganku tapi kau justru main dengan ibuku.
Seo Won cuek dan memberikan instruksi, memutar ke arah kiri.
Navi Bot itu jalan terus, tapi arahnya sesuai instruksi Seo Won, yaitu memutar terus.
Young Sun heran, kenapa kamera di Cleaner itu memutar terus? coba periksa.
Sun Mi tidak ikut mengamati. Ia duduk merenung memikirkan keinginan Do Ha untuk keluar dari tim. Dan perasaan Do Ha pada Seo Won.
Pil Hoon marah dan minta ibunya dan Seo Won segera menyelesaikan sesi spa mereka. Ibu cemberut, aku punya anak laki jadi tidak punya waktu bersenang-senang seperti ini.
Ibu tanya apa Seo Won akan datang lagi besok. Seo Won mengiyakan. Ibu minta Pil Hoon masuk mengambil minuman dan buah. Seo Won berkata ia saja yang melakukannya, tapi ibu mencegahnya. Pil Hoon akhirnya jalan ke dapur.
Ibu menunjukkan foto masa kecil Pil Hoon. (wkk Joo Won kecil). Seo Won memotretnya lagi dan memuji Pil Hoon, dia manis.
Ada foto yang hanya menampakkan Pil Hoon, sementara ibu tidak kelihatan. Ibu berkata Ayah hanya melihat putranya saja dan tidak mempedulikan wajah istrinya.
Seo Won tanya kenapa foto ini seperti terbakar. Ibu cerita, rumah mereka pernah kebakaran dan mereka hanya bisa menyelamatkan foto ini saja. Pil Hoon masih punya luka di punggungnya. Ayahnya lari untuk menyelamatkan Pil Hoon, kalau tidak, kami sudah kehilangan Pil Hoon.
Ayah pulang dan langsung mencari Pil Hoon. Ibu menyambut ayah. Pil Hoon menggandeng Seo Won dan mengenalkannya pada ayah sebagai pacarnya.
Ayah tidak menggubris Seo Won. Ia tanya kenapa Pil Hoon menemui Direktur Kim dan tanya-tanya soal pekerjaannya.
Pil Hoon hanya ingin membantu karena ia cemas atas serangan waktu itu. Ayah marah, apa yang bisa kau lakukan? Jangan mengurusi pekerjaanku. Bukankah aku sudah bilang jangan berada di dekatku? Kenapa kau memusingkan pekerjaanku?
Pil Hoon : Ayah, aku membawa pacarku kesini.
Ayah : Apa ini waktunya mengenalkan pacar? Kau ini tidak mematuhiku, mulai sekarang jangan berpikir pulang ke rumah dan pergilah ke LN untuk beberapa saat.
Ayah tanya siapa Seo Won. Seo Won berkata, saya Kim Jeong Won. Ayah minta Seo Won pergi. Ayah masuk.
Ibu menggelengkan kepala dan minta maaf ke Seo Won, lalu bergegas menyusul ayah. Sayang..
Seo Won menggandeng tangan Pil Hoon, apa kau baik-baik saja?
Pil Hoon minta Seo Won pulang, kita bertemu lagi besok. Pil Hoon jalan ke kamarnya. Seo Won hanya menghela nafas.
Seo Won tidak bisa tidur. Ibu tanya ada masalah apa, besok pagi kami akan pulang jadi kau bisa tidur nyenyak. Seo Won berkata bukan itu masalahnya.
Ibu minta maaf soal kemarin, ibu paling tidak suka jika mendengar kata2 "kau tidak tahu apa-apa.", "Apa yang diketahui wanita?"
Seo Won : Aku tidak akan melakukannya lagi Bu.
Ibu berkata ia merasa sangat frustrasi karena tidak berpendidikan, coba lihat aku, aku pergi ke Seoul tapi tidak bisa kemana-mana dan tidak bisa nonton film. Saat kau tidak tahu apa-apa, dunia ini adalah penjara bagimu.
Seo Won minta maaf karena tidak bisa mengantar ibu jalan-jalan. Ibu minta Seo Won lebih mengutamakan kesehatannya. Ibu juga pesan, jangan sembarangan mengijinkan pria masuk ke kamarmu dan kalaupun mereka masuk ke kamarmu, jangan biarkan dia mendekati tempat tidur. Seo Won mengerti.
Seo Won lalu minta ibu bangun lagi dan melakukan perawatan kecantikan untuk kaki ibu. Seo Won menghilangkan bulu2 kaki ibu, ibu bisa pakai rok mini. Ibu geli, aku pakai rok mini dan duduk di sawah, semua tetangga pasti merasa aku sudah gila.
Pil Hoon membawa kopernya dan mengamati rumahnya sekali, lalu jalan keluar.
Direktur Park masuk ke kantor dan melewati pemeriksaan. Sun Mi menyamar menjadi petugas sekuriti dan memeriksa dompet Direktur Park. Sun Mi melihat USB Card, tapi ia diam saja.
Direktur Park jalan ke dalam dan mengambil file dari komputernya dengan USB Card itu.
Sun Mi telp Young Sun dan lapor kalau Direktur Park sudah masuk dengan USB Card. Young Sun minta Sun Mi segera pergi karena Tuan Park mungkin akan mengenalinya.
Seo Won memberikan kopi untuk Pil Hoon. Seo won tanya apa yang terjadi kemarin. Pil Hoon berkata memang seperti itulah rumahnya.
Seo Won berkata akan datang untuk menghibur ibu Pil Hoon. Pil Hoon berkata tidak perlu karena ia sudah pergi dari rumah.
Seo Won panik, tidak bisa. Kau harus pulang. Agar aku bisa ke rumahmu. Pil Hoon tidak mengerti kenapa Seo Won marah. Kau sudah ke rumahku untuk memberi salam, kenapa kau mau ke rumahku lagi?
Seo Won ; Jangan seperti itu dan pulanglah ke rumah. Berapa usiamu sampai kau harus lari dari rumah? Kenapa kau begitu menyusahkan orang tuamu?
Pil Hoon merajuk, aku tidak tahu!
Pil Hoon mendekat dan ingin menginap di rumah Seo Won. Seo Won minta Pil Hoon pulang saja. Pil Hoon berkata ia tidak punya rumah, aku tidak pernah sekalipun menganggapnya rumah, jadi jangan menyuruhku pulang, kau tidak tahu betapa setiap malam, aku pulang dengan perasaan tertekan. Aku ada janji, aku pergi dulu.
Seo Won mengeluh : Apa ini?
Won Suk pusing karena Pil Hoon ingin mundur. Kenapa kalian bergantian mengatakan ini. Won suk tidak mengerti apa sulitnya, kau hanya perlu ada di dekat ayahmu.
Pil Hoon : Aku tidak tahu orang lain, tapi bagiku sangat sulit berada di dekat ayahku.
Won Suk tanya bagaimana kalau ayahmu diserang lagi. Pil Hoon minta Won Suk menggantinya dengan orang lain.
Won Suk : Apa kau tidak ingat apa yang kukatakan saat aku mengusirmu? Jawabannya ada padamu, apa kau tahu apa artinya?
Pil Hoon : Anda bilang saya tidak diusir?
Won Suk tidak bisa menjawab karena ponselnya berdering. Won Suk kesal, sudah kubilang jangan telp saat di jam kerja. Won Suk harus pergi ke satu tempat.
Won Suk minta Pil Hoon mengantarnya. Pil Hoon langsung semangat karena merasa akan melakukan misi sesungguhnya.
Ternyata mereka pergi ke sekolah putri Won Suk. Anak Won Suk memukuli temannya dan mengambil uangnya. Jumlahnya 154 ribu Won. Istri Won Suk terus saja minta maaf dan janji akan mengganti uangnya. Won Suk heran kenapa pihak sekolah memanggil polisi. Dan semuanya semakin rumit karena anak yang diperas itu adalah anak si polisi.
Polisi itu tidak mau melepaskan anak Won Suk dan ingin membawanya. Istri Won Suk panik dan teriak ke suaminya, apa kau tidak bisa mengatakan siapa dirimu? (Kalau Won Suk adalah agen NIS dan otomatis jabatannya lebih tinggi dari polisi itu)
Won Suk hanya berkata, saya adalah ayah anak ini. Ayah ke Ayah, saya akan meminta anda memaafkan putri saya. Saya akan memohon seperti ini.
Won Suk berlutut dan minta maaf.
Pil Hoon melihatnya dan ingat kata2 Won Suk, tidak ada yang paling keren di dunia ini selain melindungi keluarga. Pil Hoon jalan pergi.
Seo Won berkata ke Young Sun, Gil ro begitu membenci ayahnya, kalau ayahnya ditahan nanti, apa dia akan menyukainya? Atau akan lebih sedih karena dia tidak bisa mengatakan sepatah katapun kalau ia menyayangi ayahnya?
Young Sun : bagaimana menurutmu?
Seo Won : Dia pasti akan sedih. Semakin lama mereka berbaikan semakin besar penyesalannya.
Seo Won ingin Gil Ro segera berbaikan dengan ayahnya agar tidak menyesal nanti.
Pil Hoon pergi ke kantor dan tidak melihat Seo Won. Pil Hoon melihat fotonya saat kecil yang terbakar. Ada pesan Seo Won, dari semuanya di dunia ini, apa kau pernah melihat satu orang saja? Seperti seorang ayah melihat pada anaknya.
Pil Hoon muncul di depan apartemen Seo Won. Seo Won tanya mana koper Pil Hoon. Pil Hoon menarik pintu dan langsung jalan masuk.
Seo Won lari menyusul Pil Hoon dan menghadang di depan tempat tidurnya, aku jelas tidak mengijinkanmu menginap disini. Apapun yang terjadi kau tidak bisa melakukan ini, hentikan.
Pil Hoon memeluk Seo Won.
Pil Hoon : Terima kasih. Aku hanya ingin mengatakan itu. Terima kasih untuk semuanya.
Sun Mi dan Do Ha minum di pojangmocha. Sun Mi berkata ia hampir mati ketawa, ia mendengar Do Ha akan keluar dari tim hanya gara2 Seo Won eonni. Itu benar2 lucu tahu. Bagaimana bisa ada alasan kekanak-kanakan itu. Kita ini mempertaruhkan nyawa bersama dan kerja bersama. Aku akan selalu ada disisimu.
Sun Mi : Aku ini tim-mu, tapi apa kau begitu menyukai Seo Won eonni sampai kau ingin keluar hanya karena kau tidak menyukainya?
Pil Hoon dan Seo Won duduk di tepi tempat tidur, keduanya kelihatan kikuk dan saling melihat.
Sun Mi : Jawab aku, apa kau begitu menyukai Seo Won eonni, apa hatimu begitu sakit sampai kau tidak bisa menahannya?
Do Ha berkata ia benar2 tidak menyukai Seo Won karena terlalu terpengaruh emosinya dan membuat rekan2nya menderita. Dan meskipun begitu, ia tetap saja mengeluh dan berkata tidak bisa melakukan misinya dan marah2.
Sun Mi tidak percaya meskipun ia ingin percaya kata2 Do Ha. Sun Mi minum soju dan minta Do Ha menuangkan soju lagi untuknya.
Pil Hoon mendekat, Seo Won pindah ke ujung atas tempat tidur. Pil Hoon mendekat lagi, Seo Won pindah lagi.
Sun Mi menggandeng lengan Do Ha dan memintanya tidak pergi. Kau ini anggota timku dan aku anggota tim-mu, kita ini rekan satu tim. Rekan harus selalu saling melindungi sampai akhir. Aku tidak tahu dengan rekan2 lain, tapi aku akan bertanggung jawab atas dirimu sampai akhir. Jadi jangan bilang kau akan meninggalkan tim.
Sun Mi berkata akan melindungi Do Ha meskipun ia banyak minum. Ayo bersandarlah padaku. Sun Mi menarik lengan Do Ha, tapi Sun Mi hampir jatuh.
Do Ha menghela nafas dan menggendong Sun Mi di punggungnya. Do Ha sudah memutuskan, aku akan meninggalkan tim.
Sun Mi merangkul leher Do Ha, jangan pergi. (Dua orang ini serasi juga haha)
Pil Hoon masih melihat ke arah Seo Won. Seo won masih bertengger di ujung tempat tidur. Pil Hoon berkata, apa kau tahu, urutan ke-3 tempat paling sering digunakan pasangan untuk ciuman pertama adalah di mobil?
Urutan ke-2 ada di bandara. Apa kau tahu dimana urutan pertamanya?
Seo Won : Aku tidak tahu, bukan di tempat tidur kan?
Pil Hoon : Di pintu depan rumah. Tapi kurasa tempat bukan masalah.
Seo Won berdiri dan jalan, sudahlah kau pergi saja, katanya kau mau pulang.
Pil Hoon menghadang Seo Won dan membuatnya duduk di tempat tidur. Apa kau pernah hanya melihat seorang saja di dunia ini?
Pil Hoon mendekat ingin mencium Seo Won. Seo Won panik dan berdiri, ini tempat tidurku, jangan asal duduk karena kau menginginkannya.
Pil Hoon curiga, apa kau menyembunyikan orang itu lagi di lemari?
Seo Won : Tidak.
Pil Hoon : Benar tidak ada orang?
Pil Hoon jalan ke arah lemari. Seo Won mengejarnya. Seo Won membuka lemari, lihat, tidak ada siapa-siapa di sini.
Pil Hoon menutup pintu lemari, baiklah. Kalau begitu aku ingin menginap disini.
Pil Hoon langsung mencium Seo Won.
Level 7 [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar sesuai topik pembicaraan, dilarang spam dan jangan menaruh link aktif. Terima kasih :)